•••
Siapakah dia? Aku yakin di tau segalanya.
~Bebyana Selvana.Rabu, 01 September 2021
🦋🦋🦋
"Apakah drama mu sudah selesai, Tuan?" Tanya Beby, sambil menyandarkan tubuhnya di pintu.
Jangan lupakan Nata dan juga Reynald yang berada di belakang nya dengan raut wajah datar, dan jangan lupakan juga Aktar dan Adnan yang berdiri dengan wajah sok cool. Sepertinya hanya Abi saja yang santai.
×0×
"Siapa kau?" Tanya pria paruh baya itu.
"Malaikat maut mu." Beby memainkan pistol mainan itu, sambil terus tersenyum manis.
"Ma-mau apa kau?"
"Hehe, tentu saja menghabisi nyawa mu!"
"Ja-jangan s-saya mo-hon, jangan b-bunuh s-saya!" Pria itu berkata dengan terbata bata.
Itu membuat Beby tersenyum sinis dan tatapan remeh Beby tak pernah lepas dari pria itu.
"Go away." Desis nya
Dengan cepat pria paruh baya itu langsung berlari dari sana, ia tak ingin mati konyol.
"Kenapa? Orang-orang jaman sekarang bodoh banget, ya?" Ucap Beby dan langsung menuju ke arah Almeera yang sudah menangis sedari tadi.
Beby melepaskan ikatan yang melilit tubuh Almeera dengan pelan, ada banyak sekali ruam-ruam merah di tubuh Almeera akibat terlalu kencang ikatan tali itu.
Setelah semua lilitan itu terlepas, Almeera langsung saja memeluk Beby dengan sangat erat.
Almeera sangat takut kepada pria tua yang menculiknya tadi.
Pria Psycho Pat yang takut pada pistol mainan Beby. Sungguh lucu jika di banyangkan. Apalagi ketika melihat wajah ketakutan nya. Hehe
Beby membalas pelukan Almeera dengan tak kalah erat, Beby tidak ingin kehilangan orang yang ia sayang lagi. Cukup ayah dan ibunya saja yang pergi, ia tidak mau lagi merasakan apa yang namanya kehilangan.
"Lo baik-baik aja kan? Ga ada yang luka?" Ucap Beby setelah pelukan tersebut terlepas.
Beby memandang Almeera khawatir.
Almeera dengan bibir melengkung ke bawah dan mata yang berkaca-kaca. Emmm Kawai Des
"Beby, telat nyelamatin nya." Air mata Almeera jatuh lagi, sungguh gadis berponi itu sangat imut di saat-saat seperti ini.
"Maaf Beby telat nyelamatin Almeera, tapi Beby janji nggak akan biarin Almeera berada di posisi kayak gini lagi!"
Inilah janji Beby, ia tak akan mengulangi kesalah an yang sama. Ia akan menjaga dan mengawasi Almeera. Almeera si gadis agak lemot dengan sedikit kepolosan nya, yang berhasil membuat Beby menjadi uring-uringan karena berita hilangnya gadis itu.
Almeera menyodorkan jadi kelingking nya ke Beby,
"Janji!"
"I'm promise, you!" Beby dengan mantap menyambut jari kelingking Almeera dengan jari kelingking nya.
Almeera kembali memeluk Beby.
"Jangan tinggalin Almeera yah?"
"Iya, Almeera udah Beby anggap sebagai adik Beby sendiri!"
"Makasih, Beby!" Ia tersenyum lebar, memperlihatkan pipinya yang semakin bulat.
🦋🦋🦋
Setelah misi penyelamatan tadi selesai Beby, Nata, Rey, Abi, Aktar dan Adnan. Saat ini berada di cafe dekat rumah Almeera.
Sedangkan Almeera sudah Beby antar ke rumah orang tua Almeera dengan selamat.
