Part 19

2.6K 168 1
                                    

•••

Lo milik gue, jadi diem aja.
~Reynald Reksara D.

Jum'at, 10 September 2021

🦋🦋🦋

Reynald memejamkan matanya menikmati hembusan angin dadi atas rooftop sekolah nya. Saat ini ia hanya ingin bersama dengan gadis di sampingnya itu.

Terdengar hembusan nafas kesal dari arah samping nya, itu Bebyana. Beby memandang wajah Reynald tajam, seakan-akan ingin mencakar wajah ngeselin tapi tampan itu.

"Gue tau, gue ganteng! Jadi biasa aja liatin nya." Reynald mengucapkan itu dengan mata yang masih tertutup menikmati usapan lembut angin.

"Gue kira Lo itu orang nya dingin, tapi ternyata Lo itu ga tau diri!" Beby menjawab dengan sarkas.

Reynald terkekeh kecil.

"Ternyata Lo masih sama."

"Udah deh, nggak usah sok kenal!"

"Lah? Emang gue kenal kali." Reynald menatap lembut Beby dengan bibir yang terangkat sedikit.

"Lo, siapa sih?" Beby menarik kerah baju Reynald untuk menghadap kearah nya.

Wajah mereka dekat, bahkan sangat dekat. Hembusan nafas Beby menerpa wajahnya, Reynald mati-matian harus menahan diri untuk tidak melakukan apa yang seharusnya tidak ia lakukan.

Reynald tersenyum sinis, lalu mengulurkan tangannya untuk mengusap pipi Beby dengan lembut. Sesaat Beby menegang dengan sentuhan lembut Reynald. Oh tidak! Ia tidak boleh baper kepada Reynald!

"Kamu nggak perlu tau aku siapa sweetie, kamu cukup melihat apa yang akan aku lakukan untuk mu!" Reynald terus mengusap pipi Bebyana.

"Lo bukan mata-mata kan Rey?" Beby bertanya dengan sendu

Ia tak tahu mengapa ia merasa dekat dengan Reynald tapi yang ia tahu, ia nyaman berada di dekat lelaki itu dan selalu ingin berada di samping lelaki itu.

Jika benar lelaki di depannya itu adalah mata-mata maka Beby akan sangat kecewa pada takdir, Beby sudah terlanjur nyaman dengan Reynald jadi ia tak ingin Reynald menjauh darinya.

"Don't worry, I'm not a spy like you think!"
Translate : kamu tenang saja, aku bukan mata-mata seperti kamu pikirkan!

"Really?"

"Yes, sweetie." Reynald mengacak rambut pendek Beby asal.

Beby menatap kesal Reynald, seenaknya saja lelaki itu mengacak rambutnya. Sekarang lihat apa yang terjadi dengan rambut nya, tidak rapi lagi kan.

"Dasar, bajingan!" Sentak Beby, dan menghempaskan tangan Rey dengan kasar.

Bukan nya marah Reynald malah terkekeh melihat wajah Beby yang terkesan sangat imut.

Ini seperti bukan dirinya yang asli, Reynald tak pernah tersenyum apalagi tertawa dan sekarang ia malah terlihat sering tertawa akibat Beby. Mungkin benar cinta bisa membuat kita berubah, entah itu menjadi baik atau menjadi jahat.

🦋🦋🦋

Nata menyusuri lorong kelas 10 MIPA dengan tergesa-gesa, ia sungguh menghawatirkan adiknya. Sejak tadi ia menelfon Beby tapi tak di angkat sama sekali.

Nata menghampiri kelas Beby disana tidak ada siapa-siapa kecuali Almeera.

"Lo lihat Beby nggak?" Tanya Nata saat sudah berad di depan meja Almeera.

Almeera mendongak menatap wajah Nata, dengan sedikit gugup ia menggeleng kan kepalanya anda tidak tahu. Ia tidak berbohong kan! Ia benar-benar tidak tahu.

Nata pergi begitu saja dari hadapan Almeera.

Sedangkan Almeera mengerutkan kening, sungguh ia tak mengerti sama sekali. Tidak ada ucapan terimakasih, gitu?

Kembali lagi bersama Nata.

Nata terus menyusuri lorong koridor berharap ia berhasil menemukan Beby disana. Nata melihat salah satu sahabat Beby yang sedang berjalan berlawanan arah dengan nya.

Langsung saja Nata menghampiri Arina.

"Lo tau Beby ada di mana?"

"Ehh Mahmud?!" Arina melatah kaget, sungguh wajah judes Arina langsung saja berubah karena melatah seperti itu.

Arina menengok ke arah orang yang memanggilnya "Kenapa kak?" Ia bertanya dengan gugup.

"Lo tau Beby di mana?"

"Oh Beby? Tadi gue liat dia lagi jalan ke arah rooftop sama kak Reynald."

"Oh, oke. Makasih!" Nata menepuk pelan pundak Arina.

Arina mematung sejenak, melirik kearah punggung Nata yang mulai menjuhinya. 'Gue kayaknya punya riwayat penyakit jantung deh!' batin nya

"Nggak-nggak, Lo nggak boleh baper Arina! Lo cuman di tepuk pundak nya aja! Lo nggak boleh baper, Nata itu punya Beby sahabat Lo!" Arina meneguk ludah dengan kasar.

"Tapi gue udah terlanjur baper! Sekarang gimana dong?" Wajah Arina berubah menjadi panik.

"Arina, Lo mudah banget bapernya!"

"Dasar jantung baperan!" Ia terus saja menggerutu di lorong sepi itu.

🦋🦋🦋

"Sugar!" Nata memanggil Beby saat berada di pintu rooftop.

Dua orang yang saling menatap itu pun mengalihkan pandangan ke arah Nata yang mulai menghampiri Beby.

"Big Bear? Kenapa?"

"Kamu kemana aja? Kakak cariin dari tadi! Di telfon malah nggak diangkat"

"Maaf, Big Bear. Handphone aku lowbat!" Beby menunjukkan handphone nya yang mati.

"Lain kali cas dulu handphone nya, bikin khawatir aja!" Nata menyentil kening Beby.

Beby mencebik kan bibir, Kakak nya benar-benar menyebalkan.

Diam-diam Reynald menatap tida suka kearah Nata, padahal kan ia ingin berduaan saja bersama Beby. Tapi kenapa Nata terus saja menempel pada Beby, ia ingin sekali melempar Nata ke jurang tapi ia sadar bahwa Nata adalah Kakak kesayangan Beby gadis yang sangat ia cintai.

Sungguh ia kesal sekali!!

🦋🦋🦋

Dania Almeera Kimberly

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dania Almeera Kimberly....

×0×

Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit.
Ehh? Typo, ulang-ulang!

Sedikit demi sedikit rahasia mulai terbongkar!!

I'm Bebyana(hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang