PROLOG

228K 18.2K 2K
                                    

Assalamualaikum :)

Alhamdullilah ... akhirnya yang ditunggu-tunggu publish juga, yeay!

Seneng, gak?

Semoga aja kalian betah ngikutin cerita ini sampai end, ya.

Kalian tahu cerita ini darimana, sih?

Makasih, ya, udah sempatin mampir kesini.

Siap komen setiap paragraf?

Gak usah lama-lama, yok lah gass.

Bismillahirrahmanirrahim.

Bismillahirrahmanirrahim

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PROLOG
_____

Bel pulang sekolah berbunyi. Sebagian besar murid melangkah cepat sembari mengobrol santai menuju gerbang sekolah ataupun ke parkiran. Sama halnya dengan dua gadis berjilbab yang tengah berjalan beriringan sesekali melempar candaan.

Namun, langkah mereka seketika terhenti setelah mendapati seorang cowok yang tiba-tiba berdiri menghalangi jalan. Dari simbol kelas yang terpasang di lengan seragam cowok itu, dapat dipastikan bahwa ia adalah kakak kelas mereka.

Cowok itu kemudian berjongkok di depan salah satunya.

"Qiara ... kamu mau gak kamu jadi pacarku?"

Dengan berani ia mengulurkan setangkai bunga mawar, mengungkapkan perasaannya kepada gadis yang dikaguminya tepat di tengah lapangan. Hal ekstrem itu mengundang beberapa orang tertarik untuk menyaksikan.

Gadis itu tersenyum sinis. Bersiap mengeluarkan sebuah pukulan dari tangannya yang terkepal setelah memakai sarung tangan.

"Berani lo, ngajak gue pacaran?"

Si cowok mulai kalang kabut. Alarm tanda bahaya pada dirinya sudah berbunyi. Menginfokan bahwa keadaannya saat ini sedang tidak baik-baik saja.

Pada akhirnya cowok itu mengangguk kaku sambil melirik tangan Qia yang siap meninju. Teman yang bersama Qia mulai merasakan firasat buruk.

"CUMA COWOK BAJING*N YANG NGAJAK CEWEKNYA PACARAN!"

Bugh!

Satu pukulan kuat diberikan telak di rahang lelaki itu, membuatnya terkapar mengenaskan di tengah lapangan. Semua orang yang melihat langsung menganga dan terpekik kaget.

"GUE BUKAN CEWEK GRATISAN YANG BISA LO DAPETIN CUMA PAKAI KATA-KATA GOMBAL! GUE CEWEK MAHAL, PUNYA HARGA DIRI!"

Napas gadis berjilbab sedada itu memburu. Wajahnya kian memerah, menatap nyalang cowok yang sedang berusaha bangkit meski tertatih-tatih itu.

Feeling PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang