BAGIAN 16 : ORANG GILA!

50.9K 9K 640
                                    

Astagfirullahalazim, maaf yaa kemarin gak sempat up😭🤣

Seneng gak udah up lagi? Wkwkwk.

Selamat membaca❤️

Ambil baiknya, buang buruknya, ya ⚠️

Bismillahirrahmanirrahim.

Bagian 16 : Orang Gila!___

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bagian 16 : Orang Gila!
___

"Cimol, turun! Jangan naik-naik kayak gitu!"

"Cimol, turun gak? Udah gue bilangin masih aja ngeyel!"

"Ayo, turuuuun! Nanti gak gue beliin whaskis lagi sukurin!"

"Ada apa ini, Cantik?" tanya Qia ramah dengan satu tangan yang menenteng tas belanjaan yang penuh sayur-mayur. Ia mengangkat dagunya heran akan kelakuan gadis remaja yang sibuk mengoceh sedari tadi.

Bukannya langsung dijawab, gadis itu malah cengar-cengir tak jelas. "Makasih Kak Qia, udah puji gue."

"Gue gak lagi muji lo, dodol! Nama lo, kan, emang Cantika!"

Emosinya perihal masalah tadi saja belum surut, sudah diuji lagi dengan kelakuan gadis SMP satu ini. Tanpa berdosa, Cantika menyengir kemudian meminta maaf pada Qia.

"Maaf, Kak. Bercanda juga."

"Lagi emosi disuruh bercanda," lirih Qia melirik sinis.

"Itu, Kak ... kucing gue malah nangkring, noh, di atas pohon!" Cantika kembali ke topik awal. Ia menunjuk dengan tangannya keberadaan kucing anggora dengan bulu putih miliknya itu.

Qia ikut menengadahkan kepala, matanya langsung tertuju pada seekor kucing lucu yang sedang duduk tenang di salah satu ranting pohon mangga. Qia tersenyum penuh arti, seolah mendapatkan mangsa baru.

"Ini pohon mangga punya lo, kan?" tanya Qia memastikan. Cantika mengangguk.

"Yoi, Kak. Mau sekalian ambil mangganya?"

Qia mengangguk tanpa ragu. Cantika pun langsung menggandeng tangan Qia masuk ke rumahnya dan berhenti di tempat pohon mangga itu tertanam, yaitu di depan halaman rumah.

"MAMI! KAK QIA MINTA MANGGANYA BOLEH, KAN?" Gadis SMP itu berteriak dengan suara cemprengnya. Qia sampai tutup telinga dan meringis saat suara toa itu menyambar pendengarannya.

"Boleh, Sayang. Hati-hati, ya!" balas Ratna dari dalam. Ratna itu kenal betul dengan Qia, tetangga rumahnya yang beberapa saat lalu pernah ia beri sate.

"Alhamdullilah ...," ucap Qia seolah senang karena mendapatkan rezeki nomplok.

"Nah, tuh, dengerkan? Kak Qia boleh ambil mangga sepuasnya. Asalkan, Cimol dibawa turun dengan sehat dan selamat!" Gadis dengan jilbab instan warna merah muda itu tersenyum dan memberikan semangat kepada Qia.

Feeling PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang