Chapter 15

9.9K 866 214
                                    

Guys ucapkan selamat pada diriku yang sudah tidak jomblo lagi😎
Hehehe seneng bangettt bisa ditembak sama mas crush🤭

Akhirnya ya setelah berbulan-bulan menjomblo dan hanya berstatus teman biasa.
Dia lebih tua sepuluh tahun dari aku guys, tapi menurut aku nggak tua juga sih soalnya masih ganteng ehehe🤭

Karna aku seneng bangettt besok bakal double update lagi deh hihi.
Siapa yang mau?
Gausah ditanya pasti juga pada mau😑



























Selamat membaca
,,,_______________________,,,
































Shani Pov

"Sayang" panggil Gracia saat aku tengah sibuk mengoreksi jawaban ulangan anak-anak.

"Hm"

"Masih lama?mau pelukkk" pintanya manja, dia menyenderkan kepalanya dipundakku.

"Bentar ya, ini tinggal dikit lagi" jawabku selembut mungkin agar dia tak kecewa.

Aku melanjutkan aktifitasku, menghiraukan dia yang terus saja mendusel kan kepalanya.

"Kak aku mau ngomong"

"Yaudah ngomong aja sayang"

"Nggak mauuu, kamu nggak fokus dengerin aku pasti"

Aku berhenti, meletakkan pulpen yang kugunakan untuk mengoreksi.
Aku menghadap badanku ke arahnya.

"Mau ngomong apa sayanggkuuuu?" aku menangkup kedua pipinya dan menekannya sendikit.

Dia menurunkan tanganku lalu menggenggamnya.

"Nanti malem aku mau ngasih kejutan ulang tahun buat Anin, kamu ikut yah!" pintanya.

"Kamu kan tau kerjaan aku lagi banyak banget sayang" jawabku membuatnya mengerucutkan bibirnya.

"Emangnya kamu ngijinin kalo aku kerumah Anin sendirian?" tanyanya sambil menggigit bibir bawahnya seolah begitu ragu.

Aku tersenyum, mengusap pipinya dengan lembut.
Aku menariknya kedalam pelukanku dan mendekapnya erat.

"Kalo pun aku ngelarang kamu juga pasti bakal tetep kesana kan?" kataku lirih.

"Tapi nanti kabarin aku terus ya kalo udah disana, awas aja kalo kamu sampe lupa sama aku" gerutuku seperti anak kecil.

Dia tertawa, tawa yang selalu menjadi canduku selain bibirnya. Lalu dia melepaskan pelukanku.

"Mana bisa aku lupa sama kamu, tiap detik tiap menit tiap jam juga aku nggak bakal lupa, orang aku nafas aja bunyinya serasa kayak manggil nama kamu, Shani Shani Shani Shani gitu terus" jawabnya dengan kekehan kecil hingga membuatku ikut terkekeh.

"Bisa nggak sih sehari aja nggak gombal?"

"Sayang banget kalo bidadari dianggurin"

"Bidadari, aku nggak punya sayap Gee, aku juga nggak bisa terbang"

"Kamu kan punya selendang, udah aku umpetin biar kamu nggak bisa terbang kemanapun lalu ninggalin aku" jelasnya dengan alis bertaut, dia terlihat begitus serius saat ini.

Aku terdiam sesaat, kedua sudut bibirku perlahan mulai melengkung keatas dengan sendirinya.

"Aku nggak akan pergi Gee, aku nggak akan pernah ninggalin kamu" lirihku menatap matanya dalam.

From Teacher to WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang