"Dan kutautkan sajak-sajak rindu itu pada lautan do'a di sepertiga malamku"_____ dianw.
Selamat membaca
,,,_________________________,,,Gracia POV
Apakah ini mimpi?
Aku dan dia dipertemukan kembali setelah berpisah cukup lama.Bagaimana bisa dia ada disini?
Bahkan menjadi guru di kelasku saat ini.Jujur aku tak tega saat mengucapkan kalimat-kalimat tadi, memintanya agar melupakan semua yang terjadi di masa lalu.
Pasti dia sangat terluka dengan kata-kataku.
Andai dia tau jika aku ingin sekali memeluk tubuhnya tadi, hangatnya bahkan masih terasa hingga saat ini.
Jari-jari tangannya yang lembut masih terasa di tanganku saat bersalaman, senyum manisnya yang menjadi canduku bahkan masih sama hingga saat ini.
Namun semua sudah terjadi, dia tak boleh mengetahui apapun yang sudah terjadi di masa lalu, melihatnya sudah bisa melihat lagi saja aku sudah merasa lega.
Saat ini aku berada di kelas sendirian, seperti biasa meletakkan kepalaku diatas meja.
Aku sama sekali tak berniat pergi ke kantin, karna setiap harinya aku sudah membawa bekal yang ku bawa sendiri dari rumah.
Bukan karna ingin irit, tapi aku tak suka bertemu dengan orang-orang yang selalu saja meneriakkan namaku.
Mereka semua menggelikan, apalagi jika sudah bergelayut manja di lenganku, arghhh aku tidak suka itu!
Baru saja aku ingin mengeluarkan kotak makanku, namun tiba-tiba saja aku dikejutkan dengan kehadirannya.
Kehadiran kak Shani yang entah mengapa ada dihadapanku saat ini.
Aku mendongak, menatapnya dengan satu alis terangkat.
"Ada apa ya Bu?" tanyaku masih terdengar sopan.
"Jangan panggil aku kayak gitu Gee" lirihnya dengan suara berat, arghh begitu menyakitkan mendengarnya.
"Terus mau gue panggil apa?" tanyaku lagi.
"Bisa ga jangan pake gue-lo?" pintanya.
"Ohh oke, terus saya harus panggil apa?ibu kan guru saya jadi sudah sewajarnya kan kalo saya panggil ibu" jelasku sambil menunduk, aku tak sanggup jika harus menatap matanya.
"Bukankah tidak sopan jika berbicara namun tidak menatap lawan bicaranya?" ucapnya tegas.
"Bukankah tidak sopan mengganggu muridnya yang sedang ingin istirahat?" balasku tak mau kalah.
"Saya ini guru kamu, bisa lebih lembut kalo lagi bicara sama saya?" gertaknya yang sedikit membuatku terkejut.
"Mending ibu keluar deh dari kelas saya, jangan ganggu saya Bu!jangan mancing emosi saya karna saya lagi ga mau ribut" ujarku dengan nada sedikit tinggi.
Aku mencoba mendongak, menatap dirinya yang sepertinya terkejut dengan ucapanku barusan.
"Saya mau bicara sama kamu" ucapnya lembut, sangat lembut sambil memegang tanganku.
Arghh jari-jarinya yang menempel di kulitku saja sudah mampu membuatku berdebar-debar.
"Boleh saya duduk disamping kamu?" ijinnya yang saat ini mulai mendekat, aku mengangguk sebagai jawaban, membuatnya langsung duduk dikursi itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
From Teacher to Wife
Random"Aku menutup lembar kisahku bersamamu, kita tak akan pernah menjadi kita lagi, aku yang kini menemukan bahagiaku, begitupun kamu. Senang rasanya bisa mengenalmu, mengabadikanmu dalam kisah kita dalam cerita ini. Terimakasih, karna kepergianmu kini a...