Chapter (47)

164 16 1
                                    


“Luka mu adalah luka ku, dan rasa sakit mu adalah rasa sakit ku. Jadi kita berdua akan menghadapi nya bersama.”

🌻🌻🌻

Malam ini rembulan di langit tak begitu terang karena rembulan nya hanya separuh saja.

Namun itu tak membuat seorang gadis dengan cardigan rajut takut karena berjalan sendiri di jalanan malam.

Baginya saat ini yang terpenting adalah bertemu dengan seseorang yang sudah membuat nya menjadi senekat ini. Bahkan ia tak berganti piyama namun hanya di tambah cardigan saja jika ia ganti baju juga ia akan kemalaman dan Ranti sebentar lagi akan pulang dari kantornya.

Itu sebabnya Bulan bergegas keluar rumah.

"Sshh tumben sih dingin banget, sepi lagi." gumam nya. Gimana tak sepi biasanya gang seperti ini jam 9 malam sudah sepi karena semua rumah sudah menutup pintu untuk tidur.

Bulan tadi sudah turun dari taksi dan sekarang berjalan lumayan jauh untuk sampai di rumah yang akan ia tuju.

Bulan berhenti sebentar agak ragu melintas di sana karena ada segerombolan laki-laki yang seperti nya sedang minum-minum.

"Tapi aku harus ketemu sama dia sekarang," Bulan meyakinkan dirinya, semoga saja ia bisa berjalan cepat Melawati segerombolan orang itu.

Tanpa ada yang mengganggunya.

Bulan pun mulai berjalan dan jarak nya kurang lima meter lagi. Dan salah satu laki-laki itu ada yang sadar bahwa ada gadis yang akan melintas.

"eh eh, cewek bro!" ucapnya.

Napas Bulan memburu ia tau ada yang ingin menghampiri nya, ia pun mempercepat jalannya.

Hap

"Buru-buru banget, mau kemana?"

Bulan benar-benar takut, laki-laki yang sedang merokok itu memegang tangannya.

"Lepas!" Kata Bulan seraya terus menyentak tangan laki-laki kurang ajar itu.

Disitu ada sekitar 5 orang laki-laki yang sedang berkumpul sembari minum-minum. Sudah pasti mereka dalam keadaan setengah mabuk kan.

"Temenin kita dulu atuh, nanti kita kasih jatah deh." ucapnya sembari menggerling menggoda Bulan.

"Iya dong. Hahahaha!"

Semua kian mendekat, Bulan benar-benar tak tau harus apa bagaimana jika tak ada yang membantu nya disini.

"Tolong, tolong lepasin gue. Gue cuma mau lewat aja." ucap Bulan sendu berharap para laki-laki ini melepaskannya.

Namun tidak para laki-laki itu malah makin senang jika korbannya memohon.

"Gas lah, keburu ada yang liat." titah salah satunya.

Bulan mundur perlahan dan ingin berlari tapi terus di kurung antara 5 orang laki-laki.

"LEPASIN GUE, TOLONG!" teriak Bulan berharap ada yang mendengar nya.

Bulan mendorong salah satu laki-laki itu dan segera berlari dari sana.

"EH KEJAR DIA!"

Bulan menoleh ke belakang dan ketiga di antara orang tadi, mengejarnya bagaimana ini. Mengapa ia sama sekali tak menemukan orang yang bisa membantu nya.

Bruk

"Ahwwss." Bulan terjatuh tersandung batu. Dan telapak tangan nya terluka. Serta pergelangan kaki nya yang terkilir.
Seperti nya ia tak bisa lari lebih jauh lagi tak tau bagaimana lagi nasib nya.

Painful By Accident (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang