Chapter (55)

178 13 1
                                    

🌻🌻🌻

Sekarang sudah sore hari Bulan dan juga teman-teman nya sekarang berada di kamarnya. Sejak pulang sekolah tadi mereka berkumpul disini untuk menyusun suatu rencana.

Nanda berkutik dengan laptop Bulan sedangkan Riska membantu Bulan bersiap karena Bulan akan pergi ke rumah Yudha untuk acara makan malam mereka.

"Gimana Nan, lo bisa kan?" Tanya Bulan khawatir.

Nanda yang masih berkutik di laptop pun menjawab Bulan. "Bisa dong, bentar ya."

"Gue bingung, gimana bisa ya Yudha sama Arya itu sebenarnya sodara tiri?" ucap Riska.

"Ya gue juga gak percaya, mangkanya kita selidikin. Sekalian gue mau cari bukti yang di pegang Yudha." balas Bulan.

"Gue salut sih sama lo, berani masuk-masuk ke rumah nya Yudha." imbuh Nanda ketika ia sudah beres dengan pekerjaan nya.

"Gue juga gak sengaja, soalnya gue nemuin foto nya Arya sama ibu nya di kamarnya Tante Gina. Terus gue denger obrolan Tante Gina sama seseorang di telpon kalo dia mau mengambil semua harta om Agung sebelum Arya sama ibunya ketemu sama om Agung." ucap Bulan.

Ya sekarang Bulan hampir seiring bertamu ke rumah Yudha karena mamanya selalu makan malam di rumah Gina. Kadang Bulan gunakan ini sebagai kesempatan yang bagus untuk mencari tau siapa sebenarnya Yudha, dan apa hubungannya dengan Arya. Hingga membuat laki-laki itu begitu benci dengan Arya.

Saat itu ia mendengar Gina menelpon dengan seseorang dan ketika Gina keluar dari kamarnya Bulan menelusup masuk dan melihat potret Arya dan ibunya di kontrakan Arya. Bahkan setau Bulan, Gina tak pernah bertemu dengan Arya bahkan mungkin saja tak kenal. Dan bisa-bisa nya ia mendengar kenyataan yang tak pernah ia bayangkan.

Bahwa sebenarnya Yudha dan Arya adalah saudara tiri.

"Rambut lo di urai aja Lan, biar headset lo gak keliatan. Terus nih kamera jangan sampe ketahuan ya." ucap Riska yang membetulkan letak kamera kecil yang di selipkan di pita dress yang berada di dada Bulan.

"Kita bakal mantau lo dari sini, kamera yang satunya lo taro di depan pintu ruangan yang mau lo geledah tapi jangan sampai ada yang liat." Jelas Nanda.

Dan Bulan pun sudah siap, sebentar lagi ia di jemput oleh supir nya Yudha dan mamanya sudah tiba di rumah Yudha langsung dari kantornya.

"Hati-hati Bulan, gue yakin lo bisa." Ujar Nanda Dan Riska memberikan selamat pada Bulan.

Bulan pun keluar dari rumah nya ia sudah melihat mobil mewah yang parkir yang tak lain adalah sopir pribadi Gina yang menjemput nya.

Setelah perjalan tiga puluh menit Bulan pun akhirnya tiba di rumah besar Yudha. Gadis itu melangkah pelan agar ia tak terjatuh.

Bulan berhenti sejenak di depan pintu utama rumah Yudha. Hari ini ia harus mendapatkan semuanya, karena Minggu depan ia harus menikah dengan Yudha. Bagaimana pun caranya ia harus membatalkan pernikahan ini.

Bulan mengelus perutnya lembut. "Bantu Bunda ya nak, biar kita bisa gabung sama ayah lagi." gumam Bulan yang berbicara pada calon anaknya.

Baginya ia tak sendirian, karena ia selalu di temani oleh calon anaknya yang berada di perutnya.

***

Painful By Accident (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang