🌻🌻🌻
"Yudha kamu harus cepat menikah, sebelum papa mu pulang. Jika dia tau dia gak akan pernah membiarkan pernikahan kamu sama Bulan berlangsung." ucap Gina pada Yudha putranya.
Yudha mengangguk paham. "iya ma, Yudha tau. Dan mama bilang aja sama Tante Ranti kalau pernikahan nya akan dilaksanakan Bulan depan."
Gina terkekeh sinis. "Kamu menikah sama Bulan untuk apa sebenarnya?"
Yudha tersenyum penuh arti. "Hanya untuk bersenang-senang, membalas dendam pada anak papa ma."
Gina menghentikan minumnya dan menautkan kedua alisnya bingung. "Maksud kamu?"
"Ya karena Bulan itu hamil anak nya Arya, Arya itu anak kandung papa bersama Santi perempuan miskin yang mama ceritakan ke Yudha waktu itu." jelas Yudha.
Gina melongo ia tak percaya jika, rencana putranya ini benar-benar bagus. Bahkan ia hanya tinggal mengarahkan nya saja. Dan sesuatu kenyataan yang membuat nya tak percaya.
"Ternyata anaknya mewarisi perbuatan papanya sendiri." Ucap Gina seraya tertawa penuh arti dan meminum alkohol nya lagi.
Yudha pun ikut tertawa puas. Akhirnya rencana nya berhasil dan sebentar lagi ia akan memiliki Bulan seutuhnya serta menghancurkan Arya saudara tirinya itu.
***
Pagi tiba, gadis yang masih menggunakan dress nya itu terbangun ketika mendengar suara ayam berkokok di samping dinding kamar yang ia tiduri.
Bulan gadis itu melihat sekeliling nya, ia masih berada di kontrakan Arya. Semalam ia tak ingin pulang ke rumahnya dan memutuskan untuk tidur di rumah Arya malam ini.
Ia sudah menyuruh Sahabatnya untuk berbohong lagi bahwa ia menginap di rumah Nanda. Sudah Bulan tebak jika Ranti pasti akan menelfon Nanda atau Riska dan bertanya keberadaan nya.
Bulan bangkit dari duduknya, membuka pintu kamar kost itu dan di sisi kanannya dapur. Disana sudah ada Santi yang sibuk dengan penggorengan di depannya.
Santi yang mendengar suara pintu terbuka pun menoleh lalu tersenyum hangat pada Bulan. "Eh nak Bulan, sudah bangun."
Bulan tersenyum dan menghampiri Santi. "Biar Bulan bantu Bu?" ucap Bulan dan meraih telur di atas meja.
"Engga usah Bulan, sebaiknya kamu mandi ya? Setelah itu sarapan. Kamu pasti lapar kan, karena semalam kamu tidak makan sesuatu." tukas Santi.
Bulan mengulum senyumnya, perhatian yang Santi berikan benar-benar membuat Bulan terhenyak. Hampir tak pernah ia mendengar perkataan seperti itu dari Ranti. Karena mamanya selalu sibuk, dan tak pernah mengurusnya di rumah.
"Bulan." Bulan menoleh dan mendapati Arya yang berdiri di belakang nya. "Ini handuknya, kamu mandi gih."
Bulan mengambil handuk itu lalu pergi ke kamar mandi.
Dan sekarang Santi sudah menyiapkan sarapan nya di atas meja makan kecil itu yang cukup untuk mereka bertiga.
Tak lama Bulan gadis itu sudah selesai mandi, Arya tersenyum Bulan sudah lebih baik keadaannya karena semalam menangis.
Arya menyuruh Bulan duduk di kursi berbahan plastik itu. Santi meletakan nasi goreng di piring bening Bulan dan juga telur ceplok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Painful By Accident (Completed)
Short Story[Cerita Sudah lengkap!] Pada saat itu orang ketiga di antara mereka yang iri dengan hubungan Bulan dan Arya berusaha membuat hubungan mereka hancur. Setelah Bulan kehilangan kesucian yg selalu ia jaga, karena sebuah kesalahan membuat Bulan membenci...