Chapter (54)

148 13 3
                                    

🌻🌻🌻

Mobil hitam nan mewah milik Yudha itu telah tiba di depan rumah Bulan, gadis itu sejak tadi terdiam ia tak ingin berbincang bahkan melihat barang sedikit saja wajah laki-laki di sampingnya ini.

Yudha mematikan mesin mobilnya menengok sebelah kirinya, ia membuang napasnya berat. Sebenarnya apa sih hebatnya Arya di mata Bulan? Kenapa gadis ini tak pernah memandang dirinya sedikit pun.

Bulan tersadar akan lamunan nya dan membuka pintu mobil Yudha dengan cepat. Namun Yudha memegang ditangan nya sebelum gadis itu turun.

"Ingat ya, kalau sampai gue liat lo sama cowok berandal itu. Gue pastiin hidup lo makin ancur!" tukas Yudha di hadapan Bulan.

Bulan mendengus. "Sampai gue belum nikah sama lo, gue masih bisa ketemu sama Arya!"

Yudha terkekeh sinis, lalu ia mencengkram dagu Bulan kuat hingga Bulan meringis merasakan sakit di rahangnya. "Lo jangan macem-macem ya sama gue! Omongan gue gak sebatas ancaman belaka. Gue bakal lakuin apapun supaya lo nurut sama gue, paham!"

Lalu Yudha menghempaskan wajah Bulan, dan kelautan dari mobilnya di ikuti Bulan yang keluar dan masuk ke rumah nya.

"Eh Yudha, kamu jemput Bulan? Padahal Tante loh yang mau ke rumah Nanda tadi buat jemput Bulan." ucap Ranti ketika ia melihat Bulan masuk ke rumah nya bersama Yudha.

Yudha tersenyum. "Tante yakin kalo Bulan nginep di rumah nya Nanda?"

Ranti merenyit heran, dan melirik putrinya sekilas. "Iya, Nanda bilang gitu ke Tante."

Yudha melirik ke arah Bulan yang menatap tajam lalu mengerling sinis. "Tadi aku ketemu Bulan sama Arya Tante, dan aku rasa dia gak nginep di rumah nya Nanda. Tapi di rumah nya Arya."

Ranti terkejut bukan main ia beralih menatap penuh tanya pada putrinya itu. "Benar Bulan? Kamu nginep dimana semalam? Di rumah anak berandal itu? IYA BULAN!? JAWAB MAMA."

Bulan menunduk, Ranti membentaknya keras bahkan di hadapan Yudha sekalipun. "Iya, tapi kita gak berdua aja ma. Ada orang tua Arya."

Amarah Ranti memuncak. "Bulan, Astaga Bulan. Mama gak habis pikir ya sama kamu. Maksud kamu apa sih? Sebentar lagi kamu itu mau menikah sama Yudha. Dan kamu masih saja bertemu dengan anak berandal itu?"

Bulan gadis itu memejamkan matanya erat air matanya sudah jatuh sejak mamanya membentak dirinya. "Bulan capek ma," Bulan berjalan ingin pergi naik ke kamarnya.

"Sekali lagi Bulan, Mama liat kamu bertemu atau berhubungan lagi sama laki-laki yang sudah membuat hidup kita hancur Mama gak segan-segan buat ngirim kamu pergi ke rumah Tante kamu." ancam Ranti ketika Bulan ingin pergi meninggalkan perbincangan ini.

Bulan membeku, ia akan di kirim pergi dari kota ini? Hanya karena ia ingin bertemu Arya. Mamanya benar-benar jahat dan egois.

Bulan menoleh sebentar pada mamanya. "Mama jahat!" Lalu ia berlari memasuki kamarnya dan membanting pintu itu.

Yudha tertawa dalam hatinya. "Kata mama, pernikahan nya Bulan depan Tante."

Ranti tersenyum saja pada Yudha, ia akan menuruti saja asalnya aib keluarga nya tak keluar kemana-mana hingga membuat reputasinya hancur.

"Iya Yudha, terimakasih karena sudah membawa Bulan pulang?" ujar Ranti.

"Iya Tante, Yudha pamit dulu." Yudha pun pergi dari sana dengan penuh semangat.

***

SMA Pancasila tidak sampai dua Minggu lagi akan melaksanakan ujian kelulusan bagi ke las dua belas.

Painful By Accident (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang