Jangan terbiasa untuk berbohong, entah itu untuk hal kecil atau besar. Karena sekali kita berbohong maka kita akan seterusnya terbiasa mengatakan kebohongan!
***
"Bram! Di panggil pak Andra!" Sintya datang memanggil Bram yang sedang mengobrol dengan Remos dan yang lainnya.
"Bentar!" Bram menyahut, dia segera menghampiri Sintya yang ada pada ambang pintu.
"Bapak manggil saya?" tanya Bram saat sudah berhadapan dengan Pak Andra
"Saya minta tolong boleh?"
"Apa ya pak? Kalo saya bisa bantu, saya usahakan!" sahut Bram.
"Bisa temani anak saya ke perpustakaan kota? Via bilang dia ingin mencari buku untuk penunjang belajarnya disana, saya tidak bisa membiarkan dia sendirian maka dari itu saya minta tolong sama kamu. Apa bisa?" tanya Andra menatap Bram serius.
"Kenapa harus saya pak?" akhirnya Bram mengajukan pertanyaan seperti itu.
"Saya yakin kamu bisa menjaga Via saat ada di luar!" sahut Pak Andra.
"Tapi pekerjaan saya,"
"Kamu enggak usah khawatir, saya tidak akan memotong gajih kamu. Malahan saya bisa saja ngasih kamu bonus kalau kamu mau menemani anak saya!" sahut Andra memotong perkataan Bram.
Bram tampak menimang-nimang perkataan Pak Andra.
"Kamu mau ya!" ujar pak Andra sedikit memaksa.
"Baiklah pak!" sahut Bram pada akhirnya, hanya menemani Via ke perpustakaan kota dan itu tidak lama.
Bram melirik jam tangannya, jarum panjang tepat berada pada angka 2 dan masih ada dua jam sisa dia untuk bekerja dan itu digunakan untuk menemani Via ke perpustakaan kota."Via mungkin saja sudah menunggu kamu di bawah," ujar Pak Andra pada Bram.
"Saya berganti dulu!" sahut Bram lalu keluar dari ruangan pak Andra.
Bram menuruni anak tangga, dari anak tangga terakhir dapat Bram lihat Via menantinya mungkin di depan mobil hitam mengkilat itu dengan senyum semringahnya.
Bram menghela nafasnya, sebenarnya dia bisa saja menolak tapi dia agak segan dengan bosnya itu karena pak Andra lumayan baik pada dirinya.
"Cuma nemenin doang enggak lama," gumam Bram saat memasuki ruang ganti.
"Bram lo kok udah mau pulang, kenapa?" tanya Mecca
"Saya disuruh nemenin Via anaknya pak Andra ke perpustakaan!" sahut Bram.
"Terus lo mau gitu?"
"Iya," Bram menyahut dengan lesu.
"Dia kan udah gede, ngapain minta di temenin sama lo segala sih. Emang kalian akrab sampai di berani minta ke elo buat nemenin?" tanya Mecca
"Saya enggak akrab sebenarnya sama dia, tapi ini pak Andra sendiri yang minta tolong. Saya jadi agak segen kalo buat nolaknya!" sahut Bram
"Saya pergi dulu ya, Via udah nunggu saya di luar!" pamit Andra lalu meninggalkan Mecca.
Seperginya Bram, Sintya mendekati Mecca yang masih berdiri di tempatnya.
"Itu si Bram mau kemana?" tanya Sintya
"Nganterin anaknya pak Andra ke perpustakaan!" sahut Mecca
"Emang mereka saling kenal sampe si Bram mau nganterin anaknya pak Andra?" tanya Sintya penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Parent's
Teen FictionFOLLOW SEBELUM MEMBACA💔 (Alur masih hancur belum tamat) Spin off Out Blank || Lucas. Menjadi orang tua di umur yang masih muda tak mudah untuk mereka jalani. Bram dan Lala harus terima diasingkan dari keluarga mereka akibat dari kesalahan yang mere...