9. Backstreet

1K 92 2
                                    

Jalan cerita yang baru? Atau memulai dari belakang lagi?

.
.

Happy Reading 💗

Maaf kalo ada typo 🙏🏻











"Jadi, untuk y ini kalian bagi lalu kali kan dengan x. Setelah itu kalian tambah baru di akar kuadrat. Mengerti anak anak?” jelas Lee Taemin setelah menjelaskan panjang lebar.

“Mengerti pak” sahut semua siswa dengan serempak.

Taemin mengangguk senang. Jujur saja, mengajar siswa 11 IPA 2 itu memberikan tekanan batin tersendiri. Dan Taemin sudah cukup merasakannya. Walau siswanya pintar pintar. Tapi, ada saja cobaan yang datang. Untung dia sabar.

“Baiklah, kita cukupi saja materi dan tugas hari ini. Ada yang ingin kalian tanyakan?”

Semua diam.

Taemin melihat kembali anak muridnya yang tak bergeming. Lalu mengangguk “Oke. Saya akhiri, ada pesan untuk kalian dari guru kimia. Hafalkan rumus zat zatnya. Selamat siang"

“Siang juga pak” mereka kembali menjawab serentak.

Setelah bayangan Taemin hilang diambang pintu, semua siswa melepas nafas lega. Beberapa dari mereka tidak suka fisika. Jika guru mereka adalah Lee Taemin, mereka lebih memilih diajar oleh orang lain saja. Memang di jam-jam sebelum pelajaran selesai, dia akan masuk pada akhir materi. Setelah itu kelas selesai. Namun, di awal awal...ketukan penggaris dengan kencang menjadi pembuka untuk mereka. Ada sisi baik karena pelajaran fisika hanya 1 setengah jam saja. Mereka beruntung karena diberi waktu memelankan detak jantung yang terus meneror.

“Chenle-ya

Panggilan yang tentunya ditunjukkan untuk Chenle, membuatnya menggeser pandangannya untuk melihat siapa yang memanggilnya.

Di bangku sebelahnya, duduk seorang siswa yang menyangga dagunya dengan satu tangan, Asahi namanya. Salah satu temannya, yang juga adalah pemain basket di club seperti dirinya.

“Kenapa?”

“Ada waktu kosong? Sebaiknya kita latihan dulu..”

Setelah berpikir beberapa saat. Ia memutuskan untuk ikut. Hitung-hitung mengasah kemampuannya sebelum pertandingan.

“Baiklah. Ayok!” Chenle berdiri diikuti Asahi yang mengekor di belakang. Seperti induk ayam yang diikuti anaknya.


oOo


09.10 KST

Pelajaran pertama sudah selesai. Dan Jisung ingin cepat-cepat sampai di gimnasium sekolahnya. Setelah kembali dari kamar mandi tadi, Jisung segera masuk ke kelas dan duduk di kursinya. Tak banyak bicara dan menjawab seperlunya. Bahkan saat guru menanyakan sebuah soal, ia tidak mengangkat tangan lalu menjawab seperti biasa.

Lebih menakutkan lagi, seisi kelasnya memandangi nya dengan tatapan bingung, sinis dan bermacam macam.

Ah ngomong ngomong, sekolah nya memang punya gimnasium pribadi. Neo School punya fasilitas yang mumpuni untuk disebut sekolah dengan rating pendidikan dengan prasarana terbagus. Bahkan siswanya bisa mencakup kewarganegaraan internasional. Tak heran biaya disini cukup mahal.

Jisung jadi tidak percaya diri berada di sini. Lagipula bukan dia yang mendaftarkan dirinya disini. Hyung nya yang secara terang terangan mengatakan kalau dia yakin Jisung akan lebih baik...dulu mereka bilang...

Little Boy♪Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang