Bram menelengkan kepalanya sebelah menatap Lucas yang sedang memasang baby carrier di depan dadanya.
"Ribet nggak Cas?" tanya Bram yang masih setia menatap Lucas yang kesusahan memasang pengait baby carrier yang sudah berisi baby Cia didalamnya.
"Ribet lah anjir! Bantuin gue jangan bengong aja lo!" ujar Lucas
Bram meraih baby Cia agar keluar dari dalam baby carrier yang hendak Lucas pasang pada tubuhnya.
"Harusnya tuh pasang baby carrier nya dulu baru naruh baby Cia nya!" ujar Bram saat menaruh kembali baby Cia kedalam baby carrier yang sudah terpasang aman dan nyaman itu.
"Gue kan kagak inget!" sahut Lucas.
"Lah tadi yang pasangin siapa?" tanya Bram.
"Nyokap gue. Mana sempet lihat gue cara pasang nya," sahut Lucas.
"Pulang sana! Kesian baby Cia kalo lo ajak keluyuran!" usir Bram
"Inget! Langsung pulang jangan diajak mangkal adik lo di perempatan jalan!" ujar Bram sekali lagi.
"Dih! Lo kira gue jablay yang sering mangkal di perempatan jalan?" tanya Lucas mendelik.
"Ya begitulah!"
"Gue balik yak!"
"Bilangin ke Lala kalo gue balik!"
Tin!
Lucas menekan bel motornya sekali, dia memutar motornya lalu melajukannya membelah jalanan malam yang sepi itu. Setelah tidak mendapati Lucas dan motornya lagi, Bram dengan segera masuk dan menutup pagar rumah.
Membereskan nampan dan gelas bekas kopi, Bram membawanya masuk kedalam rumah. Sebelum benar-benar masuk kedalam kamat menyusul Lala, Bram mengunci pintu utama lebih dulu dan juga pintu belakang juga. Dia tidak mau nantinya ada maling atau apalah yang masuk ke dalam rumah yang dia tempati. Walaupun dia tahu maling pasti enggan untuk masuk ke dalam rumahnya karena tidak ada barang berharga yang bisa dicuri.
"Lucas udah pulang?" tanya Lala yang terbangun karena suara pintu yang terbuka.
"Udah! Baru aja balik!" sahut Bram.
"Tadi Lucas bawa apa?" tanya Bram yang sudah duduk di pinggiran kasur menatap Lala yang bersandar pada sandaran ranjang.
"Bawa susu sama beberapa cemilan sehat ibu hamil. Mama Aquena juga kayaknya beliin peralatan buat anak kita nanti sama beberapa pakaian juga!" sahut Lala memberitahu apa yang dibawa oleh Lucas tadi.
"Nanti kalo aku udah gajian, kita nyicil beli perlengkapan buat anak kita ya." Bram mengelus perut Lala yang kian bulan kian membesar itu.
Lala menganggukkan kepalanya, "Tidur yuk!" ajak Lala merentangkan kedua tangannya meminta Bram untuk segera berbaring disampingnya.
Bram dengan segera berbaring disamping Lala. Dengan posisi menyamping, Lala memeluk perut Bram dan mulai memejamkan matanya kembali. Bram menyampingkan tubuhnya dan kini menghadapi Lala. Bram kadang kasihan dengan Lala yang kini tidur hanya bisa dalam posisi menyamping saja, karena untuk telentang dan posisi yang lainnya pun sudah agak susah dilakukan oleh Lala.
***
"Bram!" panggilan seseorang membuat Bram menghentikan langkahnya untuk masuk ke dalam Cafe.
"Kenapa?" tanya Bram pada Troy yang pagi-pagi udah nyegat dirinya, awas aja kalo enggak penting bakalan Bram sentil tuh pentil miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Parent's
Novela JuvenilFOLLOW SEBELUM MEMBACA💔 (Alur masih hancur belum tamat) Spin off Out Blank || Lucas. Menjadi orang tua di umur yang masih muda tak mudah untuk mereka jalani. Bram dan Lala harus terima diasingkan dari keluarga mereka akibat dari kesalahan yang mere...