Chapter 14

10K 946 274
                                    

Tadi habis meet up sama salah satu readers, dan baru menyadari jika satu daerah hanya beda kecamatan, memang dunia ini sempit sekali ya kawand.

Haha gemass pokoknya, banyak banget yang diobrolin padahal baru kenal, emang aku cerewet sekali mohon maaf, thankyou untuk kamu yang nggak mau disebutin namanya. Es tehmu begitu berarti saat ini😆🤭


































Selamat membaca
,,,_________________________,,,
























Author POV

Hari demi hari berganti, lambat lain Shani mulai mengikhlaskan kepergian Vienny.

Shani sudah mengubur semua rasa bersalahnya pada Vienny, juga telah mengubur sisa cintanya dalam-dalam, tak ingin menggali sisa cinta itu lagi.

Hari ini seperti biasanya, dia berangkat ke sekolah menggunakan motor kesayangannya.

Senyumnya terukir saat melihat Gracia menghampirinya di parkiran sekolahan.

"Selamat pagi bu Shanii yang cantik jelita tak ada duanya" puji Gracia dengan senyumnya yang mengembang.

"Pagi juga muridku yang paling nakal" balas Shani sambil mengacak-acak rambut Gracia.

"Kok nakal sih?padahal nih ya aku udah berusaha buat jadi murid yang baik tauk" Gracia mengerucutkan bibirnya tanda kesal.

Shani terkekeh, dia menempeleng lemah pipi Gracia.

"Iya nakal, masak guru sendiri dipacarin" jelas Shani membuat Gracia tersenyum malu.

"Emang kita pacaran?" goda Gracia bertanya dengan satu alis terangkat.

Plak ..

Shani memukul pelan lengan Gracia tanda kesal. "Jadi kamu itu nganggep aku apa kalo bukan pacar?"

Gracia meletakkan jari telunjuknya didagunya sendiri, mengetuk-ngetuknya beberapa kali seolah sedang berfikir.

"Nganggep apa yah?" Gracia tersenyum jail.

"Ngeselin banget sih" marah Shani yang lagi-lagi menempeleng lemah pipi Gracia.

Gracia tertawa kecil, dia langsung memeluk Shani. "Kamu kan calon istri aku" goda Gracia tepat ditelinga Shani.

Shani mencubit pinggang Gracia gemas membuat Gracia refleks merenggangkan pelukannya.

"Nyubit mulu deh" gerutu Gracia.

"Passion soalnya" jawab Shani dengan kekehan kecil.

"Siapa yang ngajarin?semuanya aja ya kamu jadiin passion" kesal Gracia.

"Ya kan aku ikut-ikutan kamu, kamu juga marah-marah mulu deh, dikit-dikit marah dikit-dikit romantis, labill tau nggak?" balas Shani mengutarakan isi hatinya.

"Ya namanya juga anak muda, kamu mana tau?kan kamu udah tante-tante" ejek Gracia tak punya rasa takut.

Shani mengeratkan pelukannya, menguyel-nguyel Gracia dalam pelukannya, melampiaskan rasa kesalnya saat ini.

"Berani kamu bilang aku udah tante-tante?kurang ajar banget ya kamu" ujar Shani yang masih menguyel-nguyel Gracia, dia juga mengacak-acak rambut Gracia hingga berantakan.

"Ihh jangan diberantakinnn kak, baru juga dicatok tadi, kamu mah gitu jahatt bangettt, ini baju aku kusut semua kalo kamu nguyel-nguyel aku kayak gini" racau Gracia berusaha melepaskan diri dari pelukan Shani.

From Teacher to WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang