Part 27

2K 144 3
                                    

Happy reading my story!!

•••

Dasar posesif brother and sister!
~Bebyana Selvana G.

Jum'at, 24 September 2021

🦋🦋🦋

Sejak setengah jam yang lalu Beby terus memperhatikan Denting yang dengan nyaman memakai seragam khas SMA Cleonara.

"Denting beneran mau sekolah di SMA Cleonara?" Beby bertanya sambil meneliti penampilan Denting.

"Ana pikir Denting bo'ong!" Sahut Denting malas.

"Ya... Ta-pi kan-"

"Udah deh sekarang kamu mandi siap-siap berangkat sekolah barang aku, oke Ana ku sayang!" Denting mendorong pelan tubuh Beby kearah kamar mandi.

"Huft dasar bocil!" Ucap Denting sembari melirik pintu kamar mandi yang sudah tertutup.

Tok tok tok

Denting membuka pintu kamar Beby, dan terpampang lah wajah Nata yang sedang melirik sinis dirinya.

"Adik saya mana?" Tanya Nata

Denting mendengus kesal, ia tahu apa arti dari kata-kata yang di ucapkan Nata. Yang artinya pria itu menjelaskan bahwa Beby hanya miliknya dan tidak ada hubungan apa-apa dengan Denting.

"Dia juga adik saya, jika kamu lupa!"

"Dia. Bukan. Adik. Kamu." Nata dengan sengaja menekan setiap katanya.

"Hmm"

"Mana adik saya?" Dengan emosi Nata mendorong bahu Denting.

"Wow santai Nata!"

Mereka memang seperti itu. Nata yang tidak terima Beby lebih dekat dengan Denting dan Denting yang selalu emosi jika melihat Beby dengan Nata.

Mereka selalu memonopoli Beby agar tetap bersama mereka, mereka juga tidak mau jika Beby lebih dekat dengan orang lain, mereka selalu saja mencari cara agar Beby tetap ada di samping mereka. Bilang saja mereka posesif terhadap adiknya, Nata yang posesif dengan adik satu-satunya dan Denting yang posesif terhadap adik sepupunya dan sahabatnya.

"Sugar, kamu dimana?"

"Ana lagi mandi!" Sahut Denting yang berada di belakang Nata.

"Nata, kamu sebaiknya duluan saja ke sekolah! Biar Ana berangkat bersama saya." Lanjutnya.

"Nggak! Saya nggak mau ninggalin adik Saya sama psychopat seperti kamu!"

"Kenapa? Tenang saja adik kamu bakalan aman kalo sama saya! Tidak seperti kamu yang selalu lalai menjaga Ana!" Sengit Denting

Memang sebelum Denting datang ke Indonesia dan tahu jika Beby pergi dari Spanyol meninggalkan nya, Denting sempat mendengar dari mata-mata nya jika ada yang membuat Beby menangis.

Sebenarnya ia tidak mau menyusul Beby ke Indonesia secepat ini, ia masih ingin menikmati permainan yang di mainkan oleh Beby. Tapi saat mendengar bahwa Beby, adik kesayangannya menangis karena seseorang ia sangat-sangat marah sampai memaki kakek Beby yang adalah Kakek nya juga. Saat itu juga ia langsung menyusul Beby tanpa mengindahkan peringatan Kakek mereka.

"Yang penting sekarang orang itu telah mati!" Nata menjawab dengan dingin.

"Seharusnya kamu bunuh dia sebelum Ana menangis!" Denting menarik nafas dan mengeluarkan secara kasar.

"Huh, itu sudah membuktikan jika kamu memang tidak becus menjaga Ana!" Lanjutnya

"Diam!"

"Yang saya bilang benar bukan Alditto Anatalla Gravile?" Denting menekan kan ucapannya.

"Saya bilang diam Denting, kamu tidak tahu apa-apa!"

"Oh ya? Hehe saya tahu semuanya Nata, saya tahu semua yang terjadi disini! Reynald, Almeera dan peneror." Denting menatap tajam Nata.

Degg

Nata terpaku mendengar ucapan Denting. Ia kira Denting hanya psychopat gila yang bodoh, tapi ternyata dugaannya salah. Denting adalah psychopat handal yang pintar dalam semua masalah.

"Kaget, huh?" Sisis Denting

"Bagaimana kamu tahu!"

"Saya tahu semuanya, bahkan Saya tahu apa alasan yang sebenarnya mereka meneror Almeera dan keluarganya!"

"A-apa alasannya?"

"Bukan karena dendam ataupun karena musuh perusahaan, tapi..."

Ceklek

Pintu kamar mandi terbuka memperlihatkan seorang gadis dengan seragam yang sudah melekat di tubuhnya.

Nata memalingkan wajahnya kearah Beby "Cepat siap-siap, berangkat sekolah sama Kakak! Kakak tunggu di ruang makan!"

"Ana berangkat sama saya!" Ucap Denting

"Nggak! Dia adik ku, dan aku yang akan berangkat bersamanya."

"Dia juga adik ku!"

"Lebih tepatnya adik sepupu?"

"Yang penting kan masih adik ku!"

"Pokoknya-"

"Udah deh aku berangkat sendiri aja kalo masih berantem!" Dengan cepat Beby memotong perkataan mereka, ia tak mau jika mereka terus-menerus adu mulut dan berakhir adu kekuatan fisik.

Nata dengan kerambit nya dan Denting dengan pisau lipat nya. Sungguh perpaduan yang sangat cocok.

🦋🦋🦋

"Kamu sekolah di Cleonara?" Tanya Nata sembari menatap Denting dari spion mobil, yang ada di atasnya.

"Kamu nggak liat seragam saya!" Sinis Denting

Nata memutar bola matanya.

Beby yang berada di samping kursi kemudi segera melirik mereka sinis.

"Udah deh nggak usah berantem lagi!" Beby menatap mereka dengan tajam.

"Sorry, sugar!"

"I'm so sorry, Ana!"

"Lebih baik sekarang kita berangkat sekolah nya, nanti terlambat!" Ucap Beby

"Pake sabuk pengaman nya!" Titah Nata

Beby memakai sabuk pengamannya begitu juga dengan Denting yang berada di kursi belakang.

"Siap?" Nata melirik Beby dan juga Denting.

Mereka mengangguk menjawab ucapan Nata.

Nata melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang menuju SMA Cleonara dengan saudari nya, Beby si kalem namun bar-bar dan Denting si imut namun psychopat.

🦋🦋🦋

Holla reader's 👋
Kalian nunggu cerita ini up nggak sih?
Aku berharap sih, iya
Hehe

Vote nggak bayar kok, jadi jangan lupa vote yah... 🌟

I'm Bebyana(hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang