Di mansion tuan trai.. saat ini pawat dan win tengah bermain bersama bright di kamar mereka.. bright benar benar menjaga keduanya sesuai pesan gulf padanya..Tok...tok...tok..
"Yaa masuk aja...."
"Hai bright, aku membawakan ini untukmu dan anak anak.." ujar phat pada bright. phat mempunyai maksud lain saat ini..
Bright hanya melirik sekilas pada phat lalu lanjut bermain bersama pawat dan win. phat sangat benci di cuekin seperti itu.. tapi phat mencoba untuk bersabar dan saat ini ia mencoba untuk ikut bermain bersama anak anak gulf itu bersama bright.
(Saat ini phat sedang mencoba menggoda bright karna beberapa bulan ini ayah trai tampak mencuekinya disebabkan kerjaannya yang menumpuk.. untuk selingkuhan phat sendiri juga saat ini sedang sibuk dengan pekerjaannya sama seperti tuan trai.. phat kesal.. karna itulah phat mencoba mendekati bright yang tampan dan tampak lebih pendiam dari teman teman gulf yang lain.. ia berfikir jika ia pasti dapat meluluhkan hati bright)
Win yang melihat phat duduk mendekat pada bright langsung saja menarik paman brightnya agar tak dekat dengan phat. Win tau jika phat adalah org jahat karna pawat sering menceritakan padanya.. pawat mengalihkan perhatiannya pada phat...
"Nenek sihil pelgi sana jangan ganggu kami main..."
"Cih! Anak sialan ini!!" Batin phat..
"Paw kok gitu si ngomongnya..." ujarnya dengan nada sedih. Paw hanya memutar bola matanya malas sama seperti bright...
Tiba tiba terdengar dari luar suara teriakan seseorang yang bagi pawat tak asing...
Pawat pun mengajak paman bright dan phi winnya untuk mendatangi sumber suara itu tanpa mengajak phat... setelah keluar dari kamarnya yang terletak di lantai 2, pawat melihat seseorang yang saat ini duduk selonjoran di sofa ruang tamu yang disampingnya ada beberapa paper bag.. paw pun berteriak saat mengetahui siapa yang tengah rebahan di sofa...
"AYAAAAAAAAAAAAHHHHHHH!!!!" teriak pawat membuat lelaki yang tengah rebahan itu terkejut...
"Astaga paw, jangan teriak teriak ayah kaget jadinya..." ujar kao pada keponakannya yang jahil itu.. paw pun turun perlahan dari tangga menghampiri ayah (panggilannya pada kao) yang saat ini sudah merentangkan dengan lebar kedua tangannya sambil berjongkok menunggu pawat memeluknya..
"Bugh"
"Uhuk uhuk.... astaga anak ini main nyeruduk" ujar kao... disisi lain win yang saat ini tengah turun tangga digandeng oleh bright pun menghampiri kedua manusia yang tengah kangen kangenan didepan mereka...
"Hei jagoan.. selama ku tinggal kau nakal tidak?..."
"Tidak dong... pawat jadi anak yang sangat baik dan penurut seperti janji pawat..."
"Bagus! Ini untukmu..." kao menyerahkan satu paperbag yang ia bawa untuk pawat...
"Terima kasih ayah...." ujarnya
"Tampannya mana?"
"Iyaaaaa iyaaaa ayah tampaaan"
"Nah gitu dong... eh ada bright ya..."
"Hai phi kao lama tak bertemu..." sapa bright
"Hmm... kau sekarang sudah dewasa yaaa... eh iya ini siapa yang kau bawa bright apa anakmu???" Ujarnya sembarangan
"Ah tidak phi... ini win... dia-"
"Phi win itu phinya pawat paman.. anak papa sama daddy.."
"Daddy??? Siapa daddy?" Tanya kao bingung