YOUNG : 36

1.4K 131 19
                                    

Halo hai para reader. Maaf baru bisa update sekarang.

Tanpa banyak basa basi mending langsung dibaca yuk.

Happy reading

Tandai typo guys✨

Kekompakan bapak dan anak yang satu ini patut kita acungi jempol, karena suka sekali terbangun saat tengah malam hanya karena lapar yang tiba-tiba melanda keduanya.

Dengan perlahan Bram menggendong Abhi dan menyuruh anaknya itu untuk tidak mengeluarkan suara sedikitpun agar Lala tidak terbangun nantinya. Perlahan-lahan turun dari atas kasur, memastikan kalau ranjang tidur tidak bergerak sedikitpun. Jika bergerak sedikit, mau itu pelan atau enggak Lala pasti akan terbangun nantinya. Istrinya itu memang mudah sekali terbangun jika ada pergerakan kecil disekitar tempatnya tidur.

"Diem ya, jangan bersuara. Ayah enggak mau Bunda bangun terus gagalin rencana Ayah buat makan mie malam ini," ujar Bram pada Abhi.

Anaknya itu tidak menghiraukan sama sekali omongan Bram, karena Abhi sebenarnya masih mengantuk tapi matanya enggak mau terpejam. Menutup pintu pelan, Bram menuruni anak tangga. Lantai satu yang terlihat remang-remang karena hanya satu lampu yang paling pojok yang hidup sisanya mati semua.

Mendudukkan Abhi pada baby seat miliknya, Bram mulai mencari sebungkus harta karun yang sudah dia idam-idamkan sejak tiga hari yang lalu.

"Mana ya, kok enggak ada sih. Perasaan kemarin masih banyak, kenapa sekarang udah kosong aja sih."
Dengan hati yang masih mencoba sabar, Bram merogah semua rak gantung yang ada didepannya. Mencari sebungkus indomie kesukaannya.

"Nyari apa?" tanya Lala yang entah sejak kapan udah ada dibelakang Bram.

"Mie yang kemarin pada kemana sih, kok enggak ada?" sahut Bram yang belum menyadari bahwa yang dia ajak bicara ada istrinya.

"Mie terus!" sewot Lala yang membuat Bram terkejut dan membalikkan badannya. Dia menggaruk bagian belakang kepalanya saat melihat ekspresi Lala yang tidak bersahabat itu.

"Ngajak anak bangun tengah malam buat makan mie. Kamu tahu kan kalo mie enggak baik buat kesehatan kamu sama Abhi," kata Lala yang menggendong Abhi

"Ya tahu, tapi aku enggak ngajakin Abhi bangun tengah malem kok. Dia nya aja yang ikut-ikutan kebangun tadi," cicit Bram layaknya anak kecil.

"Kalo tahu kenapa masih mau makan mie tengah malem?"

"Karena laper," sahut Bram tersenyum.

"Kamu bisa masak yang lain selain mie Bram. Seminggu yang lalu kamu full makan mie setiap kebangun tengah malam,"

"Itukan karena aku seminggu full begadang buat selesain proker, karena enggak ada pilihan lain selain makan mie." Bram menyahut.

"Kamu kan tahu aku itu males masak kalo tengah malam," lanjut Bram.

"Kan bisa bangunin aku buat bikinin kamu makanan," kata Lala yang tidak habis pikir dengan suaminya itu.

"Aku enggak tega bangunin kamu tengah malam. Kamu udah capek seharian urus rumah, Abhi sama aku. Masa malemnya aku ganggu waktu istirahat kamu,"

"Masak buat kamu pas tengah malem itu enggak bikin tenaga aku bakalan terkuras banyak Bram."

"Ajak Abhi ke kamar, aku masakin kamu sekarang." Lala memberikan Abhi yang sudah kembali tertidur lelap saat kedua orang tuanya berseteru tadi.

"Enggak usah, aku enggak jadi lapernya," tolak Bram

"Hilih, sok-sok'an nolak padahal perutnya udah bunyi minta makan." cibir Lala yang mendengar perkataan bibir Bram yang berbanding terbalik dengan suara perutnya yang meminta diisi makanan.

Young Parent'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang