YOUNG : 10

2.3K 182 9
                                    

Mari kita bercerita tentang hari ini, esok, lusa dan seterusnya!

***

Pagi ini Bram sudah siap dengan kemeja yang dia kenakan, hari ini dia bertekad untuk mencoba melamar kerja pada cafe yang ada di ujung jalan itu.

Cafe yang terbilang masih baru itu sudah ramai pagi ini, mungkin karena tempatnya yang strategis membuat cafe itu mudah sekali mendapatkan pelanggan apalagi nuansa cafe yang sangat instagrameble membuat banyak pengunjung dari kalangan anak muda.

Kedatangan Bram ke dalam cafe cukup mengundang banyak perhatian sebenarnya, bagaimana tidak Bram sebenarnya tampan dan tingginya yang sangat proforsional membuat dia menjadi pusat perhatian.

Tak mau membuang waktunya, Bram memilih untuk langsung mengunjungi kasir.

"Ada yang bisa dibantu mas?" tanya perempuan yang menjaga kasir.

"Saya mau lamar kerja, apa bisa?" tanya Bram balik menatap sang kasir.

"Kebetulan bos ada disini, mari saya antar ketemu beliau!" sahut perempuan itu.

"Kara! Gantiin gue bentar ya!" pinta perempuan itu pada lelaki yang seumuran dengannya.

Lelaki yang bernama Kara itu hanya mengacungkan jempolnya, Bram mengikuti langkah perempuan yang tidak dia ketahui siapa namanya itu menaiki anak tangga menuju lantai dua, ke ruangan milik pemilik cafe ini mungkin.

Keduanya sampai pada pintu berwarna coklat, perempuan itu membukakan pintu untuk Bram.

"Pagi pak! Ada yang ingin melamar kerja di cafe!" ujar perempuan itu pada sang bos.

Lelaki paruh baya yang duduk dibalik meja kerjanya langsung merespon untuk mempersilahkan Bram masuk lebih dalam lagi.

Bram melangkahkan kakinya memasuki ruangan mewah itu lebih dalam lagi. Tepat di depan meja, dia berhenti dan berdiri tegap.

"Siapa nama mu?" tanya pria paruh baya itu

"Nama saya Bram," sahut Bram dengan suara yang tegas.

"Kamu yang ingin melamar disini?"

"Iya pak!"

"Kalo boleh tahu, sudah pernah bekerja di cafe seperti ini sebelumnya?" tanya lelaki itu.

"Belum pak, ini adalah hal pertama bagi saya," sahut Bram

"Apakah saya bisa percaya kalau kamu mampu bekerja dengan baik di cafe ini?" tanya lelaki itu.

"Bekerja di cafe seperti ini memang hal baru bagi saya tapi, bapak bisa percaya kalau saya bisa bekerja dengan semampu saya,"

"Kalau bapak menerima saya untuk bekerja disini, saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk tidak mengecewakan bapak nantinya," lanjut Bram mencoba meyakinkan kalau dirinya bisa bekerja dengan baik walaupun ini adalah hal baru untuknya.

"Saya suka dengan keyakinan kamu, kamu bisa bekerja mulai hari ini. Tunjukkan kepada saya kalo kamu bisa bekerja dengan baik seperti apa yang kamu bilang!"

"Saya Andra, kamu bisa keluar dan mulai bekerja!" ujar lelaki paruh baya yang bernama Andra itu menepuk pundak Bram pelan.

Andra mengajak Bram keluar dari ruangannya, diluar dia melihat Sintya masih menunggu di luar.

"Sintya!" panggil Andra.

"Iya pak!"

"Tunjukkan pada Bram dimana loker karyawan, mulai hari ini dia akan bekerja membantu kamu dan yang lainnya!" ujar Andra pada Sintya.

Young Parent'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang