Pagi pun tiba.. gulf mulai terbangun akibat terganggu oleh silaunya matahari yang mulai mengintip melalui celah celah horden kamarnya.. ia mulai membuka sedikit matanya dan terlihat betapa terkejutnya ia saat melihat ia dan mew saling berpelukan saat ini.. matanya membola saat melihat mew yang tak mengenakan atasan ini memeluk tubuhnya...
"Astaga..." batinnya... ia mencoba mengontrol ekspresinya saat ini... sudah pasti keadaan ini membuat jantungnya berdebar kencang... wajahnya memerah dan juga hahh.... lihatlah wajahnya tampan sekali... ia tak sadar jika tangannya kini mengelus wajah mew dengan lembut...
Disisi lain mew sadar dengan perlakuan gulf... ia sudah terbangun jauh sebelum gulf bangun... ia tak bisa tertidur nyenyak akibat menjaga gulf dari demamnya tadi malam..
"Maaf..." ujar gulf membuat mew bingung...
"Kenapa ia minta maaf padaku??" Batinnya... ia masih berpura pura terlelap..
"Aku mencintaimu mew..." ujarnya lagi membuat jantung mew berdebar tak karuan... dan gulf sendiri juga merasa malu saat mengatakan hal itu... ia segera bangun dan langsung ingin bergegas ke kamar mandi untuk menyegarkan dirinya. Tapi baru saja beberapa langkah gulf berjalan ia merasakan pusing dan terjatuh ke lantai membuat mew langsung bangun dan membantu gulf...
"Gulf... kau tak apa???" Tanya mew.. ia segera menggendong gulf kembali ke tempat tidurnya...
"Hm... kepalaku hanya terasa pusing tiba tiba..."
"Mungkin efek demam semalam masih ada... ayo istirahat..."
"Em??? Kapan aku demam???
"Semalam... badanmu sangat panas dan aku merawatmu... maaf jika aku membuka sedikit bajumu untuk membasuh tubuhmu...
"Ahh begitu... ya tak apa mew..."
"Yaa... sekarang kau harus istirahat kembali... hari ini jangan kemana mana dulu..."
"Baiklah..."
"Ak akan membuatkanmu sarapan.."
"Tak perlu... panggil saja bibi naa untuk membuatkan kita sarapan..."
"Em... tak apa, biar aku saja. Kau istirahatlah,,
"Hmmm...
Mew menuju ke lantai satu ke arah dapur... disana sudah terdapat bibi naa dan beberapa maid lainnya yang tengah memasak dan juga bersih bersih...
"Em... bibi naa? Bolehkah aku meminjamkan dapurmu?"
"Ah tuan... pakai saja tuan, tak perlu izin bibi..."
"Ah baiklah, makasih bi..."
"em tuan mau ngapain??"
"Mau memasakkan bubur untuk gulf.. ia sedang sakit.."
" sakit apa tuan??" Tanyanya
"Semalam ia demam... tak perlu khawatir, aku sudah merawatnya.. demamnya juga sudah turun tinggal pusing pusing dikepalanya saja.."
"Ah begitu... baiklah biar bibi bantu.." tawarnya
"Tak apa bi... biar saya saja... bibi lanjutkan saja pekerjaan bibi..."
"Baiklah tuan..."
"Em bi.... bisakah memanggil saya dengan mew saja? Tak perlu memakai kata tuan..? Saya bukan tuan dirumah ini bii.. " ujar mew pada bibi naa
"Tapi yang saya tau anda adalah suaminya tuan muda.. ?" Jawabnya
"Em tapi tetap saja saya bukan tuan dirumah ini bi...." paksa mew... ia memberikan wajah memohonnya kepada bibi naa.. bibi naa pun akhirnya luluh pada mew