"Almeera kenapa sampai di culik sih?" Tanya Adnan
"Iya, kok bisa? Cewek polos kek Almeera bisa di culik kayak gitu?" Tanya Aktar
"Mereka rival Bokap nya Almeera." Jawab Rey
Beby menatap Rey dengan kening berkerut.
'Kok dia bisa tau? Kalau tadi rival Bokap nya Almeera?' batin Beby
"Lo siapa, sebenernya?" Beby menatap tajam Rey.
Tidak ada yang tau masalah keluarga Almeera kecuali keluarga Kimberly sendiri, Kakek nya, Nata dan dirinya.
Ia heran, mengapa Rey bisa tau masalah rival keluarga Kimberly. Ia yakin jika Rey bukan orang sembarangan, Rey pasti ada hubungan nya di antara ini semua.
Reynald tersenyum miring saat Beby mulai mencurigai nya.
"Lo nggak perlu tau, siapa gue." Tekan nya
"Apa mau Lo, bangsat?" Beby menarik kerah baju lelaki itu.
Mereka saling berhadapan, dan saling bertukar tatapan tajam.
Reynald tersenyum tipis, tidak ada yang tau jika Reynald tersenyum. Kecuali Beby, Beby tau karena ia sedang berada tepat di depan wajah Reynald.
Entah apa arti dari senyuman itu, yang pasti itu memiliki arti yang sangat sulit di jelaskan.
Adnan dan Aktar yang melihat itu pun langsung merinding, mereka bisa melihat berapa tajam tatapan Beby pada Rey begitu pula sebaliknya. Bagaimana jika yang di tatap adalah mereka, mungkin sudah mati berdiri.
"Hehe, misi punten akang-teteh!" Adnan mencoba untuk melepaskan aura ketegangan itu.
Sedangkan Aktar mencoba untuk tidak menatap Beby dan Rey yang sedang bertatap mata itu. Mungkin ia terlalu takut untuk itu.
Abi dan Nata pun memisahkan mereka agar tak membuat keributan.
"Udah! Mending kalo bahas itu, nanti aja." Abi menarik Rey yang terus menatap wajah Beby dengan senyum tipis nya.
Nata juga menarik lengan Beby untuk kembali duduk seperti semula.
Suasana pun di meja itupun kembali tenang. Sunyi dan sepi, hanya ada suara Orang-orang yang berada di cafe itu.
Beby terus menatap Rey, tak pernah sekali pun ia mengalihkan pandangan nya. Sedangkan Rey, lelaki itu bahkan dengan santai membalas tatapan Beby yang memabukkan itu.
Mata indah Beby, tidak bisa membuatnya mengalihkan perhatian nya sekali pun.
Nikmat mana yang kau dusta kan.
🦋🦋🦋
Saat berada di parkiran cafe, Beby masih terus diam dan menatap Rey dalam diam. Seperti nya ia harus mencari informasi tentang Reynald.
Yah, seperti nya.
Namun, apakah bisa?
Reynald bukan orang biasa, ia yakin akan hal itu. Pastinya Reynald punya orang yang kuat di belakang nya. Ia tak boleh gegabah, ia harus mengikuti alurnya.
Ia tak tahu, Reynald itu seperti apa?
Apakah Reynald berada di pihaknya? Atau di pihak mereka? Ia tak tau akan hal itu.
Apa boleh buat, ia harus cepat-cepat mencari data diri lelaki itu. Sepertinya?
🦋🦋🦋
Kangen nggak sama Bebyana?
Kepo ya?
Bilang iya! Kalo nggak iya.
Aku marah sama kalian.Kesan nya biar kayak kalian peduli gitu.
Tapi malah kek gimana ye?Tekan ini aja
👇👇👇

KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Bebyana(hiatus)
Mystery / ThrillerBebyana Selvana gadis cantik penuh misteri yang menjadikan nya seorang gadis yang banyak di incar oleh kalangan lelaki. Tidak hanya karena parasnya yang cantik, ia juga ramah dan juga baik. Beby adalah nama panggilan nya. Banyak yang mengira Beby a...