Chapter (50)

220 17 0
                                    

Bersiap gais amarah kalian mungkin aja memuncak ya. Tapi ingat jangan mengumpat!🙉
(Hahaha happy Reading)

________________________

"Mama?"

Bulan mematung, yang memanggil namanya tadi adalah Ranti. Mamanya, dan untuk apa Ranti berada disini?

Gadis itu sangat takut, ia melihat sorot lain dari mata sang mama.

"Mama ngapain disini?" tanya Bulan, sembari menghilangkan rasa gugup, takut yang ada dalam hatinya.

"Temen mama sakit, dan di rawat disini. Yang seharusnya bertanya itu mama! Ngapain kamu di jam sekolah ada disini?" tanya Ranti tajam sembari menelisik apapun yang membuat nya curiga mengapa putrinya berada di depan ruang UGD.

"Permisi Mba, mba nya yang tadi di periksa sama dokter Bella ya?" Ucap salah satu suster yang tadi melayani Bulan.

"Ini loh buku panduan kandungan nya ketinggalan." tukas suster itu seraya memberikan buku panduan untuk ibu hamil.

Seperti ada petir di siang bolong, perkataan suster itu membuat sekujur tubuh Bulan gemetar.

Bulan mengambil buku itu. "ma.. makasih sus."

Ranti sudah benar-benar tak habis pikir ternyata semua yang ia temukan itu benar. Dan ia sudah mendengar bahkan melihat nya secara langsung.

Grep

"Pulang sekarang Bulan!! Mama perlu bicara banyak sama kamu?!" Sentak Ranti menggeret paksa Bulan pergi dari sana.

Dan laki-laki jangkung yang tadi bersama Bulan atau kembali dan melihat Bulan di tarik seorang wanita.

"Bulan." Teriak Arya ia pun berlari mengejar Bulan yang meninggal kanibat nya.

Arya melihat Bulan akan masuk mobil dan itu adalah mamanya? "Tante Ranti?"

"Bulan." Arya mencekal lengan Bulan saat gadis itu ingin masuk mobil. "Ini obat kamu."

Bulan ingin mengambil obat itu namun tangan Arya di tepis kasar oleh Ranti.

"Kamu? Saya kan sudah pernah bilang sama kamu jauhin anak saya!!" tutur Ranti tajam nan menusuk.

Arya menunduk. "Maaf Tante, tapi saya gak bisa menjauh dari Bulan."

Amarah Ranti benar-benar sudah di ubun-ubun anaknya saja sudah membuatnya pusing di tambah lagi berandalan ini.

"Bocah seperti kamu memang keras kepala!" Sentak Ranti.

"Sudah Ma, kita pulang." Sergah Bulan menahan Ranti agar tidak membuat keributan di tempat umum.

Bulan dan Ranti pun masuk ke dalam mobil lalu meninggalkan Arya dengan perasaan yang benar-benar khawatir. Ia takut Bulan ketahuan dan terkena amarah besar Ranti.

***

Seorang wanita paruh baya itu sedang duduk di kamarnya menatap foto keluarga nya yang terlihat bahagia namun tidak.

Secangkir kecil miras membuatnya sedikit lebih rileks dan tenang.

Drrtt

Suara dering ponsel nya membuat lamunan wanita itu buyar.

"Halo."

"Nyonya saya sudah menemukan wanita yang anda cari, sekarang Santi dan anaknya yang bernama Arya bertempat tinggal di kontrakan di gang sempit." Jelas seseorang laki-laki di sebrang sana.

Painful By Accident (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang