YOUNG : 15

1.9K 155 2
                                    

Bram melangkah masuk ke halaman rumah Bu Tyias yang meminta tolong untuk membenarkan pipa bagian belakang rumahnya. Bram menilik pipa air yang bocor itu, menggulung lengan baju panjangnya itu Bram mulai membenarkan pipa bocor itu.

"Yang ini aja bu?" tanya Bram saat sudah menyelesaikan masalah pipa air yang bocor itu.

"Itu aja nak Bram, makasih ya udah mau bantuin saya!" sahut Bu Tyias

"Iya bu, sama-sama!"

"Saya pamit kalo begitu!" ujar Bram berpamitan pulang.

"Tunggu bentar ya, saya ada mangga didalam kamu tunggu disini!" Bu Tyias menahan tangan Bram agar menunggunya yang masuk kedalam rumah mengambil mangga yang dia punya.

"Enggak usah repot-repot sebenarnya bu!" ujar Bram saat Bu Tyias kembali dengan kantung kresek.

"Enggak repot kok, ini mangga kebanyakan di rumah. Daripada kebuang sia-sia mending saya kasih ke kamu!" sahut Bu Tyias.

"Makasih loh Bu buat mangga nya, saya pulang ya!" pamit Bram

"Hati-hati,"

Bram menutup pintu pagar rumah Bu Tyias, langkah kakinya pelan menyusuri jalanan. Rumah Bu Tyias dan rumah yang dia tempati hanya terhalang 5 rumah saja.

"Ngapain di luar La?" tanya Bram yang mendapati Lala berdiri di depan pagar rumah menatap mobil box yang terparkir di samping rumahnya.

"Itu rumah samping udah ada yang ngisi," sahut Lala mengelus perutnya.

"Paling cuma barang doang yang baru diturunin, kalo pemiliknya belum!" ujar Bram.

"Masuk yuk, panas gini!" ajak Bram.

Lala masuk menyusul Bram yang sudah lebih dulu ke dalam rumah. Netra Lala kini menatap seorang lelaki yang bersandar pada pintu mobil. Memutuskan sepihak, Lala masuk kedalam rumah.

"Dapet mangga darimana?" tanya Lala saat melihat Bram mengupas mangga matang yang terlihat menggoda di mata Lala

"Cuci tangan dulu sayang!" tegur Bram pada saat tangan Lala hendak mengambil potongan mangga yang ada pada piring.

"Oke!" sahut Lala, dia mencuci tangannya supaya enggak dimarahin oleh Bram.

Setelah memastikan tangannya bersih, Lala kembali menemui Bram yang ada di ruang tengah.

"Minta dong!"

"Buka mulutnya!" suruh Bram

Lala membuka mulutnya, mengunyah pelan mangga yang disuapkan oleh Bram.

"Manis," gumam Lala sembari mengunyah mangga yang ada didalam mulutnya.

"Agak sorean aku mau ke rumah Papa Ares bentar ya," ujar Bram memberitahu.

"Mau ngapain?" tanya Lala

"Papa bilang hari ini bakalan berangkat ke Toronto, aku mau nemuin sebentar!" sahut Bram sembari menyuapi Lala mangga.

"Aku enggak ikut ya," ujar Lala.

"Iya siapa juga yang ngajak kamu?" tanya Bram menatap Lala

"Oh gitu ya sekarang," ujar Lala mendelik

"Kamu mending istirahat aja di rumah daripada ikut sama aku ke rumah Papa. Feo juga bakalan kesini nanti sore,"

"Kapan Feo bilang bakalan kesini?" tanya Lala.

"Tadi dia sempat WA, dia bilang bakalan kesini agak sorean," sahut Bram.

"Hmm. Okey!"

***

Young Parent'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang