Chapter 21

7.9K 767 179
                                    







Selamat membaca
,,,________________________,,,






























Shani POV

Aku menatap ke arah meja yang ada didepanku, disana ada Gracia dan Anin yang tengah asik menyantap makanan.

Aku menghela nafasku, apakah Gracia tidak menyadari jika ada aku dibelakangnya??

"Selamat siang ibu Shaniii yang cantiknya tiada tara" teriak salah satu muridku yang bernama Manda.

Gracia refleks menoleh ke belakang, membuat kedua bola mata kita berdua bertemu karna aku tengah menatapnya.

Gracia seperti terkejut saat melihatku, berarti bisa dipastikan kalau dia memang tak menyadari keberadaanku sedari tadi.

"Saya boleh duduk disini nggak bu?" tanya Manda meminta ijin, aku refleks menatap ke arahnya dan memutus kontak mataku dengan Gracia.

Aku tersenyum manis pada Manda hendak mempersilahkannya untuk duduk.

Tapi sebelum Manda duduk, kursi yang akan dia duduki sudah lebih dulu ditarik oleh seseorang.

"Mau ngapain hah??pergii" usir Gracia dengan tatapan mengintimidasinya.

"Ck apaan sih, siapa lo ngatur-ngatur gue?" balas Manda.

"Pergi sebelum gue tonjok muka lo yang sok kecakepan itu" gertak Gracia sambil mengepalkan tangannya kuat-kuat.

Aku ingin sekali tertawa melihat tingkah Gracia yang sangat posesif saat ini.

"Ck gila lo" ucap Manda yang memilih untuk pergi meninggalkan tempat itu.

Aku langsung menariknya untuk segera duduk, menggengam tangannya yang sedari tadi mengepal.

"Galak banget sih, orang dia cuman mau duduk" kataku menjelaskan.

Dia berdecih, menatapku dengan satu sudut bibir yang terangkat.

"Mau duduk terus mau modus sama kamu, nggak rela aku kamu duduk sama biji kelengkeng kek dia" ujar Gracia memonyongkan bibirnya.

Aku terkekeh, melihat ke arah sekitar terlebih dahulu sebelum mencubit gemas pinggangnya.

Gracia meninggalkan Anin sendirian, dia rela menghampiriku hanya untuk mengusir Manda yang jail menggodaku.

Jujur saja aku merasa bahagia, karna ternyata Gracia bisa memprioritaskan aku saat dia sedang bersama Anin.

"Kenapa senyum-senyum?" tanyanya dengan satu alis terangkat.

"Seneng aja liat kamu cemburu"

"Kenapa?gemesin yahh?aku mah selalu gemesin"

"Ihhh sungguh luar biasa ya tingkat kepercayaan diri seorang Shania Gracia"

Dia hanya tersenyum menunjukkan cengirannya.

"Nanti pulang ke pantai lagi yuk" ajaknya bersemangat.

"Enggak ahh, bosen ke pantai mulu"

"Terus kamu mau kemana??" tanyanya penasaran.

Aku memegang kepalaku sendiri, seolah tengah berfikir keras saat ini.

"Ke rumah aku aja yahh" ajakku.

"Kalo kerumah kamu nanti aku pasti dianggurin, kamu pasti mau ngerjain tugas-tugas kamu kan??nggak ah gamau!!" dia menolak dengan raut wajah kesalnya.

From Teacher to WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang