🌻🌻🌻
Pagi ini cuaca cerah langit biru yang terang dengan awan putih yang menghiasi indahnya langit serta cahaya matahari pagi dari sudut timur.Cahaya terang matahari itu membuat Arya, terusik dan bangun dari tidurnya.
Cowok itu bangun dan melihat ponselnya, seperti biasa Ranti menelpon nya di pagi hari agar Arya segera bangun.
"Halo Arya."
"Iya Bu."
"Bangun nak, segera mandi. Ini udah jam 7 loh nanti kamu telat."
Arya bangkit dan pergi ke kamar mandi tetapi masih menelpon Santi.
"Iya Bu, Arya lagi di kamar mandi ini."
Dari sebrang sana Santi tersenyum lega. "Ya udah kamu bersiap ke sekolah ya, oh iya insyaallah besok ibu mampir ke sana ya."
Arya tersenyum senang. "Beneran Bu?"
"Iya nak."
"Oke deh, besok Arya langsung pulang ke rumah begitu pulang sekolah."
Dan Santi pun menutup panggilannya, Arya segera membersihkan tubuhnya untuk segera pergi ke sekolah.
Arya sudah rapi dengan seragam SMA Pancasila. Cowok itu berlari kecil menuju halte bus yang lumayan jauh dari letak kost-kostan nya.
Arya mendesah lega karena begitu ia tiba ada bus yang berhenti di halte ia pun segera naik.
Tapi ini hari dimana semua orang juga pergi bekerja dan sekolah. Bus yang Arya tumpangi pun lumayan penuh jadi ia berdiri dan berpegangan pada pegangan yang tersedia dia atasnya.
Bus berhenti di halte selanjutnya. Arya menoleh melihat ke arah pintu tak sengaja ekor matanya menangkap gadis yang ia kenal.
"Bulan?"
Pertama kali nya ia melihat Bulan menaiki bus, karena memang gadis itu selalu di antar jemput oleh mamanya.
Bulan yang masih belum menyadari bahwa Arya berada di sebelahnya. Gadis itu mengambil langkah mengahadap ke arah kanan karena seseorang mendesaknya.
Tak ia sadari matanya bertemu dengan cowok yang benar-benar tak ingin ia lihat saat ini.
Arya? Gumam Bulan dalam hati.
Begitupun Arya sesaat mereka terpaku dalam tatapan. Entah pandangan apa yang mereka layangkan.
Jujur mungkin di hati keduanya sangat menyimpan rasa Cinta yang masih sama namun Bulan yang di lingkupi rasa kesal dan benci membuat gadis itu tak menyadarinya.
Disisi lubuk hati Bulan, sebenarnya ia rindu canda tawa bersama Arya.
Cit..
Bus mengerem mendadak dan membuat guncangan yang kuat, membuat Bulan terhuyung ke depan. Arya sigap menangkap Bulan dalam dekapan nya saat Bulan akan jatuh ke samping dan hampir menghantam kursi pembatas besi.
Bus kembali berjalan normal. Bulan sadar ia sudah membuat jarak begitu dekat dengan Arya. Bulan bangkit dan merapikan letak berdirinya lagi.
Arya menatap cemas Bulan. "Kamu gak papa?"
Bulan menggeleng lalu membuang muka.
Beberapa menit kemudian mereka tiba di sekolah. Bulan turun lebih dulu di ikuti Arya.
•••
Disisi lain laki-laki berumur sekitar 39 tahun itu sedang berdiri di depan sebuah jendela besar. Memegang sebuah foto lelaki muda yang menggendong seorang bayi laki-laki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Painful By Accident (Completed)
Short Story[Cerita Sudah lengkap!] Pada saat itu orang ketiga di antara mereka yang iri dengan hubungan Bulan dan Arya berusaha membuat hubungan mereka hancur. Setelah Bulan kehilangan kesucian yg selalu ia jaga, karena sebuah kesalahan membuat Bulan membenci...