YOUNG : 03

3.2K 233 19
                                    

Sungguh sulit tapi, aku berusaha untuk menjalaninya dengan ikhlas
~Bram~

***

"Mau kemana?" tanya Lala saat merasakan kasur bagian sebelahnya bergerak.

"Aku mau siap-siap buat kerja," sahut Bram

"Jam segini?"

"Udah jam 6 lewat La, aku siap-siap dulu ya,"

Bram mengelus puncak kepala Lala, setelahnya dia keluar menuju kamar mandi. Lala yang sudah tidak melihat Bram pun dengan segera ikut bangun. Mengikat rambutnya, Lala segera keluar dari kamar.

"Minum dulu kopinya udah aku buatin," suruh Lala saat Bram sudah keluar dari kamar.

Tanpa banyak bicara Bram duduk di meja makan dan meminum kopinya sedikit demi sedikit.

"Aku berangkat ya, kamu di rumah baik-baik. Jangan lupa makan tepat waktu," ujar Bram

"Kamu enggak mau sarapan?" tanya Lala saat Bram hendak keluar dari rumah.

"Aku sarapan roti aja nanti, kamu enggak usah khawatir," ujar Bram mengusap pipi Lala.

"Baiklah, hati-hati ya." Lala mencium punggung tangan Bram.

Lala melambaikan tangannya mengantar kepergian Bram.

Bram melangkahkan kembali kakinya ke pasar yang kemarin sempat dia datangi. Pasar yang sangat ramai, orang-orang yang keluar masuk terlihat berdesakan.

"Nenek tidak apa-apa?" tanya Bram saat melihat seorang nenek hampir saja terjatuh akibat dorongan tak sengaja dari orang-orang yang berlalu lalang.

"Makasih ya nak," sahut nenek itu.

"Nenek mau belanja?"

"Iya,"

"Mau saya bantu tidak?" tanya Bram

"Boleh, nanti kamu bantu bawain barang nenek ya. Nenek tadi sempet bingung kalo nenek belanja sendiri yang bawain barang nenek siapa, sedangkan nenek udah enggak kuat angkat barang berat," ujar sang nenek

"Yaudah, mari nek!" Bram menuntun sang nenek untuk masuk kedalam pasar, menemani si nenek yang berbelanja sangat banyak itu.

Bram mengistirahatkan tubuhnya setelah membantu si nenek tadi, dia sempat membantu beberapa ibu-ibu untuk membawakan barang belanjaan mereka.

Dibawah rindangnya pohon, Bram menghitung berapa uang yang dia dapatkan hari ini.

"Lumayan juga," gumam Bram lalu melipat uangnya.

"Bang, uang saya kenapa diambil?" tanya Bram terkejut saat tiba-tiba uangnya diambil begitu saja oleh lelaki bertubuh kekar itu.

"Bayar pajak, lo kerja di wilayah kekuasaan gue. Jadi lo harus kasih uang yang lo dapetin ke gue," sahut lelaki kekar yang bertato pada lengannya.

"Tapi itu uang saya jangan diambil semua bang!" pinta Bram.

"Duit lo ini aja masih kurang buat bayar pajak, sekarang mending lo kerja lagi dan bayar sisanya ke gue!"

"Enggak! Itu uang saya, kembalikan!!" ujar Bram hendak merampas lagi uang miliknya.

Bugh!

Young Parent'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang