Chapter (14)

234 88 31
                                    



🌻🌻🌻

Bulan dan Arya sedang berjalan di taman Venesia tempat mereka membuat janji untuk membahas tugas Bahasa Inggris mereka.

"Lo seneng sekarang?"

Arya bergumam. Ia dan Bulan masih terus berjalan menyusuri taman yang cukup luas ini.

"Lo tadi ngomong apa aja sama Pak Arvin, sampai ngga masuk kelas?" Tanya Bulan.

"Ngga kita cuma ngobrol biasa kok!" Jawab Arya. "Sebenarnya Pak Arvin dia coba bantu gue, tapi ya- dengan cara dia sendiri."

Bulan mengangguk paham lalu tersenyum ke arah Arya. "Ayo kita belajar Bahasa Inggris. Eum- disitu aja tuh!"

Mereka duduk di kursi taman yang juga tersedia meja panjang, ya~ seperti yang berada di taman-taman pada umumnya.

Arya duduk ia meletakkan tasnya di atas meja itu. Arya mengambil kertas yang semalam ia baca dan hafalkan.

Bukan merenyit bingung. "Itu apa?"

"Tugas yang kemarin gue tulis, yang udah lo revisi." Jawab Arya.

Bulan tersenyum. "Kalau gitu baca, gue dengerin."

Arya mendongak dan menatap Bulan. "Gue baca ini, ngga ah!!"

"Loh kenapa? Kan kita mau belajar gimana si Ar?" Sahut Bulan sedikit heran.

Arya menggaruk tengkuknya Bingung. "Tapi kan, gue ngga bisa!"

"Coba dulu, gue dengerin entar- gue baikin kalau ada salah kata." Ucap Bulan.

Oke Arya mulai membaca referensi impiannya yang sudah di ubah menjadi kata Bahasa Inggris yang di ubah Bulan.

"What is your dreams? SOME people think dreams are---

"Tunggu! Bukan SOME? Tapi some." Jelas Bulan ia sudah Tau bahasanya salah maka dari itu ia memperbaiki pelafalan Arya.

"Astaga! Padahal gue udah baca ini semalem berulang-ulang, tapi ko masih salah ya?." Ujar Arya lesu sambil menggaruk tengkuknya kikuk.

"Ayo baca lagi." Ucap Bulan menunjuk kertas milik Arya.

Arya tersenyum kikuk. "Gue gugup?"

Bulan mencibikan bibir nya geli. "Ya ampun lo harus santai bacanya ngga usah gugup, lagian cuma ada gue disini!"

"Gue baca lagi!"

Bulan ingin bertanya apa memang ini adalah impian dari seorang Arya. "Impian lo bener ini?"

Arya bergumam. "Iya, sejak kecil gue nggak bisa tidur kalau lampu mati."

"Itu bukan impian tapi emang lo takut sama hantu iya kan?" Sergah Bulan di iringi dengan tawa geli nya.

"Nggak ya, gue ngga takut. Karena ini emang kebiasaan gue." Jelas Arya.

Bukan manggut-manggut mengerti. "Jadi lo nggak bisa kalau lampunya mati?"

Arya bergumam lalu kembali menatap kertas tugas nya.

"Oke, lanjut."

Arya tertawa pelan ia benar-benar gugup membaca ini di depan Bulan. Kebodohan pelajaran Bahasa Inggris nya akan di ejek oleh Bulan.

Painful By Accident (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang