Chapter (33)

123 12 1
                                    

🌻🌻🌻


Arya berjalan pergi dari rumah Bulan ia berdiri di depan taman yang tak jauh dari  rumah Bulan. Arya membuang napasnya berat ia benar-benar tak mengerti mengapa Bulan lebih percaya dengan pesan chat itu dari pada dirinya.

Apa ia memang tidak bisa di percaya.

"Arya!"

Arya berbalik ia tau siapa yang memanggilnya. "Untuk apa lo ngelakuin itu Yudha? Lo terus aja ngusik hidup gue sebenernya mau lo itu apa? Hah!"

Yudha maju berjalan lebih dekat pada Arya dan membalas tatapan tajam yang Arya tujukan padanya.

"Lo nggak takut kalau Bulan bakalan jauhin lo selamanya kalau tau tabiat lo yang asli!" Tukas Arya tajam.

Yudha berdecih. "Lo nggak usah besar kepala Arya! Lo tau kenapa dengan mudahnya Bulan percaya sama chat sepele itu! Karena dia nggak pernah percaya sama lo!?"

"Faktanya bahwa dari dulu emang lo itu siswa nakal, yang suka buat onar dan menyedihkan!" Tekan Yudha tajam. "Bulan bukan cewek gampangan yang bisa lo suka semaunya!"

"Sadar Arya lo itu nggak sebanding sama Bulan!" Lanjut Yudha.

"Terus kenapa lo sakitin Bulan dengan chat itu Yudha? Lo nggak mikir lo udah nyakitin cewek yang lo sayang!" Terang Arya.

"Tau apa lo! Nggak usah sok ngasih tau gue!" Balas Yudha.

"Bulan bakalan jauhin lo Yudha!" Tekan Arya lalu ia berjalan pergi meninggalkan Yudha dengan segala rasa kesalnya.

Yudha mendengus. "LO YANG BAKAL DI JAUHIN SAMA BULAN ARYA!! GUE PASTIKAN ITU!"

Arrgghh..

***

Cuaca cerah di pagi hari ini tidak sama dengan suasana hati seorang lelaki yang sedang mengayuh sepedanya di jalan menuju ke sekolah nya.

Arya berhenti di zebra cross depan sekolah nya menunggu lalu lalang kendaraan meregang. Dari sebrang sana ia melihat gadis yang baru saja turun dari mobil hitam mewah milik mamanya.

Arya menghembuskan napasnya perlahan lalu memandang sepedanya. Memang benar ia dan Bulan tak sebanding Bulan turun dari mobil mewah itu sedangkan ia hanya menaiki sepeda usang yang sudah jelek.

Gue sama lo memang berbeda Bulan. Bagaikan Matahari dan Bulan, apa  mungkin kita akan bersatu? Batin Arya sendu.

Istirahat pun tiba Bulan dan juga kawannya yaitu Nanda dan Riska sedang duduk di salah satu kursi kantin sembari menikmati bakso mang Koko.

"Jadi lo putus hubungan sama Arya?" Tanya Riska setelah mendengar kan penjelasan Bulan mengenai masalahnya  tadi malam.

Nanda terkekeh. "Di tembak aja belom Ris." Riska memukul tangan Nanda.

"Lu kalau ngomong ye, suka ngelindur tau nggak! Ya jelas udah lah. Kan Arya sama Bulan udah sama-sama nyatain perasaan mereka." Tutur Riska.

Painful By Accident (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang