Chapter 36

6.3K 661 331
                                    

Dimohon untuk membaca pengumuman di bawah nanti!!

Udah ya guys lunasssss!

















Selamat membaca
,,,________________________,,,
































Author POV

Gracia menatap sendu wajah Shani yang saat ini ada di hadapannya.

Tangannya mulai terulur, merapikan rambut Shani yang berantakan karna tertiup angin.

Malam ini, di atas balkon mereka berdua duduk berhadapan.

Satu minggu setelah kepulangan Shani, Gracialah yang menemani Shani, menjaga Shani setiap harinya.

Membantu Shani dalam melakukan apapun, bahkan dia rela meninggalkan rumahnya dan tinggal di rumah Shani.

Lagipula, tak ada yang perlu di khawatirkan Gracia jika dia meninggalkan rumah.

Di rumahnya sudah banyak asisten rumah tangga yang pasti bisa menjaga omah kesayangannya.

Setiap pagi sebelum berangkat ke sekolah Gracia selalu pulang ke rumah terlebih dahulu, begitupun setelah pulang sekolah.

Namun Gracia tak bisa berlama-lama, pikirannya selalu saja tertuju pada Shani, akankah Shani akan baik-baik saja tanpanya?

"Kak, langitnya indah banget malem ini" ucap Gracia lirih sambil menatap ke arah langit, namun sesaat kemudian air matanya tumpah.

Gracia menangis, tak kuasa menahan air mata yang sedari tadi dia tahan.

Shani mengulurkan tangannya, mencoba mencari dimana keberadaan Gracia.

Tangannya mencari dan meraba wajah Gracia, menghapus air mata Gracia semampunya melalui insting dan indera perabanya.

"Kamu kenapa nangis Ge??husttt udah yaaa jangan nangiss, aku gatau harus apa sekarang kalo kamu nangis kayak gini" ucap Shani terdengar sangat khawatir.

Gracia memegang tangan Shani, menurunkan tangan itu lalu menggenggamnya erat.

Gracia mendekatkan tubuhnya, menghamburkan diri kedalam pelukan Shani, membuat genggaman tangan mereka berdua terlepas dengan sendirinya.

Shani mulai merengkuh tubuh mungil Gracia, mengusap-usap punggung Gracia lembut.

Gracia tersenyum, dia mendusel ke area leher Shani, menghirup dalam-dalam aroma tubuh Shani yang selama ini menjadi candunya.

"Geee gelii" ucap Shani sambil mendorong pelan tubuh Gracia.

Gracia terkekeh, matanya berubah menyipit saat tertawa kecil.

"Kak" panggil Gracia setelah kekehannya terhenti.

"Iyah?"

"I love you"

"Aku tau"

"Ihhh bilang i love you too dong kak" kesal Gracia dengan nada seperti anak kecil yang sedang merajuk.

"Cinta apa yang kamu harepin dari aku Ge?coba bilang ke aku cinta seperti apa yang kamu harepin dari cewek buta kayak aku?" cecar Shani dengan suara berat.

Gracia tertegun, dia sama sekali tak menduga jika Shani akan mengatakan hal tersebut.

"Aku aja gabisa ngurusin diri aku sendiri Ge, aku gabisa bahagiain diri aku sendiri, lalu gimana bisa aku bahagiain kamu?aku yang dulu aja cukup tau diri buat kamu, apalagi dengan keadaan aku yang sekarang" lanjut Shani lirih.

From Teacher to WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang