Seminggu berlalu... pagi ini gulf tengah membangunkan mempersiapkan segala keperluan kedua buah hatinya untuk sekolah... dari memandikan kedua bocah itu serta membuatkannya sarapan ... mew yang melihat hal itu tentu sangat bahagia... keluarga yg ia impikan akhirnya kembali..."Paaaa.... kaos kaki pawat mana yaaa?"
"Itu di kasurmu papa taruh tadi nong" ujar win pada adiknya...
"Ah iyaaa pawat lupa... heheheh" ujarnya, gulf dan mew yang melihat tingkah pawat hanya bisa tersenyum gemas...
Untuk gulf sendiri, saat ini ia sudah mulai mengingat sedikit demi sedikit tentang masalalunya saat bersama mew dulu... ia menjadi lebih dekat dengan mew dan bahkan ia sering keceplosan memanggil mew dengan panggilan sayangnya dulu yaitu boo... membuat mew kadang hampir tertawa saat gulf tampak panik mempelesetkan kata kata boo itu dengan hal lain... (pintar ngelesnya emg... :v)
"Ayo berangkat.." ujar mew kepada kedua anaknya itu..
"Ayo daddy!!!!"
"Daddy gendong pawat dong..."
"Sini sini..."
"Paaa gendong win juga..."
"Iya iya sini sama papa..."
Saat mereka turun mereka disapa hangat oleh ayah trai, yang kini tengah menikmati makanannya bersama istrinya itu...
Gulf masih jutek seperti biasanya ia tak menggubris sapaan sang ayah.. ia berjalan terus sambil menggendong win... win hanya bisa melambaikan tangannya dqn tersenyum pada kakeknya itu karna ia paham jika papanya tak akur pada kakeknya... ia pun tak ingin banyak bertanya akan hal itu.. karna menurutnya semua itu masalah orang dewasa yang bukan ranahnya ia untuk ikut campur...
Sedangkan mew berhenti sebentar untuk menyapa ayah mertuanya itu lalu pamit pergi pada ayah gulf... mew juga tersenyum pada phat membuat phat mleyot... :v
Mew kini masuk ke dalam mobil melihat gulf bersama win tengah tertawa terdiam seketika. Gulf membuang wajahnya menghadap ke samping tepat di jendela...
Mew bingung, ia bertanya pada win melalui gerakan matanya... win yang mengerti sang daddy bertanya padanya, ia segera memberi kode jika papanya kini sedang cemburu pada daddynya karena daddynya tadi menyapa nenek sihir itu.. pawat yang melihat interaksi phi dan daddynya itu akhirnya ikutan dan bersuara...
"Papa ngambek karna nenek sihil daddy sapa tadi yaa???" Tanya pawat dengan imutnya...
Gulf segera berbalik melihat kearah pawat...
"Tidak... siapa yang bilang papa ngambek? Papa gak ngambek..." ujarnya dengan nada kesal...
"Telus kenapa gitu?" Tanya pawat...
"Papa gak ngambek sayang. Beneran deh gak bohong nih nih nih...." ujarnya sambil tersenyum.... "lagian kenapa juga mikirnya papa ngambek hem??" Tanya gulf pada pawat..
"Tadi daddy dan phi win yang bilang..."
"Ih pawat gak ada yaa phi win bilang gituuu..."
"Tadi ngomongnya pakai kode kode... pawat ngelti loh..."
Gulf memandangi kedua orang itu.. tentu saja gulf menatap tajam ke arah mew.. lalu tersenyum ramah pada win...
"sangat pilih kasih" batin mew...
...
☀️☀️☀️
Kini akhirnya mereka sampai di sekolah dua bocah itu..
Gulf pun turun diikuti win dan pawat."Daddy berangkat kerja dulu yaaa... baik baik sama papa.." ujar mew pada kedua anaknya itu...
"Siap bos" ujar kedua anaknya sambil memberi gerakan hormat...
"Ayo anak anak kita masuk..." ujar gulf tanpa pamit pada mew...
"Gulf....." panggil mew, gulf tak menggubrisnya.. ia tetap berjalan memasuki pagar sekolah anak anaknya...
"Gupi kalo ngambek makin manis loh..." teriak mew lalu ia segera tancap gas sebelum singa itu berbalik dan mengamuk dengan ganasnya... mew tau jika gulf paling gak suka dipanggil gupi.. karna gupi merupakan panggilan manja gulf saat gulf kecil... dan panggilan itu dibuat langsung oleh ayah trai untuknya.. ia merasa malu dan merasa tidak keren jika kembali dipanggil gupi.. ia sudah merahasiakan rapat rapat nama itu tapi karna kejailan ayahnya trai, mew jadi tau hal itu... mew pun sering mendengar jika ayah trai sering mengusiknya dengan nama itu sambil menggunakan nada manjanya, ia mengejek gulf... tentu hal itu membuat gulf kesal, ingin menyumpah dan yaaa bete... wajah kesal dan ngambeknya gulf itu merupakan hal langka karna saat menjadi kana, gulf sama sekali tak pernah ngambek... ia selalu tersenyum bahkan saat ia sakit.. membuat mew kini memanfaatkan hal itu untuk keisengannya pada istrinya itu...
"Narakk..." ujar mew yang tengah mengendarai mobilnya..
...
Gulf kini tengah memandangi pawat yang tengah belajar... cukup lama ia memandangi pawat lalu sekarang ia beralih pada win... ya win masih tampak baru disana, temannya juga belum banyak.. ia hanya dekat pada satu anak yang bernama jimmy yang duduk sebangku dengannya..
...
🌻🌻🌻
Kini jam pelajaran telah usai.. win dan pawat segera keluar dari kelasnya dan menghampiri gulf yang kini tengah berbincang dengan gun dan new.."Papaaaa..." panggil kedua anaknya itu.
"Hai sayang... sudah selesai kelasnya?"
"Sudah... ayo pulang" ujar pawat...
"Tunggu... phi win mau ke toilet dulu nih, kebelet deh.." ujarnya lalu berlari ke toilet... gulf hanya menggelengkan kepalanya.. sedangka pawat hanya menatapi phinya yang tengah berlari... setelah beberapa menit win tak kunjung kembali membuat gulf khawatir.. ia ingin menyusul win tapi ditahan oleh pawat...
"Bial pawat aja yang liat. Papa tungguin disini yaa..." ujar anak kecil itu lalu berlari ke toilet..
Sesampainya di dekat toilet pawat pun mendengarkan suara pertengkaran. Tanpa ragu pawat pun masuk kesana, ia melihat jika isi tas phinya berserakan di toilet.. ya kini phi nya sedang dibully oleh anak anak nakal disekolah itu..
"Saatnya belaksi!!!!" Ujarnya pelan sambil memencet sebuah tombol di jam barunya. Pawat segera masuk untuk menyelamatkan phinya...
"Hei kalian! Jangan belani belaninya pukul phi winnya pawat!!!" Ujar pawat pada 5 anak yang tengah memukuli phinya itu..
"Hei kau anak kecil gak usah sok sok an ngebela deh.. pergi sana! Apa lu mau sekalian kami pukulin ha?!..."
"Kamu pikil pawat takut? Sini kalo belani! Pawat akam habisi kalian dengan julus pawat yang balu!!"
Dua anak mendekat pada pawat.. dengan cepat pawat menginjak kaki salah satu anak itu dan menyikut perutnya dengan lutut mungilnya dengan cukup keras... lalu berbalik memutar menendang kuat perut anak satunya lagi membuat mereka tumbang... meringis kesakitan dan endingnya ya menangis..
Sang ketua dari anak anak itu memerintahkan kedua temannya yang lain untuk melawan.. mereka akhirnya maju dan salah satu dari mereka berhasil menangkap dan mengunci tangan pawat agar tak bisa lari sedangkan yang satunya lagi ingin memukul pawat.. dengan cepat pawat membalikkan keadaan ia mengelak dari pukulan itu lalu menyikut perut anak yang mengunci tangannya. Lalu dengan kekuatan full pawat menendang bagian fatal anak didepannya.. keduanya pun akhirnya tumbang.. melihat hal itu ketua dari keempat anak itu tampak panik.. ia segera mengambil penggaris besi miliknya untuk melawan pawat, belum sempat ia memukul pawat dengan cepat win menarik kaki anak itu lalu ia terjatuh.. wajahnya sangat tepat mengenai lantai membuat kedua gigi depannya kini patah.. dengan cepat win membereskan seluruh barang barangnya dan menarik adiknya untuk lari dari sana..
Sudah cukup jauh mereka berlari kini mereka berhenti saat win merasa dadanya terasa tambah sesak..
"Hahhh...hahh.... "
"Phi win....phi kenapa???!" Tanya pawat khawatir.
"P-phi tak apa no-..."
"bruk!!!!"
Win akhirnya jatuh pingsan...
...