YOUNG : 21

1.6K 150 6
                                    

Sorry baru bisa update sekarang, biasa gue lagi berubah menjadi orang sok sibuk padahal mah kagak ngapa-ngapain selain scroll menu kagak jelas.

Hehehe mood gue beberapa hari lagi jelek jadi maklum ya kalo agak garing dan enggak ada feel-nya.

Enggak usah banyak bacot mending langsung cus buat baca.

Eits! Sebelum baca vote dulu dong, buat yang belum follow gue mending follow dulu deh. Enggak maksa kok tapi kalo bisa ya di follow lah kawan😂

***

Kandungan Lala kini sudah memasuki usia bulan ke-7, perutnya pun sudah semakin membesar dan membuat dia sedikit kesulitan untuk beraktifitas banyak. Dia akan cepat lelah walaupun hanya untuk berdiri selama 15 menit saja. Kalo kalian tanya apa jenis kelamin dari bayi yang Lala kandung maka kalian akan mendapatkan jawaban yang kosong, karena selama ini setiap periksa kandungan sangat bayi tidak pernah mau memperlihatkan jenis kelamin nya.

Kayaknya si bayi mau main tebak-tebakkan sama ayah bundanya, tapi selama ini keduanya tidak pernah mempermasalahkannya karena apapun jenis kelamin anaknya nanti hanya satu yang mereka pinta yaitu anaknya lahir dengan selamat dan juga sehat tentunya sang bunda juga harus selamat dan sehat juga.

Pagi ini Lala sudah terbangun dari tidurnya, walaupun langit terlihat mendung tapi itu tak menyurutkan niat Lala untuk berkutat di dapur memasak sarapan buat Bram sebelum lelaki itu berangkat kerja. Karena selama ini Lala jarang masak buat sarapan lagipula Bram juga jarang sarapan di rumah karena biasanya lelaki itu akan sarapan di cafe bersama yang lainnya.

"Masak apa La?" tanya Bram saat dia keluar dari kamar mandi.

"Aku bikin nasi goreng aja, enggak papa kan?" Lala bertanya balik dan memindahkan nasi goreng yang dia buat ke piring yang sudah dia siapkan.

"Enggak papa." Bram menyahut, dia berlalu menuju kamar menaruh handuk miliknya dan mengambilkan Lala handuk baru tak lupa pakaian ganti untuk istrinya itu.

"Mandi dulu gih! Kalo udah baru kita sarapan bareng!" Bram menyerahkan handuk dan pakaian yang dia ambil tadi.

"Makasih, padahal kamu enggak perlu repot kayak gini loh. Aku bisa sendiri ambil pakaian!" ujar Lala menerima uluran handuk dan pakaian itu.

"Enggak papa. Buruan mandi!" Bram mendorong pelan tubuh Lala masuk kedalam kamar mandi.

Sembari menunggu Lala selesai mandi, Bram dengan cekatan membereskan wajan bekas masak nasi goreng dan tak lupa membersihkan sampah-sampah yang berserakan diatas meja.

"Udah?" tanya Bram saat melihat Lala keluar dengan handuk melilit kepalanya.

"Masih pagi kok udah keramas aja?"

"Emang kenapa? Enggak boleh?" tanya Lala balik menatap suaminya itu.

"Ya boleh sih!" sahut Bram menggaruk tengkuknya.

"Sarapan yuk!" Bram menggandeng tangan Lala agar mendekat ke meja makan.

Sarapan pagi ini hanya diselimuti keheningan, keduanya sama-sama sibuk menikmati makanan masing-masing.

"Aku berangkat kerja ya!" pamit Bram pada istrinya.

"Hati-hati di jalan!"

"Kamu juga hati-hati dirumah!" ujar Bram yang diangguki oleh Lala.

Setelah salim, Lala melambaikan tangannya mengiringi kepergian Bram untuk berangkat kerja. Lala mendongak menatap langit yang menggelap pagi ini, padahal ini masih pagi dan langit sudah bermuram durja saja. Lala melangkah menuju tali jemuran yang terbentang disamping rumah, dengan segera dia mengambil pakaian yang sudah kering. Jika tidak diambil sekarang nanti bisa basah karena air hujan mungkin sebentar lagi akan turun.

Young Parent'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang