"Dari seseorang bernama mew tuan" ujar sang satpam.. gulf pun tersenyum melihat bungkusan didepannya itu.
"Ah ya itu suamiku... em terima kasih pak.."
"Sama sama tuan muda.. saya pamit kembali ke bawah dulu ya tuan..."
"Eh pak sini saja temani saya makan..." ujar gulf mengajak pak satpam itu makan bersamanya..
"Eh tapi tuan saya-"
"Tidak ada penolakan pak.. saya butuh teman untuk makan. ayo duduk sini..." ajak gulf pada bapak satpam tua yang umurnya mungkin sudah hampir sepantaran kakeknya mungkin?.. pak satpam itu pun menurutinya dengan tidak enak hati..
Saat tengah makan bersama mereka pun berbincang banyak hal,, pak satpam memperkenalkan dirinya (nama pak satpam jerry) berapa lama ia sudah bekerja dan banyak hal lainnya.. canda dan tawa mereka pun terdengar hingga keluar ruangan kantor gulf...
Jujur bapak tua itu pun terkejud melihat keramahan dari anak bosnya itu. Berbeda dari gosip yang selalu ia dengar jika anak kedua dari bosnya ini sangat dingin dan kejam serta arogan terhadap orang yang tak dekat dengannya..
gulf yang diceritakan dan yang nyata saat ini sangatlah berbeda.. ia sangat ramah pada bapak tua itu bahkan baru sebentar saja ia sudah tampak akrab bahkan mereka sudah bisa bercanda dan tawa, gulf juga tidak keberatan untuk makan semeja dengannya...
"Panggil gulf saja pak jangan terlalu formal begitu. Bapak itu udah hampir seumuran kakek gulf.."
"Ah ya nak gulf.. em nak gulf kenapa sampe jam segini belum pulang?" Tanyanya
"Masih banyak kerjaan yang harus saya urus pak.. saya mau menyelesaikan semuanya secepat mungkin..."
"Kenapa terburu buru nak? Eh nak kenapa wajahmu terlihat sangat pucat?"
"Pucat?.... em mungkin karna kelelahan aja pak..." jawab gulf...
"Jangan dipaksakan nak... jika lelah istirahatlah.." ujar bapak tua itu
"Baik pak..." ujar gulf lalu saat ia ingin beranjak tiba tiba ia terjatuh...
"Nak gulf??? Hei nak??? Kamu kenapa???" Paniknya
"Ah tak apa pak hanya pusing saja..." jawabnya sambil memegangi kepalanya
"T-tapi hidungmu berdarah nak... b-bagaimana ini-" paniknya
"Pak tolong ambilkan tas saya pak..." ujar gulf pada bapak tua yang sedang panik itu. Dengan cepat bapak tua itu mengambilkannya.. gulf pun mengeluarkan obatnya lalu menelennya tanpa air. Bapak tua itu pun membantu gulf untuk merebahkan diri gulf di sofa ruangannya...
"Saya harus menelpon rumah sakit" ujar bapak tua itu yang masih terdengar oleh gulf. Gulf segera menghentikkannya..
"Tak perlu pak.. saya tak apa.. saya sudah minum obat saya..."
"Tapi nak tampaknya kau tidak baik baik saja... saya khawatir kamu kenapa kenapa..."
"Tak apa pak... saya sudah sering seperti ini. Saya masih bisa menanganinya sendiri..."
"Sering?? Kamu sering seperti ini?"
"Ya pak.. jd tak perlu khawatir.. ini tdk parah kok..."
"Nak... kamu tak bisa bohongin bapak... bapak tau penyakitmu pasti berbahaya.. soalnya anak bapak pernah mengalaminya. Dan akhirnya d-dia.." ujarnya dengan nada sedih sambil mengelus kepala gulf..
Gulf tersenyum... gulf tau maksud dari bapak tua itu..
"Jangan sedih pak...gulf bisa menahannya.... dan em Pak... jangan beritahu kejadian ini pada ayah gulf ya..." ujar gulf...
![](https://img.wattpad.com/cover/273550181-288-k650342.jpg)