Selamat membaca
,,,__________________________,,,Author POV
"Loh kamu mau kemana?" tanya Gracia saat dia baru saja membawakan cemilan dan minuman untuk Chelsea.
Chelsea tersenyum, dia membelai tengkuk leher Gracia perlahan membuat Gracia bergidik ngeri.
"Aku pulang dulu yah, tiba-tiba tadi papah nelfon, gapapa kan?" jelas Chelsea dengan suara yang sengaja di lirihkan, dia mendekat ke arah telinga Gracia.
"Mau kiss dulu ga??" tanya Chelsea sensual tepat di depan telinga Gracia.
Gracia refleks mendorong pelan bahu Chelsea agar menjauh. "Chell tolong jangan macem-macem" gugup Gracia yang tak mau menatap mata Chelsea.
"Aku ga macem-macem kok, cuman satu macem aja" ucap Chelsea cukup keras saat mendengar pintu kamar mandi terbuka.
Gracia yang melihat Shani hendak keluar pun berjalan menghampiri Shani, hendak membantu Shani berjalan.
Namun saat tangan Gracia menyentuh pundak Shani, tangan itu langsung di tepis mentah-mentah oleh Shani.
"Gre aku pulang dulu yahh, saya pulang dulu ya Ibu Shani Indira yang terhormat" pamit Chelsea yang hanya mendapat anggukan dari Gracia, sedangkan Shani lebih memilih untuk diam dan menampilkan wajah tak sukanya.
"Aku bantu yah kak" lirih Gracia mencoba membantu Shani.
Namun lagi dan lagi Shani menepis tangan Gracia.
"Kenapa??" tanya Gracia dengan kening berkerut, tak seperti biasanya Shani menolak untuk di pegangi.
"Jangan sentuh aku, aku bisa jalan sendiri tanpa bantuan kamu" jawab Shani datar.
Gracia terkejut, dari nada bicara Shani dia cukup paham jika Shani sedang marah saat ini.
Tapi Gracia bingung, marah karna apa?
Apa mungkin karna Shani tak suka jika dia membawa orang lain ke rumahnya?"Kamu marah sama aku?" tanya Gracia pelan, dia sama sekali tak ingin menyinggung perasaan Shani.
"Enggak"
"Yaudah kalo enggak aku bantu kamu yahh" pinta Gracia sambil memegang lengan Shani.
Kali ini Shani tak menolak, dia membiarkan Gracia menuntunnya hingga ke samping ranjang.
"Aku ambilin pakaian buat kamu dulu yahhh" Gracia pun mengambilkan pakaian yang akan di kenakan oleh Shani.
Setelah selesai mengambil Gracia hendak membuka handuk yang menutupi tubuh Shani.
Namun dengan cepat tangan Shani menahannya, menahan tangan Gracia yang saat ini sudah memegang ujung handuk tersebut.
"Kenapa?" Gracia mengerutkan keningnya bingung.
Shani hanya diam, lidahnya kelu seakan tak bisa menjawab pertanyaan Gracia.
"Kenapa?" tanya balik Shani dengan suara bergetar.
KAMU SEDANG MEMBACA
From Teacher to Wife
Random"Aku menutup lembar kisahku bersamamu, kita tak akan pernah menjadi kita lagi, aku yang kini menemukan bahagiaku, begitupun kamu. Senang rasanya bisa mengenalmu, mengabadikanmu dalam kisah kita dalam cerita ini. Terimakasih, karna kepergianmu kini a...