Part 10

4K 283 11
                                    

Happy reading my story
Jangan lupa vote...

•••

Udah yuk asing nya!
Kita baikan..

Sabtu, 21 Agustus 2021

🦋🦋🦋

Beby menatap datar Mentari Senja dari balkon kamarnya. Ia tak suka senja, bagi nya Senja hanya singgah lalu pergi begitu saja.

Senja juga mengingatkan nya pada kematian ayah ibunya, ia tak suka mengingat hari dimana ia menjadi lemah. Ia ingin menjadi pemimpin yang tegas seperti Kakek nya, ingin menjadi pelindung seperti ayahnya, dan ingin menjadi kuat seperti ibunya.

Ia tak ingin menjadi lemah, lemah akan menjadi kan nya manusia paling tak ada harga dirinya. Ia ingin kuat. Ia akan berusaha untuk menjadikan mimpi nya menjadi nyata.

Tok tok tok

Suara ketukan pintu kamar terdengar ditelinga Beby.

"Sugar, keluar yuk! Kakak minta maaf karena udah bentak kamu kemarin!" Ucap Nata

Memang sedari Nata membentaknya, Beby tak keluar kamar sedari kemarin. Ia bahkan tak makan!

Nata khawatir jika seperti ini terus Beby akan sakit. Ia tak mau adiknya sakit.

"Pergi Nata!" Beby berteriak, meminta agar Nata pergi dari depan kamarnya. Ia masih tak mau bertemu Nata.

Beby menangis lagi, ia benar-benar lemah! Sangat-sangat lemah. Ia benci dirinya yang lemah, sungguh benci.

"Plisss maafkan kakak! Kakak sayang sama kamu! Jangan kayak gini, kamu bikin kakak ngerasa bersalah banget!"

"Gue bilang pergi, Nata! Gue benci Lo! Hiks gue nggak mau ketemu Lo lagi! Gue hiks gue benci Lo! Huwaaaa..." Beby berbicara sambil menangis dengan kencang.

Ingin sekali rasanya Nata melihat ekspresi itu, dijamin ia tidak akan meminta maaf dan bahkan malah tertawa kencang.

Nata mengulum bibir nya agar tak kelepasan tertawa akibat pekikan adiknya yang lucu itu.

"Keluar dulu yuk, kamu nggak laper emang?" Nata bertanya dengan lembut.

Ceklek

Pintu kamar terbuka.

Memang sedari tadi Beby menahan rasa laparnya karena tidak mau bertemu kakak nya.

Beby keluar kamar dengan bibir yang maju ke depan, ditambah lagi dengan bulu mata yang basah dan juga hidung yang berwarna merah.

Imut. Itulah yang ada di batin Nata.

"Makan dulu yuk!"

"Gak laper!" Beby menjawab dengan ketus.

Kriuk kriuk

Perut Beby berbunyi. Beby memejamkan matanya, menahan malu di depan kakak nya.

'ini perut nggak bisa di ajak kompromi!'

Nata mengulum bibirnya dan melirik Beby.

"Apa lihat-lihat!" Beby melirik Nata sinis. Sepertinya Beby masih dendam dengan nya.

"Udah yuk makan!" Nata mengandeng tangan Beby tapi Beby langsung menempis nya.

"Gak usah pegang pegang!"

Beby berjalan dulu ke arah tangga berwarna putih hitam yang melingkar di dalam rumah mereka.

Setelah melewati pegunungan dan rawa-rawa eh, maksud nya setelah melewati tangga yang melingkar mereka pun sampai di meja makan.

I'm Bebyana(hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang