Part 11

3.7K 271 0
                                    

•••

Ngapain galau-galau, mending kita cari cecan!
~Aktar Sanand

Rabu, 25 Agustus 2021

🦋🦋🦋

"Eh tau ga gue lagi galau loh!" Ucap Adnan sambil memainkan alisnya.

"Lagi galau bilang-bilang?" Abi mengerutkan keningnya.

"Terserah gue lah!" Sinis Adnan

"Kenapa Lo galau-galau kek gitu? Di tolak cewek?" Aktar tersenyum miring.

"Bukan!"

"Terus?" Nata bertanya

"Tadi gue ketemu cewek-"

"Udah tau gue, Lo di tolak kan?" Potong Aktar saat Adnan menceritakan kenapa ia galau.

"Sialan! Bukan gitu Upik!" Adnan dengan sengaja menggeplak kepala Aktar.

"Wahh ngajak gelut Lo!" Aktar langsung berdiri dari bangkunya.

Memang saat ini mereka sedang berada di kantin belakang sekolah, tempat biasa mereka bolos sekolah.

Banyak sekali siswa-siswa nakal yang bolos di sini. Bukan hanya anggota geng Cleopatra saja melainkan banyak juga murid lainnya yang berada di kantin belakang ini.

"Apa lo!?" Adnan langsung berdiri.

Sepertinya Adnan sangat serius jika ia sedang galau. Terbukti dengan cowok itu yang mudah sekali emosi.

"Santai santai!" Abi dengan segera memerintahkan mereka untuk duduk kembali.

"Kak Nata!" Seseorang memanggil nama Nata dengan keras.

Mereka menoleh kearah gadis yang saat ini berlari menuju mereka. Gadis itu. Bebyana Selvana G.

Ia menghampiri Nata dan langsung meminum minuman yang ada di atas meja. Entah itu punya siapa? Pokoknya serobot aja deh selagi halal.

"Eh itu minuman gue kok Lo minum!" Adnan melotot kan matanya menghadap Beby.

"Maap! Lagi haus banget!" Ia dengan segera menaruh gelas yang sudah kosong dan langsung menyambar minuman yang ada di tangan Abi.

"Minta!" Dengan segera minuman milik Abi tandas seperti milik Adnan.

"Buset." Semua orang yang ada di sana melongo melihat Beby yang minum dengan rakus. Mana minum minuman orang lagi!

"Kak Nata pesenin minum dong!" Pinta Beby dengan mata yang mengerjab lucu.

"Masih haus?" Nata bertanya dengan tangan yang terus mengelus kepala Beby.

"Heemm!" Dengan segera Nata berdiri untuk memesankan minuman untuk Beby.

"Buset! Lo haus apa kesurupan?" Adnan dengan muka melongok nya bertanya kepada Beby.

"Ya haus lah!"

"Dua temen Lo itu mana?" Aktar bertanya

Mungkin ia heran, tidak biasanya Beby berkeliling sendirian tanpa di temani oleh kedua teman barunya itu.

"Arina lagi sakit, kalo Almeera lagi ada urusan keluarga! Jadi aku sendirian deh."

"Mau A'a temenin ga neng?" Adnan bertanya dengan muka ngeselin nya.

"Boleh kok sayang!" Beby menatap berbinar-binar kepada Adnan dengan senyum yang mengembang sempurna.

Adnan yang melihat senyum Beby pun langsung memegang dadanya, raut wajahnya juga terkejut. Matanya melotot dan bibir yang terbuka. Manis, sungguh manisnya ciptaan Tuhan yang satu itu. Mungkin itu lah yang ada di pikiran Adnan tentang Beby.

"Aaaaa gue baper. Tanggung jawab Lo Beb!" Adnan berdiri dari duduknya dan langsung ingin memeluk Beby tapi ada tangan yang menarik kerah belakang nya.

Adnan menoleh kebelakang saat ada yang dengan berani menarik kerah belakang seragam nya.

Deg

Nata. Yang menarik nya ada Nata! Dengan mata yang menatapnya datar, Adnan tau kalau hidupnya tidak akan lama lagi pun langsung menyengir seolah-olah tidak tau apa yang salah dengan nya.

"Mau ngapain?" Nata bertanya dengan nada datarnya.

"Hehe nggak ngapa-ngapain kok Nat. Ini mau duduk!" Adnan langsung saja melepaskan tangan Nata dari kerahnya dan berlari menghindari tatapan maut Nata.

Nata melirik sinis Beby yang menatapnya dengan tatapan polos.

Tidak sadarkah Beby bahwa Nata sedang menahan kekesalan nya. Ia tidak akan membiarkan adiknya di sentuh oleh orang lain. Tidak akan pernah.

"Nakal." Nata langsung saja menjewer telinga Beby dengan tidak berperikemanusiaan.

"Arrghhh Nata sakit kuping nya!" Beby langsung saja memekik keras. Sakit di telinga nya tak sebanding dengan tatapan Nata yang semakin datar.

"Mangkanya jangan nakal!"

"Iya iya! Nggak akan nakal-nakal lagi!"

Beby melepaskan tangan Nata dari telinganya. Dengan lembut Nata mengelus pelan telinga Beby yang memerah karena jeweran dari tangan nya.

"Sakit? Hmm?"

"Heem. Sakit banget!" Beby mengerucut kan bibirnya sebal dan jangan lupakan juga matanya yang berkaca-kaca. Itu membuat kesan imut dalam diri Beby semakin kuat.

Siswa yang tadinya bolos di kantin belakang sekolah, memekik tertahan. Tadinya mereka ingin ngopi ngopi santai, eh malah jadi cuci mata karena Beby ada di sana.

Gadis cantik dan imut itu mengerjapkan matanya dengan pelan. Ia bingung kenapa mereka semua malah melihat kearahnya dengan tatapan yang aneh? Mereka mengulum bibir, gemas akan tingkah Beby. Tentu saja Beby akan selalu menjadi Beby kecil. Plakk // itu baby tolol! Oke jangan berhenti bertengkar.

Nata dengan gemas mencium pipi Beby dengan cepat.

Mereka semua diam dengan wajah yang melongok, cengo terhadap apa yang terjadi di depan mereka. Nata? Si jutek itu kan. Nata mencium Beby?

Seandainya mereka bisa mencium pipi Beby mereka akan sangat senang sekali. Sayangnya itu tidak akan terjadi. Melihat tatapan nata saja mereka langsung mengacir.

"Kalo kek gini gue bakal galau lagi dah!" Adnan memecah keheningan itu.

"Yang sabar ya Nan! Mungkin Beby bukan jodoh lo!" Aktar dengan keras menepuk pundak Adnan.

"Sakit anjing!" Adnan menempis tangan Aktar dengan wajah cemberut nya.

"Nggak usah sok imut Lo! Tambah jelek yang ada." Abi dengan segera berkata dengan pedas.

"Wahhh gue sakit ati sama kalian semua!" Adnan menunjuk mereka semua dengan jarinya. Tapi saat jarinya menunjuk kearah Reynald, langsung saja ia menurunkan tangan nya.

Reynald menatap nya dengan tajam. Mungkin kalo itu adalah pisau ia akan mati di sana dengan keadaan daging yang terpotong-potong.

🦋🦋🦋

Yey Bebyana combek!!

Hallo ada yang kangen aku nggak?
Ih nggak mau, nggak suka gelay.

Kok jadi alay gini sih? Au ah gelap.

Sengaja nggak aku kasih foto Cast nya. Lagi males soalnya 👉👈

Jangan lupa tekan ini ya
👇

I'm Bebyana(hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang