Part 32

1.7K 126 16
                                    

Jika ada typo atau kesalahan dalam penulisan tolong tandai ya!

Happy reading guys

•••

Sekecil apapun kesalahan kita, jangan lupa untuk meminta maaf.
~Bebyana Selvana G.

Senin, 04 Oktober 2021

🦋🦋🦋

Saat ini Beby tengah menatap tajam seseorang yang berada di depannya, seseorang yang akan menjadi rivalnya dalam menuntaskan misi nya.

"Mau apa Lo?!" Sungutnya

Pria itu terkekeh kecil dan duduk di kursi depan Bebyana.

"Bebyana? Sepertinya kamu nggak akan pernah bisa menyelesaikan misi ini!" Pria itu menaikkan sebelah alisnya dengan tersenyum meremehkan.

"Oh ya? Begitu kah tuan?" Beby mengucapkan itu dengan senyum manis nya.

"Sadarlah bahwa kamu hanya pion yang digunakan oleh Kakek mu untuk kepentingannya sendiri!"

Beby mengalihkan pandangannya ke sekeliling cafe yang ia tempati sekarang, mencoba untuk menetralisir emosi yang ada di dadanya karena ucapan pria di depannya.

"Bukan kah seharusnya aku yang berkata seperti itu?" Beby menyeringai kecil "Kau hanya pion kecil yang di manfaatkan oleh ayahmu untuk mencapai tujuannya!"

"Untuk... Meneror keluarga Kimberly, bukankah begitu tuan muda Orlando?" Lanjutnya

"Jangan macam-macam dengan ku Bebyana, saya bisa melakukan apapun yang saya mau!"

"Saya juga bisa melakukan apapun yang saya inginkan!"

"Ingat kata-kata saya! Jauhi Almeera atau kau juga ikut dalam bahaya karena kecerobohan mu Nona!"

"Saya tidak akan pernah menjauhi Almeera!"

Pria itu tersenyum sinis.

"Sepertinya kau ingin sekali menderita Nona kecil!"

"Dan sepertinya kau juga ingin merasakan siksaan dari keluarga Gravile dan Stefard tuan muda!" Ucap Denting yang entah mengapa tiba-tiba berada di sebelah Beby.

Pria itu melotot kaget 'bagaimana bisa?!'

"Saya tidak main-main Bebyana!" Ucap pria itu dan berlalu pergi begitu saja meninggalkan Beby dan Denting yang masih menatap tajam kearahnya.

"Bisa kau jelaskan padaku Nona kecil?!" Pandangan tajam itu lalu mengalihkan pandangannya kearah Beby.

Beby yang mendengar itu langsung menghembuskan nafasnya.

"Denting..." Suara lirih Beby memasuki gendang telinga Denting sehingga mengalihkan tatapan matanya kearah depan dengan pandangan kosong.

Denting tahu jika Beby tidak ingin membicarakan tentang hal ini sekarang, dan Denting tahu jika Beby tidak berniat menceritakan ini padanya.

I'm Bebyana(hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang