Part 33

1.7K 124 5
                                    

Jika ada typo atau kesalahan dalam penulisan tolong tandai ya!

Happy reading guys

•••

Pukulan adalah cara kita untuk saling berinteraksi dengan sesama!
~Duo A

Selasa, 05 Oktober 2021

🦋🦋🦋

"Ana main sama Denting yuk!"

"Sugar mau ikut Big Bear nggak?"

"Ana jangan ke sana!"

"Sugar jangan membantah!"

"Ana-"

Beby duduk tenang di sofa depan televisi dan tidak mendengarkan ocehan dari Denting dan juga Nata.

Memang sedari tadi pagi rumah atau bisa juga disebut sebagai Mension ini sudah ramai dengan larangan dan ocehan tidak penting dari mereka.

Sedangkan Beby hanya duduk dan tidak memperdulikan mereka berdua.

Setelah kemarin berbicara dengan Nata dan berakhir ia harus menuruti semua yang dikatakan oleh Nata dan Denting, yang tak lain adalah para Kakak nya.

"Bisakah kalian diam?!" Ucap nya tajam.

"Ish Ana dari tadi nggak dengerin Denting ya?" Denting berucap kesal.

"Dari pada kalian banyak tingkah kayak gini, mending kita cari cara buat hancurin dia!"

"Dia siapa?"

"Denting, bisa diam?!" Beby melirik sinis Denting.

Denting yang mendapatkan lirikan itu pun hanya tersenyum lebar sambil mengedipkan matanya beberapa kali.

"Baiklah, back to topic!"

Beby dan Denting kembali serius setelah mendengar arahan Nata.

"Beby kamu tidak boleh bertemu dengan nya lagi, cukup Kakak dan juga Denting saja! Tugas kamu cuman satu-" Nata menjeda kalimatnya dan melirik Denting dan juga Beby.

"Menjaga Almeera dari jarak dekat, mengerti!" Lanjut Nata

"Loh kok gitu? Nggak aku nggak mau! Aku mau sama Ana!" Tekan Denting sambil menatap tajam Nata.

"Kamu mau Bebyana dalam bahaya? Hah?" Nata berkata dengan lantang.

"T-tapi kan aku mau bareng Ana! Kenapa nggak kamu sendiri aja yang ngawasin cowok itu?!"

"Heh, kamu pikir kerjaan ku cuman itu doang? Aku juga punya tugas yang lebih berat dari ini!"

"Ish padahal aku kan mau lindungi Ana!"

"Denting! Kamu tahu sendiri kan jika kita mengawasi cowok itu, dia tidak akan bisa melakukan apapun karena dia ada di dalam jangkauan kita!" Nata menatap Denting dingin "Dan Bebyana tidak akan terluka!"

"Tapi kenapa harus sama kamu!" Denting melirik sinis Nata.

"Kamu pikir aku mau punya tugas yang sama kayak kamu!"

"Nata jerk!"

"Denting bitch!"

"Heh! Apa kamu bilang!" Denting menyentak Nata.

"Apa sih?!"

Beby menghela nafas, kapan dia bisa tenang tanpa gangguan dari kedua mahluk yang ada dihadapannya ini. Sungguh dia ingin sekali seperti burung yang terbang bebas dan tidak tertekan karena ke-posesif an kedua kakaknya itu.

🦋🦋🦋

Reynald memasuki markas Cleopatra dengan tangan yang berad di saku celananya, dia bisa mendengar gelak tawa yang berada di dalam markas.

Disana sudah banyak para anggota Cleopatra dari yang sudah kuliah hingga yang masih SMA.

Reynald berdehem keras membuat mereka mengalihkan atensinya.

"Kenapa?" Tanyanya santai sembari mendudukkan dirinya di sofa yang tak jauh dari teman-temannya.

Aktar menatap kesal Reynald, mau marah tapi takut di banting Reynald jadi lebih baik dia diam saja.

"Lo bikin kaget aja!" Ucap Adnan dan langsung duduk di sofa dekat Reynald. Di ikuti dengan Aktar dan Abi.

"Dari mana?" Tanya Abi

"Mension, tadi ada masalah sedikit."

"Masalah apa?!" Tanya Aktar

"Tadi ada yang nyerang Mension bokap-nyokap gue!"

"Kok bisa?!" Tanya Revan yang baru saja datang dari ruang komputer dan langsung mendudukkan tubuhnya di samping Reynald.

(Masih ingat Revan kan? Ada di part 25 gaes!)

"Ya bisalah!" Sewot Aktar

"Sewot Mulu Lo dari tadi!" Sahut Adnan

"Diem!"

Aktar dan Adnan bungkam akibat satu kata dari Abi. Revan terkekeh kecil membuat Aktar dan juga Adnan menatap tajam dirinya.

"Mereka nyerang Mension karena kalah tender dari bokap gue, jadi mereka memilih nyerang Mension keluarga gue." Terang Reynald

"Wahh kurang ajar tu orang!" Guman Aktar

"Ya hajar lah Tar!" Sahut Adnan dengan menaik turunkan alisnya tengil.

"Elo juga kurang ajar!" Sahut Abi malas

"Jangan banget." Guman mereka berdua.

"Ya emang Lo berdua kurang ajar sama kurang kerjaan!" Ucapan santai itu keluar dari bibir Revan yang kini tengah rebahan di sofa.

Aktar dan Adnan yang mendengar ucapan santai tapi menusuk ke jantung mereka pun langsung berdiri bersiap untuk membungkam mulut Revan dengan pukulan tangan mereka.

Kalian pernah dengar kan di film ection Jepang ada yang berkata 'pukulan adalah cara kita untuk saling berinteraksi dengan sesama!' dan itulah yang dijadikan pedoman untuk mereka. Tapi tenang mereka tidak akan memukul dengan keras kok, paling-

Bugh

Upsi?!

Aktar memukul bagian pipi kanan Revan dan membuat pipi itu menjadi berwarna seperti memakai blush on.

"ADOYYY!" Revan berteriak kencang.

Bugh

Adnan meninju perut Revan hingga membuat Revan tergeletak di lantai dengan cara mengenaskan.

"MAK ANAK MU DISIKSA!" Revan berguling-guling di lantai.

"Rasain nih!" Ucap Aktar lalu...

Bugh

Aktar menendang b*kong Revan hingga membuat Revan menjadi tengkurap.

"Kalian zholimi yee!" Kesal Revan

"HUAHAHA muka Lo bikin gue ngakak! Hahaha kaki gue lemes janc*k, haha nggak bisa berdiri! Hahaha anjing ngakak! Hahaha c*k muka Lo ngenes banget sih haha?!"

Adnan tertawa ngakak karena melihat raut tersiksa di wajah Revan, bahkan ia sudah tidak bisa berdiri karena ketawa yang tak bisa berhenti.

Abi dan Reynald tertawa karena cara ketawa Adnan yang sangat membuat humor mereka anjlok.

🦋🦋🦋

Gila-gila karena humor gue yang cetek gue jadi ngakak kan! Emang kurang ajar nih si Adnan bikin perut gue kram aja.

sebenernya tadi mau up pagi-pagi tapi lagi males jadi ya malem aja sekalian hehe😁

Jangan lupa vote and coment ya gaes!!

I'm Bebyana(hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang