VII

2.3K 188 3
                                    

Kini acara telah selesai dan mereka juga berada di jalan pulang... terlihat raut wajah pawat yang sangat happy tentunya...

"Telima kasih paman mew kalna mau ngenalin dili jadi daddy pawat" ucap sang anak.

"Sama sama pawat, pawat boleh kok manggil paman dengan sebutan daddy jika pawat mau?" Ucapnya yang membuat gulf langsung menoleh kearah mew.

"Benelan nih?? Yey pawat punya daddy" ucapnya girang... gulf yang ingin protes pun tak jadi mengungkapkan protesnya..

Huftt...

"Mew, tak perlu mengantar pawat pulang. Kita langsung mengunjungi win saja"

"Ah baiklah gulf..."

"Paa, win itu siapa?" Tanya sang anak

"Ada deh, nanti papa kenalin ke kamu..." ucapnya..

Kini mereka telah sampai di rumah sakit tempat win di rawat dan kini mereka bertiga masuk bersamaan ke ruangan win.. win tidak menyadari kehadiran ketiga orang tersebut karna saat ini tengah menonton serial tv di ruangannya itu..

"Hai sayang.." ucap gulf pada win yang membuat win menoleh kearah mereka..

"Papaaaaa!!!" Teriaknya lalu dengan buru buru ingin turun dari ranjangnya untuk memeluk tubuh sang papa.

"Hei hei hei, hati hati... biar papa yang kesana. Kamu tetap di ranjangmu, oke?"

Win menganggukan kepalanya... ia terlihat sangat bahagia. Mew yang melihat interaksi win dan gulf hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum, sedangkan pawat yang kini berada dalam gendongan mew karna ia tadi sangat malas untuk berjalan hanya terdiam bingung. Iabtak mengerti apapun"

Win memeluk erat gulf.. gulf pun membalas pelukan sang anak..

"Bagaimana kabarmu hari ini sayang? Apa kamu sudah makan dan meminum obatmu?" Tanya gulf pada win..

"Sudah dong papa. Lihat lah, win sudah sembuh sekarang" ucap anak itu... lalu melirik ke arah sang daddy yang tengah menggendong pawat..

"Paa, siapa anak yang di gendongan daddy??" Tanya win..

"Oh itu anak papa juga... namanya pawat, adik kamu sayang" ucapnya..

"Adik??? Win punya adik??? Jadi papa menepati janji papa ? Yey!!!! Win ada teman untuk bermain!.."

Gulf melirik ke arah pawat lalu menganggukan kepalanya. Pawat yang mengerti lalu meminta mew untuk menurunkannya... setelah itu ia mendekat kearah win... ia memanggil win dengan sebutan phi...

"Hai phi..... kenalin namaku pawat^^"

"Hai nong pawat" panggil win pada adiknya itu dengan matanya yang terlihat berair...

"Phi jangan menangis, pawat akan menjadi adik yang baik untuk phi.. pawat akan menemani phi belmain" ucap anak kecil itu sambil memegang tangan win...

Win menganggukan kepalanya.. ia melihat kearah daddy nya yang menganggukan kepalanya...

Krukkkkkk......... terdengar bunyi suara perut... semua mata tertuju pada pawat yang kini cengengesan sambil memegang perutnya..

"Emmm daddy, papa... pawat lapal, belikan pawat makanan dong" ucap anak kecil itu dengan imutnya membuat kedua orang dewasa itu tersenyum...

"Okey okey daddy dan papa akan membelikan makanan untukmu..." ucap mew lalu mengajak gulf untuk keluar..

... tak lama beberapa saat gulf dan mew kembali melihat dan mendengar sedikit keributan di dalam ruangan win.. dengan cepat gulf dan mew masuk kedalam ruangan itu. Terlihat ibu mew dan juga gigie di dalam sana... win terlihat menangis sedangkan pawat saat ini memeluk phinya itu sambil menatap tajam kedua wanita di depannya itu.

"IBU!!!!!...." bentak mew pada sang ibu..

Sedangkan gigie ditolak hingga terjatuh oleh gulf karna posisi gie yang mendekat ke arah dua anaknya itu..  ia tak perduli jika gie adalah wanita.. ia langsung memeluk kedua anaknya itu..

"Jangan berani beraninya tangan itu menyentuh kedua anakku!!!" Ucap gulf yang terdengar menyeramkan... membuat ibu dan gie terlihat ketakutan...

"Apa yang kalian lakukan kepada kedua anakku!!" Ucap mew pada kedua orang itu

"Apa maksudnya? Kedua anak??"

"Yaa win dan pawat ... anak kecil yang melindungi win adalah anakku!!"

"Apa maksudnya ini!!? Kana memiliki anak lagi? Setelah menghilang?!, kau percaya itu anakmu?"

"Apa kau tidak melihat jika pawat dan mew terlihat mirip.. ?" Ucap gulf pada ibu mew, ia memanfaatkan kemiripan kedua orang itu pada situasi ini..

"Tidak mew... jangan percaya, tak mungkin itu anakmu. Pelacur ini pasti.... dia bukan anakmu mew!!! Dia licik!!" Ucap sang ibu..

"Stop ibu, aku tak ingin melakukan hal yang kasar padamu. Lebih baik kau keluar dan bawa wanita jalang itu bersamamu. Aku dan kana sudah bahagia saat ini. Jangan mengganggu kami lagi... dan ak peringatkan jangan pernah mengunjungi win lagi..  karna win tak butuh nenek sepertimu.." ucap mew yang sangat menohok.

"Keluar! Atau kau perlu ke seret keluar???" Ucap gulf yang masih di penuhi emosinya...

"Pelgi!!!!!" Teriak pawat

Win yang melihat sang papa dan adiknya yang tengah emosi segera memeluk keduanya lalu menggelengkan kepalanya..

"Baik, tunggu saja" ucap sang ibu lalu pergi bersama calon menantu kesayangannya itu...

....

"Win, pawat.... apa yang dikatakan dua wanita gila itu pada kalian..?" Tanya gulf

Win menggeleng ke arah gulf lalu menatap sang adik agar tak memberitahukan kata kata kedua wanita tadi..  pawat yang mengerti keinginan phi nya itu.

"Tidak apa apa paa... kedua olang itu sudah pawat lawan... pawat juga melindungi phi dali meleka jadi meleka ga bisa menyakiti phi pawat". Ucap anak kecil itu...

"Huft .... papa tau kalian menyembunyikan sesuatu dari papa.."

"Tenang saja papa..." ucap win pada papanya..

Mew yang melihat itu langsung memeluk ketiga orang didepannya itu...

"Terima kasih gulf...." bisik mew pelan pada telinga gulf..

"Kalian hebat.... anak anak daddy hebat!!" Ucap mew pada kedua anaknya itu

.....

Saat ini pawat dan win sudah tertidur lelap di ranjang rs.. sisa gulf dan mew yang kini tengah duduk di sofa tak jauh dari ranjang tersebut...

"Mew, bukankah lebih baik kau memindahkan win dari sini? Akan berbahaya jika hal tadi terjadi lagi saat kita sedang tidak bersama win bukan?"

"Ya, itu yang sedang ku pikirkan saat ini gulf... tapi kemana? Aku bisa saja membawanya kembali ke apartemenku dan menyewa beberapa penjaga, dokter serta suster untuk mengawasi perkembangannya. Tetapi aku takut ibu dan wanita itu kembali mengunjungi win karna ibuku punya semua aksesku"

"Hmmm... baiklah, ak akan membawa win kerumahku..." ucap gulf pada mew..

"Tapi gu-"

"Tak apa, aku dapat memerintahkan beberapa bawahanku untuk selalu mengawasi win.. dan juga kami juga punya dokter keluarga yang menangani ibuku dulu... penyakit yang di derita oleh win juga sama persis seperti penyakitnya. Jadi ia pasti bisa menanganinya dengan baik" ucap gulf meyakinkan mew...

"Tenang saja.. disana juga ada pawat yang menemaninya bermain. Ada aku juga, aku bisa membawa semua kerjaanku kerumah. untukmu, kau bisa datang sesuka hatimu".

"Tapi bukankah itu sangat merepotkanmu gulf? Win anakku tapi ak-"

"Win juga sekarang sudah ku anggap seperti anakku.. dan aku tak merasakan kerepotan sama sekali..." ucap gulf yang kini berusaha meyakinkan mew..

"Baiklah gulf..." pasrah mew saat melihat gulf yang terus meyakinkannya itu..

Gulf tersenyum mendengar jawaban mew...

....













☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️




SUN SUNFLOWERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang