Chapter 37

5.7K 578 157
                                    









Selamat membaca
,,,___________________________,,,

























Author POV


"Ada yang tau dimana Gracia?" tanya Anin yang sudah berkeliling mengitari sekolah pagi ini.

Seseorang yang ditanya hanya menggeleng tanda bahwa tidak mengetahui dimana keberadaan Gracia.

Anin memegangi kepalanya yang terasa pusing, badannya juga terasa begitu lemas saat ini.

Dia sampai lupa meminum obatnya karna sibuk mencari keberadaan Gracia.

Baru saja Anin hendak melangkah tiba-tiba saja tangannya di tarik oleh Misellia.

"Lo nyariin Gracia?" tanya Misellia dengan satu alis terangkat.

Anin hanya mendengus, dia sama sekali tak berniat untuk menanggapi ataupun mengobrol dengan Misellia.

"Gue tau Gracia dimana, dari pada lo capek nyari kesana kemari mending lo ikut gue!" ujar Misellia tegas.

Anin menatap mata Misellia penuh tanda tanya, apakah benar dia mengetahui dimana Gracia saat ini?

"Dimana?" tanya Anin penasaran.

"Ruang musik"

"Ngapain?" Anin mengerutkan keningnya bingung, untuk apa Gracia berada di ruang musik.

"Mana gue tau, dan gue saranin lo gausah kesana, mending lo ikut gue" ajak Misellia yang dengan beraninya menggandeng tangan Anin.

"Gausah nolak, gue ga suka penolakan!" ucap Misellia yang saat ini sudah berjalan menarik pelan tangan Anin agar mengikuti langkahnya.

Anin ingin sekali memberontak dan melepaskan tangannya, tapi dia masih begitu lemah untuk hal itu.

Lagi pula tidak ada salahnya bukan mengikuti perkataan Misellia sekali ini saja?

"Ehmm bentar huhhhh" Anin menahan langkahnya membuat langkah Misellia ikut terhenti.

"Kenapa?"

"Gue capek, udah ga kuat lagi buat jalan"

"Ck, nyusahin" umpat Misellia berdecak kesal, namun sesaat kemudian dia membungkukkan badannya.

Anin mengerutkan keningnya bingung melihat Misellia yang tiba-tiba saja berjongkok dihadapannya.

"Cepetan naik" ucap Misellia memerintah.

Anin masih terpaku.

"Lo budeg apa gimana sih?cepetan naik waktu kita ga banyak, ntar kalo keburu bel gimana?" cerocos Misellia panjang lebar tanpa rem.

Dengan sedikit ragu Anin pun mulai mendekat dan naik ke atas punggung Misellia, melingkarkan tangannya di leher Misellia.

"Ughh" Misellia berdiri sedikit kesusahan karna menahan berat badan Anin.

"Lo kecil-kecil berat juga ya ternyata" ucap Misellia spontan.

Plukk ..

Anin memukul pelan kepala Misellia karna kesal. "Enak aja kalo ngomong, gue nggak berat kok" ucap Anin membela diri.

"Emang lo bisa ngerasain berat badan lo sendiri? Lo pernah gitu gendong badan lo sendirii?" balas Misellia.

"Ya ga pernah, tapi gue yakin kok gue tuh ga berat kayak yang lo bilang barusan"

From Teacher to WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang