Chapter (59)

202 14 2
                                    

Langsung aja lah, cekidot...😉

🌻🌻🌻


Murid kelas dua belas SMA Pancasila sudah bisa mengehela napas lega, karena ujian kelulusan mereka sudah selesai kemarin.

Begitupun Bulan gadis itu benar-benar senang ia bisa menyelesaikan ujiannya dengan lancar, dan ia hanya tinggal menunggu nilai dan perbaikan nilai di sekolah.

Selama ujian anak yang ia kandung juga sama sekali tak rewel, biasanya Bulan muntah-muntah ketika di rumah tapi saat di sekolah ia sama sekali tak muntah atau pusing.

Perutnya sudah sedikit membuncit, Bulan jadi lebih hati-hati dalam melakukan apapun ia takut terjadi apa-apa dengan kandungan nya.

Pagi ini Bulan berangkat bersama Ranti, ia turun dari mobil setelah berpamitan pada mamanya kaki nya melangkah masuk ke SMA Pancasila.

Yang sudah ramai dengan murid kelas lain, karena hari libur sudah selesai. Bulan berjalan menyusuri koridor, ia biasa menyapa ramah adik kelasnya yang ada di koridor kelas.

Namun ia sedikit bingung tak ada yang membalas senyumnya, malah wajah mereka berubah kusam ketika Bulan lewat.

Liat deh, itu kakak kelas yang ada di video itu kan?

Astaga gak nyangka ya, sampe kayak gitu?

Loh bukannya dia yang juara olimpiade tahun lalu? Kok kelakuan nya kayak gitu?

Mukanya aja sok ramah, padahal ih.

Aib buat sekolah! Dia bukan murid yang pantas di banggain.

Semua mata tertuju padanya, telinga Bulan memanas mendengar kata-kata hinaan itu. Ejekan tak berhenti saat ia menyusuri sepanjang koridor. Bulan  semakin takut. Apa perutnya terlihat? Apa ada yang menyadari nya? Ah tidak mungkin Bulan segera mengenyahkan pikiran negatif nya itu.

"Heh, dasar ya gak tau malu! Masih aja berani nunjukin diri di sekolah. Udah berapa bulan lo open BO?" tanya salah satu siswi kelas dua belas sama seperti Bulan.

Siswi itu bertiga bersama rekan nya, dan Bulan sendirian terdiam mencoba mencerna semua yang ia dengar.

"Diem aja, gak berani ngelakkan? Soalnya berita itu emang bener." ulangnya lalu memperlihatkan foto dirinya saat berada di rumah sakit itu bersama Arya, yang keluar dari dokter kandungan serta artikel.

Rembulan Kejora Savana kelas XII IPA 2 siswi kebanggaan SMA Pancasila yang di ketahui sudah hamil di luar nikah.

Bulan membekap mulutnya, segala ketakutan nya sekarang sudah menjadi nyata.

"Bulan." Berdiri di sana kedua sahabat Bulan yang ketika mereka melihat artikel itu di website sekolah mereka dua langsung mencari Bulan.

Riska datang dan langsung memeluk Bulan.

"Eh jaga ya mulut lo itu!" tukas Nanda geram menatap ketiga siswi yang tadi mengejek Bulan.

Salah satunya tadi tertawa. "Udah ketahuan aja pake ngelak, sekarang coba kita periksa di UKS." Seru semuanya.

Bulan semakin takut, kakinya bergetar hebat jantung nya pun berdetak begitu cepat. Yudha laki-laki itu sudah menyebarkan aib nya, hanya Yudha lah yang akan melewati batasnya dan bertindak sejauh ini pada Bulan.

"Eh ada apa ini? Kalian gak denger bel masuk sudah bunyi! Malah ngumpul disini semua." ujar Pak Gugus guru BK yang sedang berkeliling tadi.

Pak Gugus melirik sebentar ke arah siswa yang sudah di ketahui sedang bermasalah itu.

Painful By Accident (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang