Part 49

927 54 26
                                    

Jika ada typo atau kesalah kata tolong tandai ya!!
Happy reading my story!!

•••

Siapa pun yang udah nyakitin dia, mati adalah jawabannya!
~Alditto Anatalla G.

Sabtu, 4 Desember 2021

🦋🦋🦋

Seorang gadis kecil tengah terduduk di kursi, tangan dan juga kakinya terikat di beberapa bagian kursi. Dihadapan nya ada sebuah laki-laki yang sedang mengawasinya.

"Eughh"

Gadis itu mengerjabkan matanya pelan, lalu ia melirik kearah sekitar nya.

'Dimana ini? Dan kenapa aku ada disini?' batinnya

Kemudian ia menatap kearah depan, ia tersentak kecil melihat ada orang yang ada di depannya.

"¡Déjame ir!" Teriak gadis kecil itu.
(Lepasin aku!"

"Pobre niña." Laki-laki itu menggeleng pelan.
(Kau itu gadis yang malang)

"¡Déjame quedarme calvo, tío!" Teriak nya kesal.
(Lepaskan aku om botak!)

"¡Oye, no me hables!" Laki-laki itu mencoba untuk mendekat kearah gadis kecil itu
(Hei, jangan mengatai ku!)

"¡No te estoy llamando, eres tú el que está calvo! ¡Ya calvo, feo, vivo de nuevo!" Ava membuang muka, untuk tidak menatap laki-laki itu.
(Aku tidak mengataimu, memang kau saja yang botak! Sudah botak, jelek, hidup lagi!)

Yahh, gadis kecil itu adalah Ava! Lebih tepatnya Bebyana Selvana Gravile. Cucu kesayangan Kakek Reymond.

"¡Mocosa!"
(Dasar bocah tengik)

Dengan kesal laki-laki itu menarik rambut Ava, sembari menatap wajah gadis itu dengan tatapan mata yang seram.

"¡Arghh, tío feo, duele saberlo!"
(Arghh dasar om jelek, sakit tahu!)

"¡Siente esto!"
(Rasakan ini!)

"¡Tíos impíos! "
(Dasar om-om durhaka!)

"¡Parada!" Seorang pria memakai jas hitam berucap, itu adalah bos mereka.
(Berhenti!)

"¿Eh? ¡Lo siento jefe!"
(Ehh? Maaf bos)

"¿Cómo estás, cariño?" Pria itu mengelus rambut Ava, sembari tersenyum manis.
(Bagaimana kabar mu gadis manis)

"¡Peor cuando te veo! "
(Lebih buruk saat aku melihatmu!)

"¿Podrías ser más educado, cariño?" Pria yang menjadi bos itu mengangkat alisnya dengan senyuman mematikan.
(Bisakah kau lebih sopan manis?)

"¡No quiero que seas feo!"
(Tidak mau, kau jelek!)

"¡Solo déjalo solo! ¡Y apaga las luces de esta habitación, deja que esta niña se asuste porque está en esta habitación estrecha!"
(Sudahlah tinggal kan dia sendiri! Dan matikan lampu di ruangan ini, biarkan gadis kecil ini ketakutan karena berada di ruangan sempit ini)

Mungkin karena kesal, pria itu meninggalkan Ava sendirian di ruangan yang sempit dan terlihat horor itu, dan ia juga mematikan lampu yang berada di sana. Hingga menyisakan ruangan yang gelap gulita, membuat Ava bergetar kecil.

"¡Sí señor!"
(Baik tuan!)

"¿Eh! A dónde vas?"
(Hei mau kemana kau!)

I'm Bebyana(hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang