Chapter 17

9K 826 141
                                    


PENGUMUMAN!!!

Tolong kalau tidak suka cerita yang berkonflik harap tinggalkan saja cerita ini🙌

Jangan menuntut apapun dari saya karna saya bukan ilmu yang harus dituntut!!

Menulis satu chapter yang kalian anggap nggak panjang dan menggantung itu butuh waktu berjam-jam ... nggak cuman satu jam atau dua jam, menyiapkan mood yang baik, mendapatkan ide yang pastinya sulit, dan menyempatkan untuk meninggalkan kegiatan lainya.

Sekian pengumuman dari saya.

Mohon maaf bila ada kata-kata yang kurang berkenan.

Terimakasih🖤

































Author POV

Suasana disekolahan mendadak heboh karna kedatangan siswi baru, semua orang berhamburan dari luar kelas hanya untuk melihat siapa yang baru saja datang dengan mobil mewah dengan harga milyaran.

Gracia berdecak, dia memutarkan bola matanya malas melihat tingkah teman-temannya yang ikut berlarian.

"Kenapa sih tiap anak anak baru pada heboh?kayak nggak ada yang lebih penting aja tau nggak" gerutu Gracia.

Dia menengok ke arah samping, ternyata Anin juga ikut keluar saat ini.

"Ini lagiii, bisa-bisanya ninggalin aku cuman buat liat orang baru" marah Gracia karna disampingnya sudah tidak ada Anin.

Dia lebih memilih untuk menelungkupkan kepalanya diatas meja, memejamkan matanya dan mengistirahatkan tubuhnya sebentar.

"Geeee" suara lembut dari Shani membuat Gracia langsung bangun dari posisinya.

Gracia langsung tersenyum manis saat melihat Shani sudah berdiri disamping mejanya.

"Kebiasaan, masak pagi-pagi udah tidur" ucap Shani sembari mengusap puncak kepala Gracia, posisinya masih berdiri sedangkan Gracia masih duduk.

Gracia menarik Shani untuk mendekat ke arahnya, dia langsung memeluk tubuh Shani dan menyembunyikan wajahnya di dada Shani.

"Kangennnn" ucap Gracia begitu manja, dia menghirup dalam-dalam aroma tubuh Shani.

"Udahan meluknya, nanti kalo ada yang lihat nggak enak sayang" ucap Shani lirih.

"Bentar lagii yahhh, bentarrrr ajaaa" pinta Gracia, dia masih begitu nyaman dengan posisinya saat ini.

Shani pun menuruti permintaan Gracia, dia kembali mengusap puncak kepala Gracia dengan penuh perhatian.

Gracia tersenyum didalam pelukan Shani, matanya terpejam menerima setiap sentuhan lembut Shani dikepalanya.

Setelah merasa cukup Gracia pun menarik diri, dia menunjukan cengiran khasnya pada Shani. "Masih pengen peluk" ucap Gracia manja.

"Nanti kalo udah pulang ya sayang, aku gak enak kalo sampe ada yang lihat" jawab Shani lembut, dia tak mau menyakiti hati Gracia.

"Kan kamu guru aku, kita juga sama-sama cewek, pasti juga orang nggak bakal ngira yang macem-macem ayanggggg" ucap Gracia dengan nada seperti anak kecil yang sedang merengek.

Shani terkekeh, dia menarik gemas hidung mancung milik Gracia.

"Kita kan gatau apa yang orang fikirin, aku cuman gamau dikira pilih kasih sama kamu, lagian kamu kan juga tau kebanyakan dari mereka tuh pasti suka iri kalo sikapnya dibeda-bedain" jelas Shani.

From Teacher to WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang