Chapter (20)

305 66 3
                                    


🌻🌻🌻

Bruk..

Arya pun terjatuh dari sepeda nya karena menabrak pohon besar itu. Ia benar-benar sudah hilang akal akibat perkataan Bulan padanya barusan rasa nya seperti mimpi yang membuat otak Arya seketika bleng di buatnya.

Bulan berlari menghampiri Arya yang masih berada di tanah. "Awwss.." Arya merintih kala siku nya terkena semen jalanan ya– karena memang pohon itu tepat berada di pinggir jalan.

"Arya, lo nggak papa?" Tanya Bulan sembari membantu Arya bangun.

Arya pun bangun setelah itu mendirikan juga sepeda nya yang tergeletak bersamanya tadi.

"Gue nggak papa." Jawab Arya. "Tapi Bimbo rusak kayaknya?"

"Bimbo? Nama sepeda lo?" Bulan terkekeh geli. "Jadi nama sepeda lo ini Bimbo!"

Arya membuang napasnya berat ia sudah kelepasan memanggil sepedanya dengan nama itu. Dalam hati Bulan pasti menyebutnya Gila mungkin?

"Hai! Bimbo kenalin nama gue Rembulan, biasa di panggil Bulan!" Ucap Bulan memperkenalkan diri pada Bimbo.

Arya tersenyum kikuk, ia menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Gue salah ngomong tadi?"

"A... Gak usah malu kali, gue cuma mau kenalan kok!"

Disisi lain dari depan gerbang sekolah Hana melihat keakraban Arya dengan Bulan. Hana tersenyum penuh arti.

"Jadi mereka dekat? Lo pikir lo bisa milikin semuanya?" Gumam nya.

Entah Maksud Hana apa namun Hana sekarang sangatlah tak suka dengan Bulan karena sikap nya yang menurut Hana sangat lah sok jual mahal.

"Bulan-Bulan," ucap Hana lalu berlalu pergi.

••••

Di perjalanan Arya dan Bulan sama sekali tak mengeluarkan kata-kata, sekarang suasana sangat lah canggung tak seperti biasanya dan Bulan yang selalu saja mencoba mencari topik sekarang diam bagaikan patung.

Namun sekarang Bulan sedang merutuki dirinya yang berbicara asal tadi.

Aduh Bulan lo tadi ngomong apa sih! Jadi gini kan? Batin Bulan.

Di samping Arya juga tengah memikirkan sesuatu untuk membuat situasi nya tak canggung seperti ini.

Arya lo seharusnya cari topik pembicaraan nggak kayak gini canggung kan jadinya? Pikirin Arya. Pikirin!! Ucapnya dalam hati.

"Jadi"
"Jadi"

Mereka berdua menoleh dan mengeluarkan kata-kata bersamaan dan sekarang situasi jadi menjadi lebih akward lagi.

Mereka mau membuka topik namun malah bersamaan, Arya memandang Bulan.

"Lo aja duluan!" Pinta Arya.

Bola mata Bulan bergerak kesana-kemari ia sebenarnya tak ingin bicara namun sekarang ia harus mencari topik. Karena Arya sudah menyuruhnya duluan berbicara.

Bulan mengehela napas. "Ucapan gue tadi cuma bercanda doang kok, gue tadi kebawa emosi gitu jadi ngomong nya gak ke control dan gue cuma mau liat reaksi lo aja tadi nggak lebih!"

Painful By Accident (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang