Chapter (35)

157 12 0
                                    

🌻🌻🌻

Bulan dan Yudha mereka baru saja tiba dan masuk ke rumah Bulan.

Bulan mendengus, kenapa sejak dulu Yudha selalu saja ikut campur dalam urusan pribadinya Bulan sangat benci itu.

"Lo masuk duluan aja, gue mau parkir mobil." ucap Yudha.

Bulan tersenyum simpul. "Hm oke, gue tunggu lo di dalem."

Yudha pun kembali masuk ke dalam mobilnya dan meletakkan mobilnya di parkiran rumah Bulan.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsallam" jawab Ranti sambil membuka pintu untuk Bulan. "Lho Yudha mana?"

"Halo Tante Ranti, apa kabar?" Yudha pun muncul tepat di belakang Bulan setelah memarkir mobil nya.

"Eh Yudha Ayuk masuk, Tante udah masak buat kamu." Yudha dan Bulan pun masuk ke dalam rumah lalu duduk di meja makan bersama.

Bulan memakan makanan nya tidak selera sungguh ia masih agak risi sekarang jika harus berdekatan dengan Yudha.

"Jadi gimana hubungan kalian sekarang?" Tanya Ranti.

Uhuk

Bulan pun tersedak oleh air yang baru saja ia minum karena pertanyaan absurd dari sang mama. "Mah, apaan si nanya kek gitu?"

"Ya apa salahnya mama nanya gitu ke kamu, kalian kan udah lama saling kenal masa gak ada hubungan apa-apa selain teman?" ujar Ranti.

Bulan memberikan kode pada Yudha agar menjawabnya. "Tante kita masih fokus belajar buat ujian nanti, jadi ya kita masih berteman kayak dulu."

"Yah, mama kirain kalian udah pacaran lho." Tukas Ranti.

Namun Bulan hanyalah mendengus, sembari memakan makanannya asal. Agar segera selesai dan Yudha pun pergi dari hadapannya segera.

«★»


Arya baru saja tiba di tempat kerjanya, ia memarkir kan Bimbo seperti biasa di depan minimarket tempat ia berkerja selama ini.

Arya tentu masih lega, dengan adanya pekerjaan tetap nya sekarang walaupun ini shift dan gaji nya juga tak terlalu tinggi namun ia bersyukur dengan ini ia bisa menabung untuk kuliah nya nanti.

Dulu Arya sempat melupakan masa depan nya, karena tak ada nya biaya untuk ia melanjutkan pendidikan lagi. Namun sejak ia mengenal Bulan, Arya jadi semangat dan lebih bertekad lagi untuk menjadi orang sukses kelak dan membahagiakan sang ibu yang rela banting tulang membiayai nya sekolah sejak Arya kecil.

Malam pun tiba dan waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam dan Arya pun selesai dengan pekerjaan nya.

"Pak kalo gitu saya pulang dulu ya?" Pamit Arya pada pak Dendi yang melanjutkan shift malam di mini market.

Pak Dendi baik sekali menurut Arya, karena lelaki paruh baya itu selalu memperlakukan Arya layaknya seorang teman sebaya dengannya.

"Tunggu Arya!" Panggil pak Dendi.

Arya pun berbalik lagi. "Ada apa pak?"

Painful By Accident (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang