YOUNG : 23

1.5K 124 4
                                    

Masih sama seperti hari biasanya, Lala terduduk dilantai rumah menatap pintu yang terbuka lebar sore ini. Kebiasaannya yang seperti ini sudah berlangsung dari 3 hari yang lalu, Lala masih setia menanti kepulangan Bram, menemui dirinya dan buah hatinya.

"La, makam dulu yuk!" ajak Cantik.

Semenjak perginya Bram yang Cantik tidak tahu apa alasannya, gadis itu memilih untuk menemani Lala dirumahnya, karena Lala yang tidak mau pergi dari rumah maka dengan senang hati Cantik yang akan menemani hari-hari perempuan itu.

"Gue enggak laper!" sahut Lala tanpa mengalihkan tatapannya dari pintu yang terbuka lebar.

"Daritadi lo belum ada makan loh La, kasian bayi yang ada di kandungan lo yang enggak dapet asupan nutrisi selain susu yang lo minum tadi." Cantik masih setia membujuk Lala agar mau makan.

"Dikit aja enggak papa kok, asal perut lo ke isi makanan."

"Gue suapin ya!"

Cantik dengan telaten menyuapi Lala yang walaupun perempuan itu sedikit malas untuk mengunyah makanan yang ada di dalam mulutnya.

"Udah Cantik! Gue kenyang!" Lala menolak suapan Cantik kali ini.

Nafsu makannya sedikit memburuk dan kali ini dia tidak mau memaksa untuk mengunyah makanan itu.

"Lo minum susunya dulu!" suruh Cantik menyerahkan gelas susu pada Lala.

"Mau sampai kapan lo bakalan duduk tiap sore disini La?" tanya Cantik memecah keheningan diantara merrka berdua.

"Sampai Bram pulang. Gue pengen jadi orang pertama yang menyambut dia pulang setelah kepergian dia waktu itu dengan cara yang tiba-tiba." Lala menyahut dan menatap wajah Cantik.

"Tapi sampai sekarang Bram belum ada menunjukkan batang hidungnya dihadapan lo. Apa lo yakin dia bakalan pulang lagi setelah dia meninggalkan lo?" tanya Cantik agak ragu.

"Gue yakin dia bakalan balik nemuin gue dirumah ini. Kalaupun bukan sekarang pasti nanti dia akan datang untuk gue dan anak gue!" sahut Lala yalin akam apa yang dia katakan itu.

"Terserah apa kata lo Lah," sahut Cantik yang sudah bosan dengan perkataan Lala

Cantik segera beranjak meninggalkan Lala masih terduduk di lantai.

Hari sudah semakin beranjak malam, Lala pun sudah beranjak dari tempatnya. Dia saat ini sudah rapi dengan pakaian tidurnya.

"Gue tidur duluan ya!" ujar Lala pada Cantik yang terduduk di kursi dan memainkan ponselnya.

"Gue nyusul entar!" sahut Cantik.

Lala menganggukkan kepalanya, dia segera menuju kamarnya untuk mengistirahatkan tubuhnya yang terasa sangat letih, padahal dia tidak melakukan aktifitas yang berat seharian dia hanya duduk saja.

***

Langkah kaki tegap itu memasuki rumah tiga tingkat yang dijaga beberapa body guard diluaran. Mereka yang berjaga menunduk hormat sesaat lelaki itu melewati mereka, pintu rumah yang tinggi itu terbuka lebar menampakan suasana didalam sana yang sunyi tak ada kehidupan.

"Den Saka!" panggil seorang wanita paruh baya kepada lelaki yang bernama Saka itu.

"Bi Darmini!" sahut Saka sopan pada wanita paruh baya yang dia kenali itu.

"Nyari non Via ya? Dia teh lagi keluar belum balik sampe sekarang!" ujar Bi Darmini pada Saka.

"Enggak Bi! Saya kesini mau ketemu sama Bram, lelaki yang diajak Via kesini itu!" sahut Saka memberitahu maksud kedatangannya.

Young Parent'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang