Part 51

872 51 10
                                    

Jika ada typo atau kesalah kata tolong tandai ya!!
Happy reading my story!!

•••

Mau jadi saingan? Hahh masih kalah jauh!
~Bebyana Selvana G.

Jum'at, 10 Desember 2021

🦋🦋🦋

"Bebyana!" Panggil Arina saat Beby baru ingin memasuki kelasnya.

Beby menoleh kearah Arina, disana Arina tengah berdiri di ujung koridor. Dibelakang Arina juga ada seorang gadis yang bisa kita sebut sebagai adik dari Abi yaitu Dira. Walau Arina juga adik Abi, tapi ia tak ingin menyebutnya.

Beby menatap malas ke mereka.

"Gue pengen ngomong sama Lo!" Ucap Arina.

"Yaudah ngomong aja!"

"Nggak disini!" Ucap Dira membuat Beby melirik sinis kearahnya.

"Di taman belakang aja!" Ajak Arina.

"Oke." Setelah mengucapkan itu Beby langsung berjalan menuju taman belakang.

Dira dan Arina saling menatap, lalu mengangguk dan mengikuti Beby.

Setelah sampai di taman Beby langsung duduk di bangku taman dengan menyilang kan kakinya angkuh, dan menatap mereka dengan pandangan datar.

"Mau bicara apa?"

"Kita mau Lo, untuk berhenti ikut campur masalah keluarga kita!" Ucap Arina membuat Dira menatap Arina sengit.

Hey, Dira sama sekali tidak menganggap Arina keluarganya. Tapi kenapa Arina bilang keluarga kita? Sungguh ia jijik dengan anak tiri Ayahnya ini. Ia jijik dengan seorang anak dari wanita yang sudah merebut Ayahnya dari Ibunya.

"Begitu? Tapi keuntungan gue apa kalo gue nggak ikut campur masalah keluarga kalian?"

"Kalau Lo nggak ikut campur masalah kita, kita akan bantu Lo untuk melawan mafia itu!" Ucap Dira.

Beby tersenyum miring, sungguh cewek itu membuat dirinya ingin sekali membantingnya ke lantai. Kesel brader!

"Gue bisa lawan mereka sendiri!"

"Gue bisa ngelakuin apa pun yang gue mau kalo lo masih ikut campur urusan keluarga gue!" Ucap Arina.

"Ihh takut hahaha!"

"Bebyana gue nggak pernah main-main sama ucapan gue!"

"Gue juga nggak main-main kok!" Ucap Beby santai.

Dira mengambil handphone nya yang berada di saku seragam nya, lalu mengetik sesuatu disana. Setelah itu ia mendekatkan handphone nya kearah telinga.

"Ayah-"

Ucapan Dira terpotong karena Beby mengambil handphone-nya. Dan tanpa perasaan Beby membanting ponsel itu ke tembok yang berada di dekatnya.

Pyarrr

"Ups sorry..." Beby menekuk bibirnya seolah-olah ia merasa bersalah karena telah menghancurkan ponsel milik Dira.

"Dasar kurang ajar!"

"I'm sorry Dira, I didn't mean to!" Setelah mengatakan itu Beby tertawa keras.

"Bebyana!" Kesal Dira.

"Hahaha Dira-dira gue jadi kasihan sama Lo, Ayah Lo cuman anggap Lo sebagai boneka untuk menjalankan balas dendam ke keluarga Almeera." Ucap Beby.

"Nggak Ayah gue nggak pernah nganggap gue gitu!"

I'm Bebyana(hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang