I'm Bebyana(hiatus)

Part 42

Jika ada typo atau kesalah kata tolong tandai ya!!
Happy reading guys 🙂

•••

Apa yang kamu ketahui belum tentu itu adalah yang hal yang sebenarnya!
~Dania Almeera K.

Senin, 01 November 2021

🦋🦋🦋

Almeera menatap kedepan dengan pandangan kosong, saat ini ia berada di atas rooftop.

"Kenapa semua harus terjadi padaku? Kenapa harus aku yang mendapatkan teror itu? Apa karena aku anak terakhir keluarga Kimberly?"

"Seharusnya jika memang mereka membenci keluarga Kimberly, kenapa mereka tidak langsung membantai keluargaku?"

"Dan kenapa dari sekian banyak nya sepupuku hanya aku yang mendapat teror itu, kenapa bukan yang lainnya? Apa ini berhubungan dengan kasus kembaran ku yang telah meninggal dulu?"

"Pusing banget!"

Ia melangkah menuju keujung rooftop, dan menyentuh pembatas rooftop dengan tangan kosong. Ia berfikir apakah ketika ia mati kelurga nya tak akan terkena teror lagi? Dan apakah jika ia mati ia akan bahagia? Tapi ia tak boleh menyerah secepat itu, ia harus bisa melawan mereka semua termasuk melawan pacarnya jika pacarnya itu berniat jahat pada keluarganya.

"Apa sih yang ada di pikiran ku!" Almeera mengelengkan kepalanya, menjauhkan pikiran buruk itu dari otaknya.

Dan secara tidak sengaja menatap kearah bawah, lebih tepatnya taman belakang. Memang dibawah rooftop ini adalah taman belakang dan rooftop juga jalan nya terhubung dengan taman belakang.

Di tengah-tengah taman, ia melihat sahabatnya-- Arina tengah berbicara dengan seorang gadis, ia tak tahu siapakah gadis itu? Dan apa yang mereka bicarakan? Namun disini ia melihat bahwa Arina tengah menangis di hadapan gadis itu, entah karena apa pun ia tidak tahu.

Apa Arina mengenal gadis itu? Tapi... Ia tak pernah melihat jika Arina dekat dengan orang lain, selain dirinya. Apa Arina masih berhubungan dengan teror yang ia dapatkan? Apakah gadis itu adalah salah satu peneror ia?

"Tidak mungkin kan? Tapi..." Guman Almeera.

Setelah berfikir kembali, ia menatap tak percaya pada kedua orang tersebut. Ia tidak percaya jika Arina mengkhianatinya, tidak mungkin kan jika Arina-- yang tak lain adalah sahabatnya tega meneror nya dengan sangat jahat seperti kemarin-kemarin.

"Apa mungkin memang Arina, tapi apa alasannya? Dan untuk apa Arina melakukan itu?" Ia memikirkan tentang teror yang ia dapatkan. Seperti darah yang ada di kamar mandi, belatung di kotak yang tiba-tiba ada di lokernya dan juga pot yang jatuh dari atas tepat saat ia berjalan di sana.

Tunggu... Memikirkan tentang loker ia kembali teringat dengan peneror nya itu, bagaimana caranya memasukan belatung itu kedalam loker jika lokernya sendiri terkunci dengan pin? Pin yang di miliki siswa-siswi disini berbeda-beda, apakah peneror itu tahu pin nya? Tapi tidak mungkin sih...

Seingatnya lokernya terkunci dengan pin yang sangat di jaga ketat, begitu juga dengan loker siswa-siswi yang lainnya dan juga loker yang ada di sekolah pun tidak ada nama atau milik siapa loker itu?

Almeera kembali berfikir tidak ada yang tahu pin loker miliknya perkecualian untuk... Arina! Yahh Arina tahu pin loker miliknya karena mereka pernah tukaran loker sebelumnya!

"Apa mungkin Arina?" Tidak-tidak ia tidak boleh berfikir seperti itu! Arina adalah sahabatnya tidak mungkin Arina mengkhianatinya.

Dan juga tidak ada alasan untuk Arina seperti itu padanya, karena ia tak pernah berbuat jahat pada Arina, ia juga selalu berbuat baik pada Arina, ia tidak pernah menjelek-jelekan Arina di belakang nya. Jadi... Tidak mungkin kan Arina mengkhianatinya?