Part 50

946 54 1
                                    

Jika ada typo atau kesalah kata tolong tandai ya!!
Happy reading!!

•••

Tetap menjadi yang terbaik walaupun telah gagal berkali-kali.
~Bebyana Selvana G.

Jum'at, 10 Desember 2021

🦋🦋🦋

"Kak," panggil Beby saat Reynald mulai kehabisan nafas karena cekikan Nata.

Tapi panggilan itu tidak digubris oleh Nata, Beby mencoba untuk memanggilnya lagi.

"Kak Nata,"

Panggilan untuk kedua kalinya tidak juga digubris oleh Nata, namun Beby tidak menyerah. Beby mulai memanggil Nata dengan nada dingin.

"Alditto Anatalla Gravile!" Dan Nata pun menoleh kearah Beby.

"Lepasin Reynald!" Mendengar nada dingin dari adiknya Nata melepas kan tangan nya dari kerah Reynald dengan sedikit mendorongnya kebelakang.

"Jelasin sekarang Nona Selvana!" Ucap Denting lalu pergi kedalam rumah.

Beby menghembuskan nafasnya, dan ikut masuk kedalam rumah dengan di tuntun oleh Reynald.

Dapat dia lihat jika Denting duduk dengan memasang muka dingin nya, Beby duduk di hadapan Denting.

"Denting, bisakah aku ganti baju dulu?" Tanya Beby ragu.

"Nggak boleh ada yang pergi sebelum kamu jelasin sejelas-jelasnya!" Tekan Nata.

"Huft, oke." Beby menghembuskan nafas sebentar.

"Aku bertemu dengan Dia,"

Reynald mengerutkan keningnya, Dia? Kenapa? Nggak ngomong langsung kalo yang ngelakuin ini semua adalah orang yang udah bunuh nyokap nya Beby, atau Beby hanya memanipulasi cerita yang di berikan pada Reynald?

Pandangan Nata menjadi dingin.

"Mereka," Beby menjeda ucapannya, lalu menatap Denting dan juga Nata. "Membawa pistol dan-"

Beby memejamkan matanya, kenapa trauma nya selalu kembali disaat yang tidak tepat? Beby menatap kakinya yang terluka, dan langsung menunjukkan nya pada Nata dan juga Denting.

"Mereka yang bikin aku luka!" Ucap Beby.

Denting diam dengan raut wajah kaget, sedangkan Nata duduk terpaku sembari mengepalkan tangannya. Mereka tidak akan membiarkan dia hidup dengan tenang karena sudah membuat kesayangan mereka terluka. Itu adalah janji mereka.

"Sebaiknya Lo pergi deh sekarang! Ini urusan keluarga kita!" Ucap Denting pada Reynald.

Mendengar itu Nata langsung menatap Reynald dengan pandangan yang sulit di artikan, entah apa yang di maksut Nata dari tatapan mata itu. Sangat dalam dan gelap.

Reynald lalu bangkit dari duduknya dan pergi dari kediaman mereka, walaupun Reynald masih ingin tahu tentang apa yang terjadi di keluarga mereka.

Setelah kepergian Reynald, ruangan itu menjadi sunyi. Bahkan suara angin saja terdengar di telinga mereka.

Tring tring tring

Telepon Nata berbunyi sangat keras di tengah-tengah keheningan mereka, Nata melihat siapa yang tengah menelfon itu. Lalu mengerutkan kening.

'ada apa Kakek tua itu telepon?' batin Nata.

~~~

I'm Bebyana(hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang