Chapter 19

7.4K 792 363
                                    


Yang minta double update mana suaranya???

Gausahlah ya😝










Selamat membaca
,,,________________________,,,













































Author POV

Gracia duduk sendirian di taman belakang sekolah, dia menyandarkan punggungnya pada bangku yang saat ini tengah dia duduki.

Gracia memejamkan matanya, mencoba menghilangkan rasa penat yang dia rasakan saat ini.

"Gee" panggil Anin yang saat ini mulai mendudukkan pinggulnya dikursi tempat Gracia duduk.

Gracia membuka matanya, menoleh kearah samping untuk melihat wajah Anin.

Anin menggengam satu tangan Gracia, memainkan jari-jemari Gracia.

"Maafin aku yahh, aku tau aku salah udah marah-marah sama kamu" lirih Anin memohon pada Gracia.

Hati Gracia menghangat, dia menghentikan pergerakan tangan Anin yang memainkan tangannya.

"Aku udah maafin kamu jauh sebelum kamu minta maaf sama aku Nin, maaf ya aku udah bentak kamu waktu itu, harusnya aku bisa lebih sabar" balas Gracia lembut.

Gracia menarik Anin agar masuk kedalam pelukannya.

"Aku sayang banget sama kamu Anin, jangan pernah kamu berfikir kalo aku nggak sayang sama kamu" lirih Gracia disela pelukan.

Anin hanya diam, dia lebih memilih menikmati hangatnya pelukan Gracia yang sudah beberapa hari ini dia sangat rindukan.

"Aku kangen kamu peluk aku kayak gini Ge, berantem sama kamu itu buat aku kayak kehilangan segalanya tau nggak" jelas Anin mengeratkan pelukan mereka berdua.

Gracia terkekeh, dia mengusap puncak kepala Anin sebagai tanda sayangnya.

"Kan sekarang udah bisa meluk lagi, maaf yahh udah bikin kamu sedih" ucap Gracia lembut, dia memang selalu memanjakan Anin sejak dulu.

Anin melepaskan pelukannya, dia beralih merapikan rambut Gracia saat ini.

Gracia hanya tersenyum manis saat jari-jemari tangan Anin berganti bermain di wajahnya.

Jari-jemari Anin bergerak disetiap inci wajah Gracia, menelusuri wajah Gracia dengan perlahan.

"Gee"

"Iya?"

"Aku boleh cium kamu nggak?" tanya Anin sambil menatap mata Gracia dalam, tangannya masih sibuk memegang wajah Gracia.

Gracia memegang tangan Anin, menghentikan tangan Anin yang sedari tadi mengitari wajahnya.

"Kenapa harus minta ijin, dulu kamu kalo mau nyium aku kan juga tinggal nyium" ujar Gracia.

Tatapan mata Anin turun ke arah bibir merah milik Gracia.

"Bukan ciuman itu yang aku maksut Gee, tapi aku mau inii" lirih Anin dengan jari yang menyentuh bibir Gracia.

Gracia termangu, dia hanya bisa menatap manik-manik mata Anin dengan perasaan yang campur aduk.

Di taman belakang sekolah ini memang sepi dan hampir tidak ada orang yang kesini.

Hanya beberapa oranglah yang mau kesini, kebanyakan dari mereka lebih memilih ke tempat yang asik seperti kantin dan rooftop.

Anin memegang pipi Gracia, memainkan jarinya menuruni rahang Gracia.

From Teacher to WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang