YOUNG : 35

1.9K 141 21
                                    

Hai guys gue datang lagi setelah sekian lama enggak update.

So, enggak perlu lama lama lagi. Mending langsung aja dibaca ya

Happy reading guys♥

Tandai typo guys✨

"Kalo udah selesai, kabarin aku ya. Biar aku jemput kamu sama Mbak Dewi," kata Bram sebelum Lala keluar dengan Mbak Dewi.

Hari ini Lala dan Mbak Dewi akan berbelanja bulanan di mall bukan di supermarket biasanya. Lala mengajak Abhi sekalian karena Bram ada kelas hari ini, yang cuma satu mata kuliah jadi enggak terlalu siang pulangnya.

Melambaikan tangannya mengiringi kepergian mobil Bram meninggalkan area parkir mall. Mendorong stroller milik Abhi, memasuki area mall. Menuju lantai dua, menaiki eskalator. Lala menggendong Abhi sedangkan stroller Abhi dibawa oleh Mbak Dewi.

Memilih daging, sayur dan bahan yang lainnya juga. Cukup lama mereka berkeliling hingga pada akhirnya mereka sudah berdiri di depan kasir menghitung semua belanjaan hari ini.

"Habis ini mau pulang non?" tanya Mbak Dewi pada Lala. Mereka baru saja keluar dari supermarket yang ada didalam mall.

"Cari makan dulu yuk Mbak, Lala laper nih," kata Lala. Mbak Dewi mengangguk saja mendengar perkataan Lala.

Keduanya memasuki restoran nusantara, memilih menu andalan restoran yang terkenal enaknya itu. Memesan makanan apa yang mereka inginkan, sembari menunggu pesanan datang. Lala memangku dan mengajak Abhi bermain sebentar agar rewelnya Abhi berhenti.

"Boleh gabung nggak?" Terdengar suara dari samping membuat Lala yang tadinya menunduk kini menjadi mendongak menatap siapa gerangan yang berbicara.

"Enggak ada kursi lain emangnya?" tanya Lala pada Leo

"Lo bisa lihat kan semua kursi penuh, cuma ditempat lo yang masih ada kursi kosong," kata Leo pada Lala.

Lala mengedarkan matanya menatap sekeliling, semua kursi sudah penuh diisi para pengunjung. Padahal tadi masih sisa banyak deh.

"Yaudah silahkan duduk!" suruh Lala pada Leo.

"Disamping Mbak Dewi aja, disini tempatnya Abhi." Lala mencegah Leo yang hendak menarik kursi disebelahnya. Dia tidak mau jika nanti akan menimbulkan sebuah kesalahpahaman jika ada orang yang Lala kenal melihat dia duduk bersebelahan dengan lelaki yang bukan suaminya. Lebih baik mencegahkan, itu yang ada dipikiran Lala.

"Oh, oke." Leo beralih duduk disamping Mbak Dewi dan yang berarti dia duduk tepat didepan Lala yang masih memangku Abhi.

"Lo enggak mesen makan?" tanya Lala karena Leo sama sekali tidak ada memanggil waiters atau waitrees.

"Gue udah mesen tadi, niatnya mau take away tapi pas gue lihat lo disini makanya gue ngehampirin lo," kata Leo santai. Dia sesekali menggulir ponselnya untuk mengalihkan tatapannya dari wajah cantik Lala yang terpampang nyata didepannya. Biasanya dia cuma bisa ngebayangin aja di rumah. Nah, sekarang udah ada didepan mata. Maunya ditatap intens tapi takut buat Lala risih makanya di sesekali menoleh kearah lainnya.

"Jangan natap gue kayak gitu, nanti kalo lo jatuh cinta sama gue. Gue enggak bakalan mau tanggungjawab." Lala bersuara karena risih terus saja dilirik oleh Leo. Lala tahu kalau Leo menyimpan rasa pada dirinya, maka dari itu dia berkata seperti tadi.

"Bukan nanti, malah udah dari dulu gue jatuh cinta sama lo," sahut Leo enteng tapi Lala tak menggubrisnya sama sekali.

"Resiko jadi cewek cantik ya gini. Mau udah punya buntut sama pawang, cowok-cowok pasti bakalan naksir sama gue,"

Young Parent'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang