Chapter 55

5.6K 423 111
                                    


"Aku rindu, suaramu yang seakan sudah menjadi canduku. Aku rindu, pelukanmu yang sudah menjadi tenangku. Aku rindu kamu, rindu yang hanya bisa aku sampaikan lewat rintik hujan yang berlalu. Jika kamu merasakannya, dekaplah aku lewat angin yang menerpa tubuhmu, terasa menyejukkan namun juga terasa hangat kala merasuk dalam hatimu" __dianw
































Shani POV

Aku sama sekali tak menyangka ada seorang gadis remaja nekat mendekatiku.

Aku sudah berulang kali menjelaskan bahwa aku tidak ingin lagi jatuh cinta, aku telah mati rasa terhadap apapun.

Aku juga telah memintanya untuk pergi dariku, karna mengejarku hanya akan buang-buang waktu.

Dia sama sekali tak mengerti rasanya cinta habis di orang lama, cintaku telah habis pada Gracia.

Aku selalu saja memikirkan Gracia, merindukannya, berharap dia kembali dan menemuiku, berharap dia meminta maaf atas semua kesalahannya.

Jujur aku ingin sekali kembali pada Gracia, tapi rasanya itu tak mungkin, dia sudah terlalu jahat mengukir luka yang tak akan mungkin aku lupakan seumur hidupku.

Karna lagi dan lagi Gracia memilih untuk meninggalkanku.

Apa kurangnya aku selama ini?
Selalu memaafkan semua kesalahannya, saat dia bermain hati aku pun memaafkannya, dia kembali setelah lama pergi pun aku masih memaafkannya.

Aku rindu Gracia, aku rindu semua tentangnya, obrolan random yang tak aku dapatkan lagi di orang lain.

Aku ingin membencinya, tapi nyatanya aku tak pernah bisa melakukan itu.

Sejak dia meninggalkanku, aku selalu mengingat semua kenangan yang pernah kita lewati bersama dulu.

Dan setiap kali aku mengingat rasanya begitu menyakitkan, air mataku kembali jatuh karna menyadari dia melakukan hal yang sama lagi, meninggalkanku.

Tak ada satu malam pun yang aku lewati tanpa air mata, setiap malam dadaku terasa sesak menahan semua sakit yang dia berikan, aku terlalu sakit karna aku mencintainya bukan?

Aku mencintainya, memberikan semua perasaanku padanya, hidupku dan semuanya ada padanya, sampai dia pergi lagi dan aku kehilangan semuanya, kehilangan diriku sendiri.

Ada yang lebih menyakitkan dari tak lagi berkomunikasi dengan orang yang sebelumnya selalu ada?
Kehilangan seseorang yang telah kamu jadikan segalanya?

Jika mencintai tanpa memiliki menyakitkan, apa aku harus menambah kalimat itu dalam perjalanan cintaku dengan Gracia?

Semua yang menyakitkan aku rasakan saat bersamanya, bahagia memang, tapi sakit itu beriringan dengan kebahagiaan yang tak sebanding.

Dan soal gadis itu,
Keylasun

Gadis freak yang terus saja menggangguku setiap hari sejak pertama kali kita bertemu waktu itu.

Dia selalu saja berusaha meyakinkan bahwa aku bisa melewati semuanya dengan baik.

Keyla, andai saja kamu tau jika aku masih sama memikirkan Gracia, apa kamu mau bertahan?

"Aku ga peduli sama apapun yang kamu omongin Shani, aku disini akan bantu kamu buat sembuh, sekalipun nanti bukan aku orangnya, aku gpp asal kamu mau ngasih aku kesempatan" ucap seseorang yang entah dari mana datangnya.

Ternyata Keyla, dia masih saja mengejarku setelah tadi aku mengatakan bahwa aku tidak ingin di ganggu.

Aku kira dia sudah pulang, tapi ternyata dia masih saja membuntutiku yang saat ini berjalan kaki.

From Teacher to WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang