Chapter 3

12.3K 1.1K 71
                                    

"Selain ngeselin ternyata kamu juga nggak punya malu yah?"






















Selamat membaca
,,,_________________________,,,

























Author POV

Gracia dan Shani sedang berada disebuah kafe saat ini, sebenarnya kafe ini adalah kafe milik Gracia tapi dia tak mau jika Shani mengetahui akan hal itu.

"Kamu ngapain bawa saya ke sini sih??" tanya Shani dengan wajah judesnya.

"Ya mau ngajak makan bu yakali mau ngajak nikah" jawab Gracia dengan senyum tengilnya.

Shani menghembuskan nafasnya, lagi dan lagi kesabarannya diuji oleh Gracia.

Anin yang sudah berada di kafe dan melihat keberadaan Gracia pun langsung datang menghampiri.

Cuppp ..

Anin mencium pipi Gracia tepat di hadapan Shani.

Gracia yang merasa dicium seseorang pun langsung menoleh, dia menyunggingkan senyumnya karna sudah tau siapa yang menciumnya.

Gracia begitu hafal dengan ciuman itu.

"Kok kamu nggak bilang aku sih kalo mau kesini?" tanya Anin dengan suara manja.

"Aku kira kamu nggak kerja hari ini, aku kan udah bilang kamu istirahat aja hari ini, aku gamau kalo kamu sampe kenapa-kenapa Nin" jawab Gracia yang terlihat begitu khawatir pada Anin.

Shani yang melihat interaksi mereka berdua menaikkan sebelah alisnya.

"Pulang aja yahh aku anterin" ucap Gracia lagi.

"Tapi temenin dikosan yahh, aku gamau kalo sendirian" jawab Anin sambil memainkan rambut Gracia.

Entah mengapa Shani merasa begitu kesal karna tak di anggap, dia merasa bagai patung saat ini.

"Gracia mau pergi sama saya seharian jadi nggak bisa kalo harus nemenin kamu di kosan" sahut Shani asal dengan nada sewot.

Gracia membelalakkan matanya, dia menatap mata Shani seolah meminta penjelasan namun Shani hanya menatap mata Gracia tajam berharap Gracia akan mengiyakan ucapannya.

Anin langsung memegang pipi Gracia dan mengahadapkan wajah Gracia ke arahnya.

"Serius kamu mau pergi seharian sama Bu Shani?mau ngapain??" tanya Anin begitu tak percaya.

"Mau ngapain juga kamu nggak perlu tau, itu kan privasi saya dan Gracia" sahut Shani lagi dengan tegasnya, seperti saat sedang menasehati muridnya ketika melakukan kesalahan.

Gracia memejamkan matanya sesaat, dia begitu bimbang saat ini, dia tak mungkin jika harus membiarkan Anin sendirian.

Namun Gracia juga tak mungkin menolak Shani, karna ini merupakan sesuatu yang sangat dia tunggu-tunggu sejak beberapa bulan lalu.

"Nanti habis selesai sama Bu Shani malemnya aku ke kosan kamu yahh, aku temenin kamu sampe kamu tidur" tutur Gracia menjelaskan begitu lembut pada Anin agar tak membuat Anin kecewa.

Shani tersenyum miris saat melihat dan mendengar Gracia memperlakukan Anin begitu lembut dan penuh kasih sayang.

"Janji ya ke rumah aku??" Anin mengacungkan jari kelingkingnya ke arah Gracia.

Gracia pun menautkan jari kelingkingnya di jari kelingking Anin, tak lupa dia memberikan senyuman terbaik pada sahabatnya itu.

"Sekarang kamu ganti baju gih, pulang yahh aku anterin sekarang" pinta Gracia mengusap pipi Anin lembut.

From Teacher to WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang